Virus Corona Jabodetabek
Fokus Tekan Covid-19 di Bekasi dan Karawang, Ridwan Kamil: Semua Karyawan Wajib Punya Buku Harian
Pola pekerja setelah pulang ke rumah kurang termonitor dengan baik, padahal protokol kesehatan di sektor industri sudah dilakukan dengan baik
Penulis: Muhammad Azzam |
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Karawang yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karawang, Acep Jamhuri melakukan Konsolidasi Penguatan Penanganan Covid-19 yang terjadi pada sektor industri di wilayah Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang, Jumat (4/9/2020).
Bupati Bekasi menyampaikan, saat ini pihaknya bukan hanya sekadar melakukan pencegahan, tetapi juga melakukan penanganan yang dilihat dari hasil evaluasi dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi.
Serta, berbagai upaya juga telah dilakukan bersama dengan Forkopimda Kabupaten Bekasi.
“Tadi telah kita lihat bersama, bahwa di daerah industri memang peningkatanya begitu cepat.
"Setelah libur Idul Adha ini memang gerakan terhadap penularan ini luar biasa,"
"Kami senantiasa, terus melakukan upaya pencegahan dan penanganan dalam sektor industri.
"Tadi juga kita lihat, protokol kesehatannya di industri juga sudah luar biasa,” ungkapnya di Ruang Rapat Bupati Bekasi, Sukamahi, Cikarang Pusat, pada Jumat (4/9/2020).
• Anies Sidak dan Tutup Kafe Tebalik Kopi karena Abaikan Protokol Kesehatan Covid-19
Eka mejelaskan, selama satu minggu terakhir telah terjadi kasus positif sebanyak 544 di Kabupaten Bekasi.
Hal itu terlihat setelah adanya kontribusi yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan swab secara mandiri.
Pihaknya juga mengaku telah membuat Satuan Tugas (Satgas) terkait penanganan Covid-19 di wilayahnya. Dengan membentuk “Mang Jaka” atau Masyarakat Jaga Kampung.
• Gawat, Sungai Cisadane Tercemar Limbah Medis, Ini yang Bakal Dilakukan Pendiri Bank Sampah dkk
“Pencegahan ini yang harus betul-betul kita lakukan dengan baik, termasuk penanganannya. Ini tidak hanya berdampak di perusahaan saja, tapi juga di lingkungan tempat tinggalnya.
"Upaya kita membentuk Satgas di masing-masing lingkungan dengan membentuk Mang Jaka atau Masyarakat Jaga Kampung,” jelasnya.
Sementara itu, dalam keterangan persnya dihadapan media, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, protokol kesehatan yang ada di sektor industri sudah dilakukan dengan baik.
• Transjakarta Luncurkan Angkutan Kota Mikrotrans Rute Tanah Abang-Kota, Gratis Selama 6 Bulan
Namun menurutnya, pola pekerja setelah pulang ke rumah kurang termonitor dengan baik.
Klaster di Industri ini ternyata sangat serius, sehingga kita akan mengkonsolidasikan. Setelah di monitor, protokol ditempat kerja sangat baik dan ketat.
Salah satu simpulannya adalah, pola perilaku sepulang kerja kurang termonitor dengan baik, dari tempat industri yang telah ketat protokol kesehatan.
• VIDEO: Dua Dokter Terinfeksi Covid-19, RSUD Kota Tangsel Bantah Tutup Seluruh Aktivitas
"Oleh karena itu, saya menugaskan semua kepada gugus tugas, semua karyawan harus mengisi absen dan buku harian untuk mengisi dia kemana saja pada hari itu,” ungkapnya.
Dirinya juga menuturkan, tes PCR harus dilakukan secara mandiri oleh masing-masing perusahaan.
Serta, menyarankan untuk meniadakan ruang merokok karena dinilai memiliki resiko terhadap penyebaran Covid-19.
• Ada 26 Adegan Diperagakan 9 Tersangka dalam Rekonstruksi Kasus Pesta Seks Gay di Kuningan
Lalu, setiap perusahaan diharapkan memiliki ruang isolasi sendri.
“Tes PCR juga harus dilakukan, yang dilakukan secara mandiri, namun jika belum memungkinkan dapat melakukan rapid.
"Untuk pabrik memiliki ruang isolasi sendiri, perhatikan ventilasi, dan meniadakan ruangan merokok,” terangnya.
• Wali Kota Jakarta Timur Khawatir Ada Klaster Baru karena Warga Tak Pakai Masker saat Berkumpul
Di akhir, Emil begitu sapaan akrabnya mengungkapkan, alat-alat yang ada di Gugus Tugas Pemprov Jabar dapat digunakan untuk penanganan Covid-19 di wilayah Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang.
Dan juga, dari wilayah lain akan dikerahkan untuk mempercepat penanganannya.
Sebagaimana diketahui, hingga Jumat (4/9) tercatat total kasus positif di Kabupaten Bekasi berjumlah 1.304 orang.
• Kasus Positif Covid-19 Fluktuatif, PSBB Kabupaten Bogor Diperpanjang hingga 10 September 2020
Meninggal dunia 41 orang, dirawat di rumah sakit 46 orang dan isolasi mandiri sebanyak 289 orang.
Ridwan Kamil Minta Perusahaan Menyiapkan Fasilitas Isolasi Mandiri Sendiri, Ini Alasannya
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta perusahaan menyiapkan fasilitas isolasi mandiri.
Hal itu menyusul penuhnya fasilitas isolasi mandiri milik pemerintah.
"Saya kira karena ruang isolasi dari pemerintah terbatas. Jadi kawasan industri atau perusahaan sediakan tempat itu," kata Ridwan Kamil di Kantor Bupati Bekasi, pada Jumat (4/9/2020).
• Transjakarta Luncurkan Angkutan Kota Mikrotrans Rute Tanah Abang-Kota, Gratis Selama 6 Bulan
Kang Emil sapaannya, menuturkan ruang isolasi mandiri itu mereka yang terpapar corona kategori OTG (orang tanpa gejala).
Diketahui juga dari sekitar 500 karyawan di kawasan industri Kabupaten Bekasi terpapar corona itu merupakan OTG.
"Ini kan lagi tinggi ya, biar nggak semua dibebankan ke President University yang dikelola pemda, jadi pemilik kawasan atau perusahaan bisa sediakan tempat isolasi," beber dia.
• Gawat, Sungai Cisadane Tercemar Limbah Medis, Ini yang Bakal Dilakukan Pendiri Bank Sampah dkk
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendatangi wilayah Kabupaten Bekasi, pada Jumat (4/9/2020).
Kang Emil sapaannya itu datang menyusul adanya lonjakan kasus positif Corona di kawasan industri di wilayah Kabupaten Bekasi.
Ridwan Kamil datang ke PT Suzuki Indonesia, Cikarang Pusat untuk mengecek penerapan protokol kesehatan di pabrik tersebut.
• Anies Sidak dan Tutup Kafe Tebalik Kopi karena Abaikan Protokol Kesehatan Covid-19
Setelah itu, ia mendatang Kantor Bupati Bekasi untuk melakukan koordinasi dengan jajaran Bupati Bekasi, serta sejumlah perwakilan pengelola kawasan industri.
Dalam keterangannya kepada awak media, orang nomor satu di Jawa Barat itu mengaku terkejut adanya lonjakan covid-19 dari kawasan industri yang sangat tinggi hingga ratusan.
"Ini melakukan koordinasi beberapa bulan pertama klaster di industri ini ternyata sangat serius ya," kata Kang Emil.
• Pencari Kerja dan Perusahaan Ternyata Antusias dalam Job Fair Virtual Kota Tangerang
Atas hal itu, sambung Emil, akan mengkonsolidasikan semua sumber daya di Provinsi Jawa Barat untuk penanganan di kawasan industri ini.
"Kita akan mengkonsolidasikan semua sumber daya di provinsi pun kita akan geser dua minggu ke depan ke Bekasi dan ke Karawang," imbuh dia.
Emil memaparkan dari hasil peninjauannya ke pabrik protokol kesehatan sudah sangat baik dan ketat diterapkan.
• Ada 26 Adegan Diperagakan 9 Tersangka dalam Rekonstruksi Kasus Pesta Seks Gay di Kuningan
Akan tetapi, ia heran kenapa masih terjadi keterpaparan di kawasan industri.
"Salah satu kesimpulannya adalah pola perilaku sepulang kerja dari tempat industri yang sudah ketat protokol kesehatannya itu yang kurang termonitor," jelasnya.
Dari hasil koordinasi disimpulkan, kata Emil, perusahaan wajib rutin melakukan pengecekan baik itu rapid test maupun swab test ke pekerjanya.
• Kasus Positif Covid-19 Fluktuatif, PSBB Kabupaten Bogor Diperpanjang hingga 10 September 2020
Juga para pekerja ini harus diawasi di luar area pabrik. Pekerja wajib mengisi buku harian, aktivitas apa saja yang mereka lakukan di rumah atau luar pabrik.
"Ini harus komitmen jujur bersama-sama. Dua minggu akan kita monitor, mudah mudahan hasil koordinasi dengan pemilik industri para pengusaha bisa menghasilkan keterpaparan yang turun, kita liat minggu depan," paparnya.
Lonjakan Kasus Covid-19, Kapolda Metro Jaya Tinjau Protokol Kesehatan Kawasan Industri Bekasi
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana bersama jajaran Polda Metro Jaya melakukan peninjauan ke kawasan industri di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (2/9/2020).
Ditemani Kapolres Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan, Kapolda meninjau dua lokasi pabrik yakni PT Omron Indonesia dan PT Epson Indonesia di kawasan EJIP Desa Sukaresmi, Kecamatan Cikarang Selatan.
Kunjungan Kapolda untuk meninjau pelaksanaan dan pengawasan penerapan protokol kesehatan di sektor industri, memasuki adaptasi kebiasaan baru (AKB).
 
Kapolda ingin memastikan standar protokol kesehatan diterapkan dengan baik di dua perusahaan besar tersebut, dan bisa menjadi role model bagi perusahaan lainnya.
Hal ini mengingat sempat adanya kasus klaster baru Covid-19 yang menginfeksi kalangan karyawan di beberapa perusahaan ternama di Kabupaten Bekasi.
"Kami ingin mengecek bagaimana kesiapan dua perusahaan tersebut untuk masalah protokol kesehatan sudah dilaksanakan," kata Kapolda, pada Rabu (2/9/2020).
• Ada 22 Karyawan Pabrik Ban Terpapar Corona, Ini Alasan Wali Kota Bekasi Tak Tutup Operasionalnya
Menurutnya, merupakan sebuah kewajiban bagi perusahaan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan para karyawannya.
Karenanya penerapan standar protokol kesehatan yang ketat, dapat mengurangi rasa kekhawatiran karyawan saat bekerja, sehingga kinerja yang dihasilkan pun akan lebih optimal.
Kapolda juga berharap dengan peran aktif sektor industri menerapkan standar protokol kesehatan, akan dapat meminimalisir penyebaran virus Covid-19 ditengah kebijakan AKB yang dikeluarkan pemerintah.
• Kapasitas Ruang Isolasi Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Swasta Kota Bekasi Tersisa 10 Persen
"Ini demi memutus mata rantai dan penyebaran Covid-19," ujarnya.
Untuk itu, lebih lanjut Kapolda menjelaskan, aparatur pemerintah, lembaga dan badan yang menangani penanganan Covid- 19 tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah jauh dari memadai. Oleh karena itu, perlu strategi khusus yang tepat, komprehensif dan masif.
"Strategi tersebut yaitu dengan cara melibatkan masyarakat secara luas dalam penanganan Covid 19 ini, masyarakat harus memiliki tanggung jawab dan berpatisipasi aktif dalam penaganan Covid 19 sesuai dengan kapasitas dan kompetensinya masing masing,"katanya.
• Total Denda Pelanggar PSBB di Jakarta Tembus Rp 4 Miliar Lebih, Terbanyak dari Pelanggaran Masker
Nana mengapresiasi Forkopimda Kabupaten Bekasi meluncurkan program Mang Jaka, yakni masyarakat nyang jaga kampung.
Ada lima sektor yang menjadi fokus pengawasannya, yakni sektor industri, pariwisata, sentral ekonomi, pemukiman dan modal transportasi.
Diakhir kunjungan, Kapolda bersama rombongan menghadiri lounching 'Masker Sehati' di Maxx Box Orange County Lippo Cikarang, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
• Terungkap, Kasus Covid-19 di Tangerang Kian Meningkat Terutama Orang Tanpa Gejala
Acara itu ialah penyematan ban lengan, rompi dan masker kepada gugus tugas Covid-19 perwakilan masing-masing kawasan Industri.
Selain itu, dilakukan juga penanda tanganan komitmen bersama oleh 10 perwakilan kawasan industri di Kabupaten Bekasi.
Ada 22 Karyawan Pabrik Ban Terpapar Corona, Ini Alasan Wali Kota Bekasi Tak Tutup Operasionalnya
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memastikan pabrik produksi ban PT Bridgestone tetap beroperasi meskipun terdapat 22 karyawan positif corona atau Covid-19.
Ia menilai ketika diketemukan kasus bukan tempatnya yang ditutup, akan tetapi penyakitnya yang dicari untuk langsung dilakukan penanganan.
"Engga perlu ditutup (pabriknya), lakukan penanganan saja rapid swab test. Langsung rawat dan isolasi karyawannya," ujar Rahmat di Bekasi, pada Selasa (1/9/2020).
Rahmat menerangkan pertama yang dilakukan saat ditemukan kasus Covid-19 langsung dilakukan sterilisasi dengan cara disemprot disinfektan dan dilacak karyawan yang terpapar.
"Kalau disinfektan kan itu sebenarnya sudah rutin perusahaan lakukan, tiap sebelum masuk dan pulang kerja," terang dia.
Ia menjelaskan penanganan itu tidak perlu menutup pabriknya.
Pasalnya, jika pabrik harus ditutup sangat berdampak bagi ekonomi, baik itu perusahaan maupun pekerjanya.
"Kalau ditutup perusahaan itu nanti tenaga kerja gimana, misal kamu dirumahkan dulu ya dua minggu, baru dua hari saja sudah bosen pusing.
"Yang nggak kalah penting lagi penghasilan yang didapat itukan buat keluarga," ungkap dia.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengonfirmasi sebanyak 22 karyawan pabrik produksi ban di Jalan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, terpapar corona.
"Iya benar, tapi sudah seminggu lalu itu. Dari 22, 8 masuk rumah sakit dan sisanya sudah selesai," kata Rahmat, di Bekasi, pada Selasa (1/9/2020).
Rahmat menerangkan pihaknya sudah melakukan tracing sejak awal ditemukan kasus pertama di lokasi pabrik itu.
Delapan karyawan yang dirawat itu sudah mau selesai proses perawatannya.
Untuk karyawan lainnya yang isolasi mandiri telah selesai dan sudah kembali masuk bekerja.
"Iya sudah, yang rapidnya banyak awalnya terus ketemu, di swab ditemukan 22 itu. Nah 8 masuk rumah sakit sudah mau selesai dan sisanya sudah selesai isolasi, sudah mau masuk kerja," terang dia.
Untuk penanganan terkait kasus di kawasam industri, Rahmat menerangkan bakal terus memperketat pengawasan penerapan protokol kesehatan.
Dari hasil pantauannya, para pelaku indsutri ini telah menerapkan standar protokol kesehatan yang begitu ketat.
"Mereka (perusahaan) sudah lebih ketat dari pada kita, aman di perusahaan tapi di luar di rumah pulang akhirnya mengenainya. Itu kan engga bisa dicegah," imbuh dia.
Rahmat menambahkan pihaknya langsung melakukan langkah cepat ketika diketemuan kasus di industri.
Mulai meminta area dilakukan penyemprotan disinfektan, dilakukan rapid test maupun swab test.
"Kita juga minta agar rapid test dan swab bergerak terus. Memang tidak semasif dulu awal, maka kita dorong lagi," tutur dia.
BREAKING NEWS: 22 Karyawan Pabrik Ban di Bekasi Positif Virus Corona
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengonfirmasi sebanyak 22 karyawan pabrik produksi ban di Jalan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, terpapar corona.
"Iya benar, tapi sudah seminggu lalu itu. Dari 22, 8 masuk rumah sakit dan sisanya sudah selesai," kata Rahmat, di Bekasi, pada Selasa (1/9/2020).
Rahmat menerangkan pihaknya sudah melakukan tracing sejak awal ditemukan kasus pertama di lokasi pabrik itu.
Delapan karyawan yang dirawat itu sudah mau selesai proses perawatannya.
• Cegah Virus Corona di Sektor Pariwisata, Kabupaten Bekasi Luncurkan Program Mang Jaka
Untuk karyawan lainnya yang isolasi mandiri telah selesai dan sudah kembali masuk bekerja.
"Iya sudah, yang rapidnya banyak awalnya terus ketemu, di swab ditemukan 22 itu. Nah 8 masuk rumah sakit sudah mau selesai dan sisanya sudah selesai isolasi, sudah mau masuk kerja," terang dia.
Untuk penanganan terkait kasus di kawasam industri, Rahmat menerangkan bakal terus memperketat pengawasan penerapan protokol kesehatan.
• Kasus Virus Corona Naik, Bupati Bekasi Minta Dinkes, Disnaker dan Dinas Perindustrian Berkoordinasi
Dari hasil pantauannya, para pelaku indsutri ini telah menerapkan standar protokol kesehatan yang begitu ketat.
"Mereka (perusahaan) sudah lebih ketat dari pada kita, aman di perusahaan tapi di luar di rumah pulang akhirnya mengenainya. Itu kan engga bisa dicegah," imbuh dia.
Rahmat menambahkan pihaknya langsung melakukan langkah cepat ketika diketemuan kasus di industri.
Mulai meminta area dilakukan penyemprotan disinfektan, dilakukan rapid test maupun swab test.
"Kita juga minta agar rapid test dan swab bergerak terus. Memang tidak semasif dulu awal, maka kita dorong lagi," tutur dia.
88 Karyawan Pabrik Spare Part Mobil di Cikarang Terpapar Corona
Sebanyak 88 karyawan pabrik spare part mobil PT NOK Indonesia di kawasan MM2100 Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terpapar corona.
Hal itu diungkapkan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah dalam keterangannya ke awak media, pada Senin (31/8/2020).
Alamsyah tak merinci kapan puluhan karyawan PT NOK Indonesia itu terpapar. Ia menjelasan dari 88 positif itu, enam orang sudah sembuh.
• BREAKING NEWS: Ada 71 Pekerja Pabrik Suzuki di Tambun Positif Corona
"88 karyawan (positif), 68 warga Kabupaten Bekasi dan 6 orang sembuh," kata Alamsyah.
Ia mengungkapkan sebagian unit pabrik telah ditutup.
Pihaknya juga telah mengambil langkah-langkah 3T yaitu tracing, tracking dan treatment..
"Untuk penyebanya masih didalami," tandasnya.
Dalam dua pekan terakhir ini, muncul sejumlah klaster industri di Kabupaten Bekasi.
Mulai dari 242 pekerja PT LG Elektronics Cikarang terpapar corona.
Kemudian 71 pekerja PT Suzuki Indomobil juga terinfeksi corona. Dan PT NOK Indonesia sebanyak 88 positif corona.
Ada 71 Pekerja Pabrik Suzuki di Tambun Positif Corona
Sebelumnya terungkap sebanyak 71 pekerja pabrik PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terpapar corona atau Covid-19.
Mereka yang terpapar corona itu merupakan Pabrik Suzuki Indomobil Plan Tambun 1 yang berlokasi di Jalan Diponegoro, Setiamekar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
"Iya (betul) dari beberapa plant Tambun Cikarang, Cakung, Pulogadung," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi, dr Alamasyah ketika dikonfirmasi, pada Jumat (28/8/2020).
• Ratusan Pekerja Pabrik LG Positif Corona, Kadisnasker Kabupaten Bekasi Salahkan Pihak Perusahaan
Dr Alamsyah menerangkan para pekerja positif itu telah dilakukan penanganan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri.
"Sudah lakukan langkah-langkah penanganan," jelas dia.
Head of Publik Relation & Digital PT SIS, Rudiansyah mengungkapkan 71 pekerja diketahui terpapar corona itu pada 24 Agustus 2020.
Awal penemuan berawal dari PT SIS gencar melakukan tes masif pada awal Agustus 2020.
"Kita dua minggu sekali lakukan rapid juga swab test ke seluruh karyawan didapatkan itu 71 positif," ujar dia.
Ia menjelaskan pabrik Tambun 1 itu merupakan lokasi perakitan sepeda motor. Atas kejadian itu, pihaknya juga melakukan sejumlah langkah dengan terus melakukan pelacakan penyebaran virus ke pekerja lain maupun keluarganya.
• Dua Pekan Ini, Ada 300 Pekerja di Kawasan Industri Kabupaten Bekasi Positif Corona
"Kami juga perketat protokol kesehatannya di seluruh pabrik atau kantor kami seperti di Cikarang, Tambun 2, Cakung dan Pulogadung," tuturnya.
BREAKING NEWS: Ada 238 Pekerja Pabrik LG Cikarang Kabupaten Bekasi Terpapar Corona
Beredar kabar ratusan pekerja pabrik LG Elektronik di Kawasan Industri MM2100 Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jaw Barat positif corona.
Kabar itu dibenarkan, Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah.
Ia menyebut ada sebayak 238 pekerja yang terkonfirmasi positif corona.
"Iya benar, 238 (positif corona), masih ditracking," kata Alamsyah melalui pesan Whatsaap kepada awak media, pada Selasa (25/8/2020).
Alamsyah menjelaskan 238 pekerja terpapar corona itu merupakan pekerja pabrik LG Elektronik kawasan MM2100.
Ke-238 pekerja positif corona itu hasil dari sekitar 600 pekerja yang dilakukan swab test.
"Masih terus kita tracking, itu (238) dari semua lebih 600 pekerja," ucapnya.
Alamsyah menyebut kasus positif corona awalnya muncul di staff office.
Kini, pabrik itu ditutup total operasional selama 14 hari.
"Sudah ditutup, semuanya. Di tutup 14 hari standar 14 hari nanti dievaluasi," tutur Alamsyah.
Sebelum pabrik ini, ada beberapa pabrik di Kabupaten Bekasi pernah ditutup akibat buruhnya terpapar virus corona.
Kabar itu berawal dari beredarnya pesan broadast whatsapp berisikan ada 200 lebih pekerja LG di Kabupaten Bekasi terpapar corona..
Breaking news...
Tentang COVID
Assalamuallaikum wr wbr..selamat pagi bapak2 leader..ada bbrp hal yg perlu..saya up date info
Pabrik electronik yg menjadi klaster baru ..yaitu LG electronic di kawasan MM 2100
Informasi up date hari ini hasil test swab telah terpapar positif covid 200 orang dari 600 an karyawan..
*Jadi arahan dari management untuk all leader informasikan*
1)informasikan seluruh karyawan ttg kondisi ini,
2) semua karyawan yg tinggal dekat dgn karyawan lg untuk berhati2, jaga jarak jangan kontak
3) bagi yg pernah kontak dgn karywan lg agar melapor dan juga pastikan apakah karyawan tsb statusnya bgmn.
3) *selalu menggunakan masker jangan dilepas dimanapun*
4) hindari kerumunan, jangan pergi kemana2 setelah pulang kerja
5) jaga kesehatan dan protokol kesehatan.
TERIMA KASIH...Selalu hati2...dan sehat selalu..
Mari kira tetap waspada...
Dan tetap ikuti protokol covid 19
Semoga kita sehat semua
(MAZ)


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											