Ledakan di Beirut

Ledakan di Beirut Diduga Dipicu Zat Amonium Nitrat, Prof Mudasir: Aman Jika Tak Terkontaminasi

Amonium nitrat, bahan kimia yang diduga menyebabkan ledakan masif di Beirut, Lebanon, dinilai aman apabila penyimpanannya aman.

Kolase Twitter @borzou dan Instagram marchisiocla8
Pemandangan saat terjadi ledakan dahsyat di Beirut Lebanon dan sesudah terjadi ledakan. Ribuan orang dilaporkan terluka dan puluhan korban tewas. 

WARTAKOTALIVE.COM -- Ledakan di Beirut, Lebanon, diduga dipicu oleh zat kimia amonium nitrat yang tersimpan di gudang pelabuhan.

Amonium nitrat adalah zat yang tidak berbahaya dan sulit meledak apabila disimpan dengan baik dan terisolasi.

Amonium nitrat, bahan kimia yang diduga menyebabkan ledakan masif di Beirut, Lebanon, dinilai aman apabila penyimpanannya aman.

Jika terkontaminasi bahan lain, minyak misalnya, zat ini dapat menimbulkan ledakan yang dahsyat.

Bahan ini juga berguna untuk pembuatan pupuk nitrogen.

Trump Sebut Ledakan di Beirut Merupakan Serangan Bom Bukan Faktor Zat Kimia Amonium Nitrat, Kok Bisa

Dubes RI di Lebanon Hajriyanto Y Thohari : Ada 1.447 WNI di Beirut Dalam Kondisi Aman

Pengajar Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada, Prof Mudasir, mengatakan, sebenarnya amonium nitrat adalah zat yang tidak berbahaya dan sulit meledak apabila disimpan dengan baik dan terisolasi dari zat-zat lain.

Ledakan dasyat di Kota Beirut, Lebanon tampak kepulan asap merah seperti bom nuklir
Ledakan dasyat di Kota Beirut, Lebanon tampak kepulan asap merah seperti bom nuklir (Triangle news via dailymail.co.uk)

Namun, apabila terkontaminasi, amonium nitrat sangat mudah terurai menghasilkan gas nitrogen oksida dan gas amonia yang dapat menghasilkan ledakan yang dahsyat.

”Ciri khas ledakan di Beirut yang menghasilkan asap merah kecoklatan menunjukkan terbentuknya gas nitrogen oksida,” katanya saat dihubungi dari Jakarta pada Rabu (5/8/2020).

Prof Mudasir mengatakan, meski asap merah kecoklatan tersebut akan terlihat cepat hilang, dalam waktu dekat akan terjadi hujan asam di sekitar tempat ledakan yang berbahaya bagi lingkungan.

VIDEO Detik-detik Ledakan di Beirut yang Telah Menewaskan 73 Orang dan Ribuan Luka Sumber Aljazeera

Ia menduga bahwa hal yang memicu ledakan di Beirut adalah cara penyimpanan yang tidak benar. ”Amonium nitrat dapat terkontaminasi zat lain, misalnya bahan bakar atau minyak. Suhu yang tinggi di musim panas juga dapat memicu terjadinya ledakan,” kata Mudasir.

Amonium nitrat sebenarnya zat yang sangat bermanfaat di bidang pertanian karena merupakan bahan dasar utama dalam pembuatan pupuk nitrogen.

Pupuk hingga bom

Namun, di sisi lain, zat ini juga digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan bahan peledak. Biasanya digunakan dalam bidang pertambangan.

Mudasir mengatakan, di beberapa negara penggunaan amonium nitrat sebagai bahan dasar pupuk telah dihentikan karena mudah disalahgunakan untuk kepentingan yang lain seperti terorisme.

Ia mengungkapkan, di Indonesia, zat amonium nitrat dibatasi dan diawasi dengan ketat.

”Setiap pemanfaatannya harus menggunakan surat keterangan dari universitas yang menyatakan hanya digunakan untuk tujuan penelitian,” kata Mudasir.

FOLLOW US 

Serangan teroris menggunakan amonium nitrat pernah terjadi pada 1995 untuk menyerang gedung pemerintah federal di Oklahoma City, Amerika Serikat. Insiden ini biasa dikenal dengan nama Oklahmoma City Bombing.

Serangan yang dirancng oleh Timothy McVeigh dan Terry Nichols tersebut membunuh 168 orang dan melukai 680 orang lainnya.

Catatan Biro Investigasi Federal (FBI) AS mencatat serangan bom tersebut menggunakan bahan peledak sekitar 5.000 lbs atau 2,3 ton.

Apabila benar bahwa yang memicu ledakan Beirut adalah 2.750 ton amonium nitrat seperti yang disampaikan oleh Presiden Lebanon Michel Aoun, maka dapat diduga bahwa ledakan Beirut lebih besar dibandingkan dengan musibah ledakan sejenis yang terjadi pada 1947 di Pelabuhan Texas City, Texas, AS.

Sebuah hotel juga kena imbas ledakan di Beirut

Pada saat itu, sekitar 2.000 ton amonium nitrat yang diangkut oleh kapal SS Grandcamp tersulut dan meledak, dengan total korban jiwa mencapai 567 orang dan lebih dari 5.000 orang menderita luka-luka.

Sekitar 500 bangunan rumah hancur dan membuat sekitar 2.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Pemerintah Lebanon mengatakan, timbunan amonium nitrat tersimpan dalam sebuah gudang selama enam tahun terakhir dan tanpa pengamanan khusus.

Dubes RI di Lebanon Hajriyanto Y Thohari : Ada 1.447 WNI di Beirut Dalam Kondisi Aman

Dikutip dari halaman Kementerian Luar Negeri RI, Pemerintah telah menyampaikan simpati kepada Pemerintah Lebanon dan juga belasungkawa kepada keluarga korban.

Dalam siaran persnya, Dubes RI di Lebanon Hajriyanto Y Thohari mengatakan, lokasi ledakan berdekatan dengan Downtown Beirut dan berjarak sekitar 7km dari KBRI Beirut.

Sejauh ini belum ada keterangan resmi penyebab ledakan.

 Ledakan di Beirut Mirip dengan Bom Nuklir Bahkan Lebih Dasyat dari Bom Hiroshima

Seorang pria di dekat lokasi ledakan di Pelabuhan di Lebanon

Salah satu korban luka adalah WNI yang telah berhasil dikontak KBRI dan saat ini dalam kondisi stabil serta dapat berkomunikasi dengan baik.

Seorang WNI yang sedang di karantina di RS Rafiq Hariri, Beirut, yang tidak jauh dari lokasi ledakan, juga sudah terkonfirmasi aman.

Berdasarkan pengecekan terakhir seluruh WNI dalam keadaan aman dan selamat.

Dalam catatan KBRI Beirut, terdapat 1.447 WNI, 1.234 diantaranya adalah Kontingen Garuda dan 213 merupakan WNI sipil termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa.

KBRI akan terus melakukan pendampingan kepada yang bersangkutan hingga pulih.

KBRI Beirut juga melakukan koordinasi dengan otoritas setempat dan melakukan pengecekan kepada WNI lainnya yang berada di Beirut.

Dalam catatan KBRI, terdapat 1.447 WNI, 1.234 diantaranya adalah Kontingen Garuda dan 213 merupakan WNI sipil termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa.

 Ledakan Dahsyat di Beirut, Ribuan Orang Terluka, Korban Tewas Terus Bertambah, Terakhir 50 Orang

 Ledakan Beirut, PM Hasan Diab Nyatakan Hari Berkabung Nasional dan Kondisi Darurat 2 Minggu

KBRI telah menyampaikan imbauan melalui WAG dan melalui simpul-simpul WNI.

Sejauh ini WNI terpantau aman. KBRI telah mengimbau utk segera melapor apabila berada dalam situasi tidak aman

Bagi keluarga yang ingin informasi lebih lanjut bisa menghubungi KBRI Beirut melalu hotline : +961 3199 493.

(REUTERS)

Artikel ini sudah dimuat di KompasID dengan judul: Mengenal Amonium Nitrat, Bahan Kimia yang Diduga Menjadi Penyebab Ledakan Beirut 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved