Pilkada Serentak
Airlangga Hartarto Ancam Kader yang Membelot di Pilkada, Golkar Akan Berikan Sanksi Tegas
Airlangga Hartarto membuka acara Bimbingan Teknis Pendidikan Politik Partai Golkar Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Pilkada Serentak 2020.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dalam dunia politik, yang namanya "kutu loncat" itu bukan hal yang aneh atau asing.
Politisi yang tadinya mendukung si A lalu pindah ke B atau C dan seterusnya, itu bukan barang baru di dunia perpolitikan Tanah Air.
Bisa juga tidak sekadar pindah dukungan, bahkan pindah ke partai lain pun terjadi di sejumlah partai politik di Tanah Air, sejak dulu.
Video: Pemerintah Gelar Gerakan Kampanye Masker Nasional
Sadar akan adanya fenomena "kutu loncat" tersebut, memang diperlukan sosialisasi adanya sanksi kepada mereka yang bermain "dua kaki" atau "kutu loncat" tersebut.
Contohnya Partai Golkar, akan memberikan sanksi tegas terhadap pimpinan DPRD, fraksi, ataupun kadernya yang membelot dukungan kepada pasangan lain pada Pilkada Serentak 2020.
• Update Covid-19 di Bogor: Satpol PP Jaring Puluhan Warga Tak Bermasker di Stadion Pakansari
"Tadi saya sudah bilang di dalam (bimbingan teknis, red.) bahwa kader yang sudah kami usung di pilkada kemudian ada pimpinan daerah, pimpinan DPRD, atau fraksi yang berbeda dukungan, kami bangkucadangkan dulu," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto usai membuka acara Bimbingan Teknis Pendidikan Politik Partai Golkar Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan dalam rangka Pilkada Serentak 2020 di Hotel Pullman, Jakarta, Minggu (30/8/2020).
Bahkan, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pihaknya akan mengganti pimpinan DPRD atau pimpinan fraksi yang tidak bekerja atau mendukung calon lain yang bukan diusung oleh Partai Golkar pada Pilkada 2020.
"Kalau main bola, 'kan ada bangku cadangkan, lalu diganti pemain baru. Nanti dari bangku cadangan, bisa dikembalikan ke lapangan atau disuruh dia masuk ke ruang ganti. Jadi, ini sikap tegas dari DPP," katanya dalam keterangan tertulisnya.
• Update Covid-19 di Bogor: 19 Pasien Positif Baru, GTPPC Kabupaten Bogor Catat 31 Zona Merah
Meski demikian, Golkar memastikan para kadernya solid mendukung pasangan calon yang diusung pada pilkada mendatang.
Dalam kesempatan itu, Airlangga yang juga Menko Perekonomian itu mengatakan bahwa tolak ukur keberhasilan suatu partai politik adalah kemenangan.
Apalagi, Pilkada Serentak 2020 akan sangat strategis apabila dihadapkan pada Pemilu 2024.
"Arti kemenangan bagi Partai Golkar adalah sangat penting dan strategis. Golkar menargetkan 60 persen kemenangan di Pilkada 2020," katanya.
• Update Covid-19 di Bogor: Bima Arya Sosialisasikan Aturan PSBMK, Pantau Warga di Permukiman
Airlangga juga mengingatkan jika pada pandemi Covid-19 ini pola kampanye pilkada harus dengan cara yang berbeda.
Ia pun meminta para kadernya untuk menghindari pertemuan langsung dan berkumpul dengan banyak orang.