Virus Corona
Budi Gunadi Sadikin: Resesi Jangan Dijadikan Musuh, tapi Teman
Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin meyakini Indonesia dapat menghindari jurang resesi.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin meyakini Indonesia dapat menghindari jurang resesi.
Menurutnya, hal itu bisa dilakukan asalkan seluruh komponen bangsa mau melakukan perubahan perilaku dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Resesi itu bisa dihalau hanya dengan cara memprioritaskan kesehatan, kemudian aktivitas ekonomi ikut berjalan berdampingan."
• Polisi Tangkap Djoko Tjandra, Politikus Partai Gerindra: 11 Tahun yang Lalu ke Mana Saja?
"Saya kira resesi jangan dijadikan musuh, tapi jadikan teman," kata pria yang juga menjabat Wakil Menteri BUMN ini dalam diskusi virtual, Sabtu (1/8/2020).
Budi menekankan, protokol kesehatan yang dijalankan secara konsisten dapat menggerakan aktivitas kontak fisik, yang memutar roda perekonomian secara sehat.
Dia mengaku tidak bosan-bosannya menyampaikan pentingnya seluruh insan masyarakat patuh menjalankan protokol kesehatan sebagaimana digariskan WHO.
• Dinilai Bukan Prestasi, Penangkapan Djoko Tjandra Memang Sudah Kewajiban Kabareskrim
Hal ini sangat penting selama vaksin Covid-19 belum ditemukan.
"Kuncinya hanya 3M, menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan."
"Tinggal kita kemudian beradaptasi," tuturnya.
• Sehari Setelah Diciduk di Malaysia, Djoko Tjandra Langsung Berstatus Narapidana
Budi menerangkan, sikap adaptif juga diperlukan dalam kondisi sekarang, sehingga berdampak pada akselerasi ekonomi.
Dia menambahkan, Presiden Joko Widodo mengarahkan komite menjaga pertumbuhan ekonomi pada kuartal tiga 2020.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memperkirakan ekonomi tumbuh minus 4,3 persen di kuartal kedua tahun ini.
• Diminta Pecat Jaksa Pinangki yang Foto Bareng Djoko Tjandra, Begini Respons Kejaksaan Agung
"Arahan Bapak Presiden kepada kami untuk memastikan ketersediaan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat terjaga," papar Budi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengakibatkan krisis, tidak hanya di bidang kesehatan, melainkan juga ekonomi.
Situasi yang dihadapi tersebut bukanlah perkara mudah, karena terjadi hampir di semua negara.
Ekonomi dunia, menurut Presiden, berkontraksi minus 6 sampai 7,6 persen.
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 29 Juni 2020: Pasien Positif Jadi 55.092 Orang, Sembuh 23.800
"Artinya apa? Ini global, dunia sudah masuk ke yang namanya resesi."
"Dan bahkan saya sampaikan tahun ini Singapura diprediksi minus 6,8 pesen, Malaysia minus 8, Amerika minus 9,7."
"Inggris minus 5,4, Jerman minus 11,2, Perancis minus 17,2 Jepang minus 8,3," kata Presiden saat meninjau Posko Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Selasa (30/6/2020).
• Sidang Vonis Kasus Penganiayaan Novel Baswedan Digelar 16 Juli 2020, Hakim Diminta Independen
Oleh sebab itu, menurut Presiden, manajemen krisis harus dikelola dengan baik.
Penanganan masalah kesehatan harus pararel dengan penanganan dampak ekonomi.
Sehingga, menurutnya selain bisa mengendalikan penyebaran Covid-19 , ekonomi masyarakat tidak terpuruk.
• Kabar Baik! Sudah Sebulan Lebih Tidak Ada Pasien Meninggal Akibat Covid-19 di Kota Bekasi
"Inilah yang harus hati-hati mengelola, memanajemeni krisis ini agar urusan kesehatan dan ekonomi ini bisa berjalan beriringan," tuturnya.
Akibat pandemi, menurut Presiden, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama turun dari kisaran 5 persen ke 2,97 persen.
Ia khawatir pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua akan minus, karena semua aktivitas ekonomi terganggu.
• Penasihat Hukum Terdakwa: Buat Apa Jujur dan Akui Perbuatan Bila Masih Dituntut Hukuman Berat?
"Karena kalau kita lihat sekarang ini yang namanya demand terganggu, supply terganggu produksi terganggu," papar Presiden.
"Kuartal kedua kita sangat khawatir bahwa kita sudah berada di posisi minus pertumbuhan ekonomi kita."
"Jadi Bapak Ibu dan saudara-saudara sekalian, gas dan remnya itu betul-betul diatur."
• Divisi Hukum Polri Siap Bela Novel Baswedan Jika Diminta
"Jangan sampai melonggarkan (gas) tanpa sebuah kendali rem, sehingga mungkin ekonominya bagus tapi Covid-nya juga naik."
"Bukan itu yang kita inginkan, (tapi) Covidnya terkendali, ekonominya juga tidak mengganggu kesejahteraan masyarakat," tambahnya.
Menurut Presiden, mengelola krisis yang diakibatkan pandemi Covid-19 memang bukan perkara mudah.
• Kuasa Hukum Penyerang Novel Baswedan: Banyak Tak Tahu Fakta Persidangan Namun Seenaknya Komentar
Oleh karena itu, perlu kerja sama dan sinergi antar-berbagai lembaga agar Indonesia bisa melewati masa krisis dengan baik.
"Oleh sebab itu kalau kita bisa mengatur, mengelola gas dan rem antara kesehatan dan ekonomi, inilah yang kita harapkan."
"Dan ini menjadi tanggung jawab kita semuanya, bukan hanya gubernur, bupati, dan wali kota."
• PKS Dikabarkan Masuk Koalisi, Mardani Ali Sera: Kami Istikamah Oposisi, Demokrasi Mesti Diselamatkan
"Tapi jajaran Forkopimda, TNI, Polri, seluruh Gugus Tugas agar betul-betul menjaga agar itu bisa berjalan dengan baik," bebernya. (Reynas Abdila)