Pilkada Serentak

Berkoalisi dengan PDIP di Mataram dan Serang, Presiden PKS Bilang Pernyataan Djarot Tak Realistis

Sampai saat ini PKS telah mengeluarkan surat rekomendasi untuk 170 daerah, dan beberapa wilayah berkoalisi dengan PDIP.

pks.id
Presiden PKS Sohibul Iman 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menyebut partainya telah bersepakat koalisi memajukan calon kepala daerah di beberapa wilayah, pada Pilkada 2020.

Ia menjelaskan, sampai saat ini PKS telah mengeluarkan surat rekomendasi untuk 170 daerah, dan beberapa wilayah berkoalisi dengan PDIP.

"Sudah ada yang kami keluarkan SK (surat keputusan), yaitu Pilkada di Kota Mataram, di Serang juga sudah dikeluarkan SK-nya."

Amien Rais Mengaku Dikeluarkan dari PAN, Waketum: Siapa yang Berani?

"Saya kira ada yang lain, tapi saya tidak hafal," ujar Sohibul di Kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (24/7/2020).

Oleh sebab itu, Sohibul menyebut pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yang mengatakan PDIP tidak akan berkoalisi dengan PKS di Pilkada 2020, tidak sesuai kenyataan di lapangan.

"Kami tidak terlalu ambil pusing, silakan saja sebagai sikap dari partai masing-masing."

40,9 Persen Masyarakat Disebut Tak Percaya Data Covid-19 Pemerintah, Ini Kata Moeldoko

"Tapi, di beberapa tempat PDIP berkoalisi dengan PKS, bahkan ada yang justru PDIP yang minta PKS," papar Sohibul.

Ia menyebut, PDIP sedang melakukan komunikasi untuk berkoalisi dengan PKS untuk Pilkada di Bangka Belitung dan Jambi.

"Jadi saya tidak melihat statement itu sesuai dengan realita, tidak realistis. Tapi terserah, silakan saja," ucap Sohibul.

MAKI Bakal Gugat Jokowi ke PTUN Jika Tak Cabut Status WNI Djoko Tjandra

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat, menjelaskan pernyataan soal kemungkinan partainya tidak berkoalisi dengan PKS dan Partai Demokrat di Pilkada Serentak 2020.

Ia mengaku mendapat masukan dari berbagai kalangan agar PDIP tidak berkoalisi dengan partai yang berada di luar koalisi pemerintahan.

Hal itu ia sampaikan dalam webinar bertajuk 'Proses Kandisasi di Pilkada 2020: Ruang Gelap yang Penuh Misteri', Kamis (23/7/2020).

 Polisi Sudah Telusuri Rute Pulang dari Kantor Hingga TKP, Kasus Kematian Yodi Prabowo Masih Misteri

"Kemudian saya memang banyak mendapatkan masukan dari berbagai kalangan teman."

"Dalam pilkada sebajknya kita tidak berkoalisi dengan partai di luar pemerintahan, PKS dan Partai Demokrat."

"Fakta di lapangan secara kategorisasi memang sulit untuk bisa bekerja sama di dalam lapangan (dengan PKS dan Demokrat)," tuturnya.

 BREAKING NEWS: Satu Warga Karawaci Tangerang Tewas Saat Rumahnya Kebakaran

Djarot menjelaskan, sulit menyatukan ideologi PDIP dengan PKS dan Demokrat.

Hal itu dibuktikan di banyak daerah yang memang terjadi gap atau jurang pemisah tentang pemahaman ideologi.

Sebab, kerja sama bukan hanya berbicara hitam di atas putih, melainkan juga bagaimana membangun hubungan koalisi yang harmonis demi kepentingan masyarakat.

 Megawati Bakal Lakukan Regenerasi Total pada 2024, Minta PDIP Jadi Partai Pelopor dan Obor

"Kita akan bekerja sama itu di lapangan, bukan di atas kertas."

"Bukan di atas komitmen tanda tangan dan sebagainya, tapi di lapangan, memang sulit."

"Saya yakin kalau ini terjadi. maka susah membuat sehat demokrasi kita," paparnya.

 Gugus Tugas Diubah Jadi Satgas Covid-19, Rahmat Effendi: Bekasi Sudah Lebih Dulu

Sebelumnya diberitakan Tribun Medan, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menegaskan arah koalisi partai berlambang banteng tersebut dalam pilkada serentak 2020.

Djarot menegaskan, PDIP menerima banyak aspirasi untuk tidak bekerja sama dengan Partai Demokrat dan PKS, mengingat kedua partai tersebut berada di luar pemerintahan.

"Partai mengambil keputusan atas dasar pertimbangan ideologis, bagaimana Pancasila dijalankan dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara."

 Pengamat Nilai Melawan Gibran Sia-sia, Sebut Pilwakot Solo 2020 Sudah Selesai

"Aspirasi untuk tidak bekerja sama dengan Partai Demokrat dan PKS banyak saya terima," ujarnya, Minggu (19/7/2020).

Menurut Djarot, keberadaan Partai Demokrat dan PKS yang berada di luar pemerintahan, sehat bagi demokrasi.

Lagi pula, menurut pria yang menjabat Plt Ketua DPD PDIP Sumut itu, partainya terus mendorong kerja sama politik dengan seluruh partai pengusung pemerintahan Joko Widodo.

 UPDATE 20 Juli 2020: RS Wisma Atlet Rawat 1.287 Pasien Positif Covid-19, di Pulau Galang 18 Orang

Djarot menjelaskan, kerja sama parpol dalam pilkada 2020 merupakan embrio kerja sama Pemilu 2024 yang akan datang.

“PDI Perjuangan terus kedepankan semangat gotong royong dan siap bekerja sama dengan parpol pendukung pemerintah,” tuturnya.

Ia mengatakan, sikap PDIP tersebut sebagai reaksi dari mesranya Partai Demokrat dan PKS di luar pemerintahan sebagai oposisi.

 Imbas Kisruh PPDB, Pemprov DKI Siapkan Anggaran Rp 171 Miliar untuk Pelajar Miskin di Sekolah Swasta

"Sikap politik antara Partai Demokrat dan PKS justru memberikan peta ke depan."

"Bagaimana kedua partai tersebut semakin beriringan dalam kerja sama politik yang berbeda dengan arah PDIP," tambahnya. (Seno Tri Sulistiyono)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved