Meski Anggap Cuma Oposisi Jalanan, Boni Hargens Nilai KAMI Bisa Jadi Ancaman karena Tiga Alasan Ini

Boni Hargens mengkritik langkah sejumlah tokoh yang mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Boni Hargens 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mengkritik langkah sejumlah tokoh yang mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Menurut Boni Hargens, lemahnya oposisi parlemen terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang memungkinkan bangkitnya oposisi jalanan.

Terlebih, dalam demokrasi yang sehat, oposisi jalanan biasanya dimainkan oleh kekuatan civil society dan benar-benar mencerminkan aspirasi publik yang tak tersalurkan, melalui mekanisme prosedural kekuasaan.

Mumtaz Rais Sudah Minta Maaf, Nawawi Pomolango Serahkan Kelanjutan Laporannya kepada Polisi

"Namun, KAMI ini oposisi jalanan yang terpisah dari masyarakat."

"Para pengusungnya adalah 'para bekas', yaitu bekas politisi, bekas birokrat, bekas tokoh agama, bekas akademisi kampus."

"Dan bekas aktivis yang sempat menikmati kekuasaan pada periode pemerintahan sebelumnya," kata Boni Hargens lewat keterangan tertulis, Selasa (18/8/2020).

Meski Tersangka, Pinangki Sirna Malasari Masih Jadi Pegawai Kejaksaan Agung dan Dapat Bantuan Hukum

Boni Hargens pun khawatir, jangan-jangan KAMI hanya kelompok broker politik ataupun pemburu rente yang ingin mencari untung sesaat.

Alasannya jelas, Boni Hargens menyebut, para deklarator dan momentum deklarasi adalah orang-orang yang dikenal publik karena kebiasaan mereka mencibir pemerintah di media.

"Meski demikian, gerakan mereka tetap kita hargai sebagai bagian dari kebebasan demokratik," ucapnya.

LIVE STREAMING Penjelasan BI Soal Uang Peringatan Kemerdekaan Rp 75.000, Alat Pembayaran Sah?

Boni Hargens mengatakan, deklarasi KAMI tidak lebih dari sekadar oposisi jalanan.

Karena, kata dia, isu yang mereka usung semuanya isu lama, tidak ada yang baru.

Lalu, mereka juga tidak mempunyai basis dukungan massa yang memadai, dan legitimasi moral mereka lemah di mata masyarakat.

Jaksa Pinangki Dapat Pendampingan Hukum, dari Awal ICW Curiga Kejaksaan Agung Bakal Pasang Badan

Boni Hargens pun menduga, KAMI dibentuk hanya untuk membangun bargaining position yang strategis untuk target Pilpres 2024.

"Tentu ada salah satu dari tokoh-tokohnya yang berambisi menjadi capres atau cawapres," cetusnya.

Kalaupun tidak ada, kata Boni Hargens, setidaknya mereka bisa menjadi kekuatan yang layak diperhitungkan oleh para kandidat.

Hari Ini Bareskrim Periksa Mantan Lurah Grogol Selatan Soal KTP Djoko Tjandra

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved