Berita Internasional

Politisi Malaysia: Negara-negara Islamofobia Jangan Protes Turki Soal Hagia Sophia

Negara-negara ini masih bungkam ketika Israel berencana menghancurkan Masjid al-Aqsa di Yerusalem. Kini mereka memprotes Hagia Sophia.

prmustafa/istock.com/britannica.com
Hagia Sophia bangunan yang selama ini difungsikan sebagai museum, sejak 1934, mulai 10 Juli 2020 diubah menjadi masjid. Dalam Encyclopedia Britannica, Hagia Sophia, Ayasofya Turki, Latin Sancta Sophia, juga disebut Gereja Kebijaksanaan Suci atau Gereja Kebijaksanaan Ilahi, katedral yang dibangun di Konstantinopel (sekarang Istanbul, Turki) pada abad ke-6 M (532–537) di bawah arahan Bizantium kaisar Justinian I. Dengan konsensus umum, itu adalah struktur Bizantium yang paling penting dan salah satu monumen besar dunia. 

WARTAKOTALIVE.COM, KUALA LUMPUR - Negara-negara barat yang masih diselimuti Islamofobia jangan memprotes Turki, yang mengubah Hagia Sophia ke status bersejarahnya sebagai sebuah masjid, menurut politisi Malaysia terkemuka, Minggu (19/7/2020).

"Negara-negara ini masih bungkam ketika Israel berencana menghancurkan Masjid al-Aqsa di Yerusalem. Kini mereka memprotes Hagia Sophia yang berfungsi sebagai masjid," kata Abdul Hadi Awang, Utusan Khusus Malaysia untuk Timur Tengah sekaligus ketua Partai Islam Malaysia (PAS).

Sudah sejak lama Palestina mengungkapkan bahwa pekerjaan penggalian Israel di sekitar titik nyala menunjukkan rencana mereka untuk menghancurkan masjid tersebut dan membangun kembali Kuil Ketiga.

Melalui pernyataan tertulis, Hadi menyebutkan, setelah penaklukkan oleh Istanbul, Hagia Sophia dianggap sebagai masjid utama di kota tersebut selama hampir 500 tahun.

Abdul Hadi menuturkan, masjid Istanbul ternama lainnya seperti Masjid Biru, Sehzade, Suleymaniye, dan Rustem Pasha juga terinspirasi dari Hagia Sophia.

 Putri Beatrice Cucu Ratu Elizabeth dari Kerajaan Inggris Menikah, Hanya Dihadiri 20 Tamu

 Akui Hana Hanifah Kerap Pergi Keluar Kota Seorang Diri, Manajer: Sebagai Artis Wajar

Pada 10 Juli salah satu pengadilan tinggi Turki membatalkan dekret Kabinet 1943, yang mengubah Hagia Sophia menjadi sebuah museum, dengan mengembalikan statusnya sebagai masjid setelah hiatus 85 tahun.

Kedahsyatan arsitektur di jantung Kota Istanbul itu merupakan sebuah gereja di era Bizantium namun dialihfungsikan menjadi sebuah masjid pada 1453 setelah  penaklukan Ottoman.

Amerika Serikat dan Yunani Marah

Sebelumnya diberitakan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan secara resmi mengubah Hagia Sophia menjadi masjid.

Pengumuman itu ia sampaikan di depan para pendukungnya dari partai yang berakar Islam. Para pendukungnya langssung menyambut dengan takbir atas pengumuman tersebut.

 PFI Kecam Musisi Anji karena Membuat Opini Penghakiman Sepihak Soal Foto Jenazah Covid-19

Teriakan Allahu Akbar langsung berkumandang di beberapa tempat, khususnya di depan Hagia Sophia yang sebelumnya adalah sebuah gereja.  

Tetapi, pengumuman Presiden Erdogan itu disambut protes sejumlah kelompok kristen dan juga Amerika Serikat.

Dailymail.co.uk memberitakan, langkah Erdogan itu dilakukan beberapa jam setelah pengadilan administratif tertinggi Turki mengeluarkan keputusan penting yang dengan suara bulat membatalkan keputusan kabinet 1934 untuk merenovasi situs menjadi museum.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved