Virus Corona Jabodetabek
Pengguna Air PDAM di Kabupaten Bekasi Meningkat Selama Pandemi, tapi Banyak yang Tunggak Tagihan
Penggunaan air PDAM Tirta Bhagasasi meningkat selama masa pandemi Covid-19 di Kabupaten Bekasi.
Penulis: Muhammad Azzam |
WARTAKOTALIVE, BEKASI - Penggunaan air PDAM Tirta Bhagasasi meningkat selama masa pandemi Covid-19 di Kabupaten Bekasi.
Peningkatan penggunaan air disebabkan aktivitas warga lebih banyak di rumah pada masa pandemi Covid-19.
Direktur Usaha Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Maman Sudarman mengatakan, setiap rumah dapat menghabiskan lebih dari 20 meter kubik air dalam waktu sebulan, dari sebelumnya hanya 17 meter kubik.
• Pemerintah Niat Bubarkan 96 Lembaga dan Komisi, yang Dibentuk Pakai PP dan Perpres Lebih Mudah
"Peningkatan itu terjadi pertengahan Maret hingga Juni kemarin," ungkap Maman, Rabu (8/7/2020).
Maman menilai meningkatnya aktivitas di dalam rumah serta berubahnya pola kehidupan masyarakat, menjadi penyebab kebutuhan air meningkat.
"Kemarin itu kan semua pada di rumah, terus juga sekarang ini mencuci tangan menjadi kewajiban dan kebiasaan baru masyarakat, jadi kebutuhan air meningkat," jelasnya.
• Kepala Divisi Hukum Polri Diduga Hilangkan Barang Bukti Penyerangan Novel Baswedan, Ini Indikasinya
Meski terjadi peningkatan pemakaian, PDAM Tirta Bhagasasi mampu memenuhi kebutuhan itu.
Jumlah pelanggan Tirta Bhagasasi di Kabupaten Bekasi sekitar 170.000 orang.
Dengan kebutuhan air yang meningkat, pihaknya setidaknya mengalirkan air hingga 3,4 juta meter kubik atau meningkat 510.000 meter kubik setiap bulan.
• Djoko Tjandra Sempat Mampir ke Indonesia, Ketua Komisi III DPR: Terkesan Negara Kalah
"Bulan ini (Juli) masih ada peningkatan, tapi tidak sesignifikan tiga bulan sebelumnya," bebernya.
Namun, peningkatan penggunaan air tidak berbanding lurus dengan kemampuan membayar para pelanggan.
Banyak pelanggan yang menunggak dan mengajukan keringanan terkait pembayaran tagihan.
• DPR Izinkan Kementerian Pertanian Produksi Kalung Eucalyptus, Asal Tidak Pakai APBN
"Tapi kita maklumi, maka silakan pengajuan."
"Kami berikan keringanan itu mulai 20, 30, sampai 50 persen."
"Tentu kita verifikasi, termasuk terjun ke lapangan untuk mengecek layak tidaknya diberikan," paparnya.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 7 Juli 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 14.601 (22.0%)
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 12.857 (19.5%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 6.192 (9.2%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 4.878 (7.2%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 3.779 (5.6%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 3.695 (5.6%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 2.356 (3.5%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 2.057 (3.2%)
BALI
Jumlah Kasus: 1.940 (2.9%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 1.821 (2.8%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 1.531 (2.4%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 1.392 (2.1%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 1.252 (1.9%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 1.058 (1.6%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 967 (1.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 830 (1.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 780 (1.2%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 603 (0.9%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 487 (0.8%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 344 (0.5%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 346 (0.5%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 313 (0.5%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 276 (0.4%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 266 (0.4%)
RIAU
Jumlah Kasus: 236 (0.4%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 206 (0.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 201 (0.3%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 191 (0.3%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 171 (0.3%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 144 (0.2%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 127 (0.2%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 121 (0.2%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 118 (0.2%)
ACEH
Jumlah Kasus: 88 (0.1%). (*)