Pendidikan
Kembali Jadi Rektor Universitas Moestopo, Ini Tekad Pelukis dan Guru Besar Periklanan Rudy Harjanto
Dalam kesempatan itu dilantik juga Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Andriansyah M.Si dan Wakil Rektor Bidang Non-Akademik Dr Sumarhadi MM.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Fred Mahatma TIS
Seperti diberitakan Wartakotalive.com, pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan komputer atau remote control (drone) mulai marak digunakan di Indonesia beberapa tahun terakhir ini.
Walaupun awalnya digunakan terbatas pada bidang militer, teknologi yang dikenal dengan istilah Unmanned Aerial Vehicle (UAV) ini sudah digunakan untuk berbagai keperluan saat ini.
Pesawat nirawak ini kini sering dipakai untuk mencari korban bencana alam dan bencana lainnya, menegakkan hukum melalui pengawasan dan penjagaan kawasan antarnegara, dan membantu perawatan infrastruktur yang berada dalam ketinggian.
• Moestopo Kembangkan Pemanfaatan Teknologi Drone Untuk Edukasi
• Percepat Penanganan Virus Corona, China Gunakan Drone Kirim Perlengkapan Medis Lintas Provinsi
• Pola Pengasuhan Drone Parenting dan Peran Ayah dalam Pengasuhan Generasi Alfa
Tak hanya itu, teknologi ini juga digunakan di bidang perkebunan dan pertanian, jurnalisme, penelitian, perfilman, dan lain sebagainya.
Berkembangnya tren penggunaan drone ini mendorong Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) menyelenggarakan workshop kemahiran dan keselamatan penggunaan drone berlisensi internasional pada 24 – 27 Februari 2020 di Kampus Universitas Moestopo Jakarta.
Kegiatan ini dibuka dan diresmikan oleh Asisten Khusus Menteri Pertahanan Mayjen (Purn) Chairawan Kadarsyah Kadirussalam Nusyirwan bersama pimpinan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) pada Senin (24/2/2020).

Instruktur internasional
Kepala Biro Kerja Sama dan Pengembangan Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) Ambar Pertiwi mengatakan workshop ini digelar dalam kerja sama dengan JUIDA (Japan UAS Industrial Development Association) Indonesia.
“Kegiatan pelatihan akan berlangsung selama empat hari dengan melibatkan instruktur berstandar internasional," tuturnya.
"Dua hari pertama adalah pembekalan teori di Kampus Hang Lekir Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) dan dua hari terakhir akan meliputi praktik langsung di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru,” imbuh Ambar kepada Wartakotalive.com, Senin (24/2/2020).
Menurut Ambar, pelatihan ini bertujuan untuk pengembangan edukasi dan keahlian para mahasiswa dan pemuda di Tanah Air.
Hal ini juga sejalan dengan perkembangan teknologi drone yang semakin populer.
“Pelatihan ini sejalan dengan program ‘Kampus Merdeka, Merdeka Kampus’ yang dicanangkan pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim bahwa pengembangan softskills mahasiswa dan pemuda itu sangat penting," paparnya.
"Salah satu yang kita kembangkan di sini adalah peningkatan softskill mahasiswa dalam menerbangkan drone,” jelas Ambar.
Menurut Ambar, menerbangkan drone itu sebenarnya mudah. Namun yang perlu diperhatikan adalah faktor keamanan dan keselamatannya.
“Nah, dalam workshop ini kita memperlajari itu, mulai dari teori hingga praktek. Selain itu, kita juga memberikan pemahaman terkait faktor aeronotika, meteorologi yang terkait cuaca dan aerodinamisnya,” jelasnya.
