Pembunuhan

Bertambah Satu, Sudah 30 Saksi Diperiksa Polisi Dalam Kasus Pembunuhan Editor Metro TV Yodi Prabowo

Sampai Jumat (17/7/2020) jumlah saksi yang diperiksa Polda Metro Jaya dalam kasus pembunuhan editor Metro TV Yodi Prabowo sebanyak 30 orang.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Warta Kota/Budi Sam Law Malau
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus 

WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Sampai Jumat (17/7/2020) jumlah saksi yang diperiksa Polda Metro Jaya dalam kasus pembunuhan editor Metro TV Yodi Prabowo sebanyak 30 orang.

Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menanggapi wartawan di Mapolda, Senin (20/7/2020).

Seperti diketahui jenazah Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR di ruas Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) lalu.

Seorang Istri di Cengkareng Lebam-lebam karena Dianiaya Suami, Polisi: Ancamannya 5 Tahun Penjara

Di leher dan dadanya ditemukan luka tusukan senjata tajam.

Tak jauh dari temuan jenazah korban, ditemukan sebilah pisau dapur yang diduga digunakan pelaku dalam menghabisi korban.

"Jadi sampai Senin hari ini, sudah 30 saksi yang kita periksa dalam kasus ini.

Tidak Terima Ditagih Utang, Pria di Cengkareng Tusuk Penagih dan Ibu Pelaku Malah Bawa Korban ke RS

"Ini berarti saksi bertambah 1 orang, dimana pada Jumat lalu saya sebutkan, saksi 29 orang," kata Yusri.

Menurutnya tak menutup kemungkinan jumlah saksi ini akan bertambah.

Ia menyebut, tambahan saksi nantinya tergantung hasil penyelidkan dan pendalaman tim khusus yang dibentuk untuk mengungkap kasus.

Rapid Test Massal di Kecamatan Tanjung Priok, BIN Targetkan Sasar 1.000 Peserta

"Ke 30 saksi yang kami periksa ini, mulai dari saksi temuan jenazah di TKP, orang-orang terdekat korban, rekan kantor korban, keluarga korban serta orang yang terakhir bersama korban," katanya.

Semua keterangan saksi katanya dianalisa dan dikroscek ke lapangan.

"Selain itu kami juga masih mendalami rekaman dua CCTV di sekitar lokasi temuan jenazah, yang kemarin kami sita dengan dibawa ke labfor.

Penelitian: Usia di Atas 65 Tahun Hadapi Risiko Kematian Terbesar Covid-19

Di sana sedang coba diperjelas gambarnya, karena kemarin saat diamankan buram," kata Yusri.

Selain itu menurut Yusri, untuk pisau dapur yang ditemukan di lokasi kejadian, pihaknya masih memeriksa sidik jari yang ada pada pisau.

"Dari sana diharapkan diketahui siapa pemegang pisau terakhir, sebelum akhirnya berada di dekat jenasah korban," kata Yusri.

Ramalan Zodiak Keuangan Senin 20 Juli 2020 Virgo dan Libra Pilih Pinjaman, Leo Terusik Pengeluaran

Ia menjelaskan untuk Handphone korban yàng ada di TKP juga sudah dibawa ke Labfor untuk isi dan jejaknya, yang bisa saja ada sesuatu hal yang diduga berhubungan dengan kematian korban.

Sebelumnya tambah Yusri, beberapa petunjuk awal didapat penyidik, setelah pihaknya menurunkan anjing pelacak untuk melacak jejak pelaku pembunuhan.

Anjing pelacak diturunkan di lokasi temuan jenazah.

Kronologi Warga Dibikin Heboh 2 Makam di TPU Desa Karang Bahagia Dibongkar, Satu Jenazah Hilang

"Kami minta bantuan K9 sebanyak dua ekor anjing untuk mengendus baju, kemudian pisau dapur, dan barang pribadi korban yang ada di TKP, juga mencari bukti lain,” kata Yusri.

Dari sana, anjing K9 berhenti di sebuah warung, yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi penemuan mayat Yodi di Jalan Ulujami Raya.

Karenanya kata Yusri, pelaku diduga sempat mampir di warung tersebut.

BERITA FOTO: Pedagang Sebut Penjualan Mobil Bekas Kembali Bergairah di Era New Normal

"Hasil autopsi menunjukkan ada luka tusukan senjata tajam di leher dan dadanya," kata dia.

Tusukan senjata tajam itulah kata Yusri yang menyebabkan tewasnya korban.

"Tusukan di leher mengakibatkan robek pada tenggorokan dan ini penyebab matinya korban.

GoFress Dukung Aktivitas di Era New Normal, Ternyata Permen GoFress Bisa Hambat Virus Corona

"Termasuk yang di dada, menembus tulang iga dan paru-paru," kata Yusri.

Menurutnya hasil autopsi juga menunjukkan bahwa korban telah meninggal dunia sekitar 2-3 hari sebelum penemuan jenazah.

Terkait motif, Yusri mengatakan bukanlah perampokan atau ekonomi, karena barang-barang korban utuh saat jenazah ditemukan termasuk sepeda motor korban.

Kisah Ketua Tim Dokter Penanganan Covid-19 Kota Bekasi, Minum Klorokuin saat Kasus Lagi Tinggi

"Motif akan diketahui setelah pelakunya kita tangkap," katanya. (bum)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved