New Normal
UPDATE Minggu Depan Bisa Misa di Gereja, Kerinduan Komuni Umat KAS Akan Terpenuhi, Ini Aturannya
Kegembiraan umat Katolik akan rencana tersebut tak lepas dari kerinduan untuk menyambut Komuni Kudus dalam Perayaan Ekaristi langsung di gereja.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Mulai akhir pekan mendatang, tepatnya 18-19 Juli 2020, Keuskupan Agung Semarang (KAS) membuka kembali gereja dan kapel-kapel, setelah tiga bulan lebih ditutup dan tidak diadakan kegiatan peribadatan menyusul wabah Covid-19.
Tentu saja, umat menyambut dengan gembira rencana KAS tersebut yang disampaikan melalui Surat Edaran Gugus Tugas Penanganan Dampak Covid-19 KAS Nomor: 0536/A/X/20-29 tertanggal 28 Juni 2020 yang ditandatangani oleh Koordinator Gugus Tugas Penanganan Dampak Covid-19 KAS YR Edy Purwanto Pr
Kegembiraan umat Katolik akan rencana tersebut tak lepas dari kerinduan untuk menyambut Komuni Kudus dalam Perayaan Ekaristi langsung di gereja, seperti disampaikan sejumlah umat dari beberapa Paroki di KAS kepada Wartakotalive.com, Minggu (5/7/2020) dan Senin (6/7/2020).
• UPDATE 18-19 Juli 2020 Gereja Katolik di Keuskupan Agung Semarang Dibuka, Ini Pesan Mgr Rubiyatmoko
• Gelar Rapid Test OKP Nasional di PMKRI, SKP Aminudin Maruf Diharapkan Terus jadi Motor Penggerak
Komuni Kudus dalam Gereja Katolik adalah roti dan anggur yang telah dikonsekrasi dan dibagikan kepada umat dalam misa atau Perayaaan Ekaristi.
Dengan demikian, menerima roti/anggur tersebut biasanya disebut 'menerima komuni' atau 'menyambut komuni kudus', yang kemudian kerap disingkat dengan sebutan 'komuni' saja.
"Setelah lama ndak Misa ke gereja, terima komuni adalah hal yang menyenangkan dan membahagiakan. Maka, rencana dibukanya kembali gereja dan diperkenankannya kita melaksanakan misa di sana, sungguh suatu kebahagiaan tersendiri," kata Vaulinus Bramantya (46), umat Gereja Santa Maria Fatima, Paroki Banyumanik Semarang.
"Yang penting, rencana ini sudah dipertimbangkan masak-masak, karena soal keselamatan umat itu lebih utama dibanding sekadar membuka gereja dan mengizinkan misa di sana. Intinya, jangan justru malah membuka klaster covid-19 baru," imbuhnya.
Hal senada disampaikan Albertus Budi Prasetyo (45).
"Sebagai umat, tentu saja saya sangat gembira menyambut kabar ini. Yang pasti, ada kerinduan mendalam untuk merayakan Ekaristi dan menyambut Komuni, tak hanya Komuni Batin melalui Misa Online yang selama tiga bulan terakhir harus dijalani," kata Budi, umat Gereja Kristus Raja, Paroki Solo Baru, ini.
"Harapannya, semoga semua rencana (pembukaan gereja untuk Misa) ini terwujud dan berjalan lancar. Semua umat juga tertib menjalankan protokol kesehatan demi kebaikan bersama," katanya lagi.

Protokol kesehatan bikin lebih khidmat
Rasa syukur juga diungkapkan oleh Petrus Kriswanto (48). Umat Gereja Santo Antonius Padua, Paroki Muntilan ini menyambut bahagia rencana dibukanya kembali gereja untuk Misa.
"Tentu saja Saya merasa bahagia. Ada kerinduan untuk berdoa dan beribadat secara bersama-sama. Tentu rasanya berbeda dengan ibadat dan misa online seperti yang dilakukan selama krisis pandemi kemarin ini," tuturnya.
Menurut Kriswanto, protokol kesehatan yang akan diterapkan nantinya diharapkan tidak mengganggu khidmatnya ibadat atau Misa yang akan dijalani.
"Namun, jutru sebaliknya, yaitu menjadikan kita semua yang berdoa dan beribadah di dalam Gereja merasa aman dan nyaman sehingga peribadatan dapat berjalan lebih khidmat," katanya.
Keputusan yang tepat
Menyoal baru dibukanya gereja untuk misa pada pekan depan ini, menurut Aloysius Wahyu Kunarbiyanto (46) sudah tepat.