FFI 2020
FFI 2020: Film 'Catatan Si Boy' Diputar Lagi, Kali Ini di Layar Tancap, 3 Pemainnya Telah Wafat
Pemutaran layar tancap luar ruangan di M Bloc Space, mural area dimulai pada Sabtu 25 Juli 2020, bekerja sama dengan PLTI dan Kineforum.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tiga pemeran film Catatan Si Boy telah berpulang, mereka adalah Ria Irawan, Henky Solaiman, dan Didi Petet.
Film Catatan Si Boy diproduksi tahun 1987, disutradarai Nasri Cheppy dengan pemeran utama Onky Alexander, Didi Petet, dan Meriam Bellina.
Onky Alexander memerankan tokoh Boy, sedangkan Didi Petet memerankan sosok Emon yang 'genit'.
Dalam gelaran Festival Film Indonesia (FFI) 2020 bersiap membuka rangkaian program menuju penghargaan yang bakal digelar di bulan Desember 2020 dengan menggelar layar tancap.
Pemutaran layar tancap luar ruangan di M Bloc Space, mural area dimulai pada Sabtu 25 Juli 2020, bekerja sama dengan PLTI (Persatuan Layar Tancep Indonesia) dan berikutnya juga akan menggandeng Kineforum.
• BREAKING NEWS: Seorang Pria Ditemukan Meninggal, Halte Transjakarta Slipi Langsung Ditutup
• Tak Hanya Siksa, Ayah di Duden Sawit Juga Perbudak Anak Kandungnya dan Tidak Biayai Sekolah
Dua film pertama yang akan diputar adalah “Catatan Si Boy” (1987, sutradara Nasri Cheppy) yang masuk dalam seksi program “Darah Muda” dan “Taksi” (1989, sutradara Arifin C. Noer) yang masuk dalam seksi program “Halo? Indonesia?”.
Film “Catatan Si Boy” pada 1988 mendapatkan nominasi Sutradara Terbaik dan Tata Musik Terbaik (untuk Dodo Zakaria).
Film ini dibintangi antara lain oleh Onky Alexander, Didi Petet, dan Meriam Bellina.
Sedangkan film “Taksi” mendapatkan enam Piala Citra di Festival Film Indonesia 1990, memenangi lima kategori utama yaitu Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Skenario Terbaik (Arifin C. Noer), Pemeran Utama Pria Terbaik (Rano Karno), Pemeran Utama Wanita Terbaik (Meriam Bellina).
• Anies Baswedan Ikut Tandu Keranda Jenazah Petugas PPSU Korban Tabrak Lari di Kelapa Gading
Film-film ini akan diputarkan dengan format aslinya yaitu film 35MM.
Program Pemutaran ini rencananya akan menjadi program berkala dengan tujuan menyapa masyarakat melalui khazanah film Indonesia yang luas.
Selain pemutaran film akan dilakukan juga kegiatan turunannya, seperti diskusi seputar tema, pembuatan dan konteks film terkait dengan tokoh yang terlibat maupun yang berkompeten di bidangnya.
Film-film Indonesia dipilih berdasarkan tema tertentu dan dimasukkan seksi program seperti: “Aku Pulang!” adalah subprogram yang ingin menyapa seluruh keluarga Indonesia.
• Sehari Pascakampanye Presiden AS, Kanye West Berniat Ceraikan Kim Kardashian
Terdiri atas film yang mengeksplorasi makna keluarga bagi kita semua.
“Halo? Indonesia” berkehendak untuk menyapa manusia Indonesia yang ingin merenungkan ulang mengenai posisinya sebagai bagian dari bangsa.
Sejauh mana ia telah berkontribusi kepada bangsanya, dan sebaliknya, apa yang telah bangsa ini berikan padanya.
Subprogram “Mata Perempuan” berusaha mengeksplorasi permasalahan yang dihadapi para perempuan Indonesia, dan merekam jejak ketangguhannya, sambil merenungkan ulang: masyarakat seperti apa yang “memaksa” para srikandinya harus menghadapi permasalahan seperti yang digambarkan.
• Tak Hanya Siksa, Ayah di Duren Sawit Juga Perbudak Anak Kandungnya dan Tidak Biayai Sekolah
Subprogram “Darah Muda” ingin merayakan semangat mereka yang muda, yang banyak mencari, yang masih hendak bereksplorasi, dan yang (seharusnya) masih sempat dan bisa berbuat salah demi proses pendewasaan diri.
“Di Tepian Arus” ingin menyapa mereka yang tersembunyi maupun yang bersembunyi dari riuhnya derap masyarakat.
Yang terpinggir ataupun meminggirkan diri. Yang dilupakan masyarakat ataupun yang ingin dilupakan.
Selain subprogram-subprogam tematik itu, Festival Film Indonesia juga ingin memberikan penghormatan pada karier dan dedikasi panjang rekan-rekan insan perfilman yang telah lebih dulu berpulang, dalam rangkaian retrospektif.
• DIPERIKSA Polisi, Artis Boy William Dicecar 30 Pertanyaan Kasus Pembobolan Kartu Kredit
Tiga aktor film yang akan digelar retrospektif khususnya adalah Ria Irawan, Henky Solaiman, dan Didi Petet.
Pasar Seni Ancol ingin bangkitkan nostalgia layar tancap
Taman Impian Jaya Ancol memperingati HUT ke-74 RI dengan menggelar pertunjukan layar tancap guna membangkitkan nostalgia dan cerita manis di masa lalu kepada pengunjung, yang digelar dua malam pada 17 dan 18 Agustus 2019, di Pasar Seni Ancol.
Pengunjung bisa bernostalgia dengan menyaksikan hiburan masyarakat yang pernah berjaya di era sebelum 2000-an, berupa keseruan menonton bersama di ruang terbuka dengan sebuah layar dari kain putih lebar sebagai tempat menampilkan film, dan sekarang hiburan seperti itu sudah sangat langka ditemukan.
• Perkara Ikan Asin Antarkan Pria Cengkareng ke Penjara, Cakar Istri Karena Kesal
"Ini baru pertama kalinya diadakan di Ancol, kita ingin pengunjung gembira ingat kenangan dia nonton dulu, menikmati kebersamaan, selain itu, layar tancap ini juga memberikan edukasi dan pengetahuan bagi generasi milenial dan Z yang belum tau layar tancap," kata Departemen head corporate communication Ancol Taman Impian, Rika Lestari, di Jakarta, Sabtu (17/8/2019).
"Malam ini film-nya Keluarga Cemara, dan malam besok Warkop DKI, hanya dua malam saja, kalau malam ini tidak sempat masyarakat bisa lihat yang malam besok," kata dia.
Selain layar tancap, Ancol memeriahkan peringatan HUT RI dengan berbagai kegiatan, untuk hiburan pas saat hari Kemerdekaan 17 Agustus, pengunjung disuguhkan lomba panjat pinang yang dengan jumlah 174 pohon, panggung hiburan dengan menghadirkan sejumlah penyanyi Indonesia.
• BREAKING NEWS: Tiga Mobil Pemadam Jinakkan Kebakaran Rumah di Kelapa Gading Jakarta Utara
Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati kesenian khas Betawi dan Jakarta Melayu Festival, kegiatan ini masih akan berlangsung sampai 18 Agustus 2019. (Antaranews)