Lingkungan Hidup

Pemkot Jakarta Timur Selidiki Penyebab Limbah Busa di Kanal Banjir Timur

Limbah busa di Kanal Banjir Timur (KBT) hingga kini belum juga hilang dari aliran sungai buatan itu.

Penulis: Rangga Baskoro |
Warta Kota/Rangga Baskoro
Limbah busa masih muncul di aliran Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (3/7/2020). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Rangga Baskoro

WARTAKOTALIVE.COM, DUREN SAWIT - Limbah busa di Kanal Banjir Timur (KBT) hingga kini belum juga hilang dari aliran sungai buatan itu.

Apabila pada awal pada Minggu (28/6/2020) lalu, busa hanya muncul di dekat pintu air, kini busa mulai memenuhi aliran sungai.

Wali Kota Jakarta Timur M Anwar menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta untuk mengetahui penyebab kemunculan busa di KBT.

Limbah busa masih muncul di aliran Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (3/7/2020).
Limbah busa masih muncul di aliran Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (3/7/2020). (Warta Kota/Rangga Baskoro)

"Nanti akan diteliti oleh Dinas Lingkungan Hidup, apa kemudian nanti ada pencemaran atau tidak, kalau ada pencemaran sebabnya apa?" kata Anwar saat ditemui di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (3/7/2020).

Air di aliran KBT juga akan diambil sampelnya guna mengetahui materi yang terkandung di dalam air yang diduga terkontaminasi limbah deterjen rumah tangga.

"Itu kan pengawasannya secara melekat ada di dinas lingkungan hidup.

Begini Nyanyian Sendu Hastag Savesemanggicentercikokol yang Bikin Seniman Tangerang Pilu

KPK OTT Bupati Kutai Timur Ismunandar, IPW: Ini Bisa Menjawab Keraguan Kinerja Komjen Firli

UPDATE, Pekerja Positif Corona di Pabrik PT Unilever Bertambah Menjadi 22 Orang

"Mereka nanti akan meneliti air atau busa ini dari mana? Kemudian nanti akan kami sampaikan," tuturnya

Fenomena kemunculan busa di KBT menarik perhatian masyarakat sekitar.

Banyak dari mereka yang sengaja duduk di pinggir sungai buatan saat malam hari meski bau menyengat timbul.

Kemunculan busa di aliran KBT bukan untuk pertama kalinya.

Warga sekitar mengaku kejadian tersebut sering terjadi meski kemunculannya tak menentu.

Ratusan Orang Asyik Tonton Limbah Busa KBT yang Semakin Tebal, Warga: Bagai Negeri di Atas Awan

Limbah busa yang telah beberapa hari ini muncul di Kanal Banjir Timur (KBT) semakin tebal.

Tak seperti hari-hari sebelumnya, malam ini limbah menutupi seluruh permukaan sungai buatan itu.

Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, ratusan warga memadati kawasan pinggiran KBT untuk sengaja menikmati fenomena yang cukup sering terjadi tersebut.

Banyak dari mereka yang asyik duduk di pinggirannya meski timbul bau menyengat.

 Picu Kerumuman, Pedagang di Bantaran KBT Diminta Tandatangani Pernyataan Tak Dagang Lagi selama PSBB

Seorang warga bernama Aliudin (43) mengatakan limbah busa kali ini semakin tebal menyelimuti sungai KBT.

"Kemarin-kemarin enggak kayak gini, sekarang semakin tebal. Ini kan airnya terkontaminasi limbah deterjen, makanya muncul busa," kata Aliudin di lokasi, Senin (1/7/2020) malam.

Meski menimbulkan bau menyengat, Aliudin yang gemar naik gunung menyatakan pemandangan busa tersebut seperti awan yang menggumpal.

 VIDEO: Penampakan Busa Akibat Limbah di Kanal Banjir Timur Duren Sawit

Ia pun menyamakan fenomena tersebut seperti ketika mendaki Gunung Semeru kala ia melihat awan-awan dari atas gunung.

"Ini hampir sama kalau kita melihat awan dari atas gunung, bagai negeri di atas awan. Bedanya di atas gunung udara bersih, di sini bau," selorohnya.

Warga lain, Amar (53) menyatakan fenomena busa di KBT seperti salju di negara-negara beriklim sub-tropis.

 Rumah Kosong Penuh Sampah di Duren Sawit Terbakar, Diduga Penyebabnya Puntung Rokok

"Kalau saya sih ngeliatnya kayak salju. Putih dan menggumpal," kata Amar.

Namun demikian, Amar yang juga mengetahuu bahwa fenomena tersebut diakibatkan karena limbah deterjen, mengharapkan agar pemerintah turun tangan membersihkannya.

"Kalau bisa sih jangan sampai kayak gini. Karena merusak habitat ikan-ikan yang ada di KBT," tuturnya.

Dugaan Penyebab Berbusanya Air di KBT Hulu Diungkap UPK Badan Air Suku Dinas Lingkungan Hidup Jaktim

Leo Tantino, Kasatlak UPK Badan Air Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur mengungkapkan dugaan penyebab timbulnya busa di Kanal Banjir Timur (KBT) Hulu, Jalan Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur.

"Busa salju terjadi karena adanya penutupan Pintu Air Malaka, sejak hari Senin, kemarin oleh petugas pintu air sesuai arahan dari BWSCC dan baru di buka kembali Rabu pagi tadi.

"Hal itu dilakukan untuk Pleasing air di kali atau bahasa umumnya pembersihan dan perawatan air lumpur," ungkap Leo saat dikonfirmasi, Rabu (7/8).

Perbedaan ketinggian arus air dari aliran Sungai Cipinang menuju BKT Hulu menimbulkan gejolak sehingga menimbulkan busa salju di hulu.

"Informasi dari penjaga pintu air, pintu akan di tutup kembali dan akan di buka dua hari kemudian," katanya.

Untuk diketahui, Kali KBT di wilayah ini, menerima sumber air dari Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan dari beberapa Saluran Penghubung yang ada.

Sebelumnya, Jagad dunia maya dihebohlan dengan temuan berbusanya Kali Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur.

Munculnya busa tersebut ditengarai akibat limbah rumahan masyarakat dari penggunaan detergen dan bahan-bahan yang mengandung sabun.

 Anggaran untuk Kebutuhan Pakaian Anggota DPRD Kota Bekasi Menelan APBD Senilai Rp 832 Juta

 Anies Baswedan Ungkap Kisah Saat Main ke Rumah Mbah Moen Selalu Disuruh Makan Meski Perut Kenyang

 Air KBT Hulu Diyakini Tak Mengganggu Biota Kali Meski dalam Keadaan Berbusa

Jagad dunia maya dihebohkan dengan temuan berbusanya Kali Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur.

Munculnya busa tersebut ditengarai akibat limbah rumah masyarakat dari penggunaan detergen dan bahan-bahan yang mengandung sabun.

Meski berbusa, Roni, Ketua Regu Pos KBT Hulu UPK Badan Air menyatakan, ikan-ikan beserta biawak tetap bisa bertahan hidup dan mati meski tercemar.

"Masih banyak kok yang mancing, dapat ikan malahan. Ikan gabus atau betok, biawak juga masih ada yang berkeliaran," ungkap Roni di Jalan Cipinang Besar, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (7/8/2019).

Fenomena berbusanya air yang berasal dari aliran Sungai Cipinang tersebut disebutnya merupakan kondisi yang lumrah terjadi di musim kemarau.

"Ini bukan limbah pabrik ya, karena kami cek dari aliran asalnya di atas sebelum menuju hulu BKT. Kalau limbah pabrik kan ikan-ikan pada mati ngambang tuh," tuturnya.

Pihaknya pun hanya bisa menangani sampah yang dalam sehari bisa mencapai 2-3 kubik.

Namun demikian, ia sudah melaporkan kejadian tersebut yang dialami sejak April lalu.

 Salahi Aturan,Bangunan Bakal Tempat Usaha di KBT Dibongkar Petugas Gabungan

 Anies Baswedan Ungkap Kisah Saat Main ke Rumah Mbah Moen Selalu Disuruh Makan Meski Perut Kenyang

 Kota Bekasi Kekurangan Dokter Hewan, Padahal Tren Warga Menunaikan Ibadah Kurban Meningkat

DINAS Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan atau Disperkimtan Kota Bekasi nilai usulan BBWSCC.

Diketahui, usulan BBWSCC agar Pemkot Kota Bekasi lakukan pembebasan lahan di bantaran Kali Bekasi.

Namun, pembebasan lahan di bantaran Kali Bekasi terkendala anggaran.

Sebab, anggaran yang dibutuhkan sangat besar.

 Gelandang Muda Persija Jakarta Nugroho Fatchur Rochman Bakal Dilepas Persija Jakarta? Ini Faktanya

 Ini Makna Nama Anak Pertama Tasya Kamila, Dari Bangsawan hingga Perpaduan Nama Orangtua

 VIDEO: Prabowo Subianto Ajak Pendukungnya Salat Gaib untuk KPPS yang Tewas Habis Salat Jumat Besok

 Dana Bantuan DKI Belum Cair, Nasib Pembangunan Flyover di Bekasi Jadi Begini

Sehingga Kota Bekasi tidak memiliki anggarannya.

"Pembebasan lahan untuk pembangunan jalan saja masih ada yang belum terbayar, apalagi suruh bebasin lahan bantaran Kali Bekasi," kata Kepala Seksi Perencanaan Dan Pengadaan Lahan Disperkimtan Kota Bekasi, Usman Sufirman pada Kamis (16/5/2019).

Meski demikian, Usman mengaku belum mendapat informasi.

Informasi yang dimaksud mengenai rencana pembebasan lahan di bantaran Kali Bekasi dari BBWSCC.

 Randi Bachtiar Menangis Saat Tasya Kamila Menjalani Proses Persalinan Caesar Anak Pertamanya

 Lion Air Tawarkan Promo Diskon 50% Bertajuk RinduKampungHalaman hingga 15 Juni

 Klaim Kemenangan Prabowo 54 Persen Dinilai Janggal, Ini Daftar Keanehannya & Penjelasan Lengkap

 Rekor Baru The Jakmania di Stadion GBK Bikin Panitia Rugi Banyak

Namun, katanya, pemerintah daerah tentu akan mendukung kegiatan normalisasi tersebut karena berdampak positif.

"Belum terima permohonan pembebasan lahan di bantaran Kali Bekasi," ungkapnya.

Seperti diberitakan, BBWSCC berencana akan menormalisasi Kali Bekasi sepanjang 15,5 kilometer yang membentang dari Kabupaten Bogor hingga Kota Bekasi.

Rencana itu bahkan akan disampaikan ke Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dalam waktu dekat.

Normalisasi Kali Bekasi sepanjang 15,5 kilometer

Kondisi Kali Bekasi yang rencananya bakal dilakukan normalisasi.
Kondisi Kali Bekasi yang rencananya bakal dilakukan normalisasi. (Warta Kota/Muhammad Azzam)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana melakukan normalisasi Kali Bekasi sepanjang 15,5 kilometer.

Kali Bekasi yang merupakan kali alam itu membentang di tiga wilayah berbeda.

Yakni, hulunya di Kabupaten Bogor, lalu, mengalir ke Kota Bekasi, dan hilirnya di Kabupaten Bekasi.

Adapun normalisasi Kali Bekasi sepanjang 15,5 kilometer yang akan dilakukan ini difokuskan untuk aliran Kali di wilayah Kota Bekasi maupun Kabupaten Bogor.

Petugas Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi menemukan saluran ilegal di bawah Kali Bekasi, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Saluran berdiameter satu meter ini diduga dibuat oleh salah satu dari enam perusahaan di wilayah setempat untuk membuang limbah berbahaya ke Kali Bekasi.
Petugas Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi menemukan saluran ilegal di bawah Kali Bekasi, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Saluran berdiameter satu meter ini diduga dibuat oleh salah satu dari enam perusahaan di wilayah setempat untuk membuang limbah berbahaya ke Kali Bekasi. (Wartakotalive.com/Fitriyandi Al Fajri)

Pelaksanaan normalisasi Kali Bekasi merupakan tanggungjawab Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dibawah Kementerian PUPR.

Staf Khusus Kementerian PUPR Bidang Sumber Daya Air, Firdaus Ali mengatakan, normalisasi dilakukan dikarenakan kondisi Kali Bekasi yang sudah memprihatinkan.

Selain sudah tercemar, juga banyak tanggul yang jebol maupun kedalaman kali sudah dangkal.

"Kita sedang menyusun rencana untuk segera melakukan normalisasi Kali Bekasi."

 Gara-gara Pukul Seorang Nenek, Pria Ini Dituntut 2 Bulan Penjara oleh JPU

 Bikin Iri Netizen, Tubuh Nikita Tetap Langsing Pasca Melahirkan Anak Dipo Latief

 Pasca Melahirkan, Bentuk Tubuh Nikita Mirzani Disebut Mirip Perawan Umur 23 Tahun

 Pembangunan Bandara Baru di Machu Picchu Peru Memicu Kemarahan, Peradaban Kuno Bakal Hancur

"Kita ingin upaya ini bisa mengembalikan daya tampung kali itu dalam upaya penanganan banjir."

"Kita juga ingin normalisasi itu mengurangi pencemaran kali yang telah mengendap limbahnya," katanya, Kamis (16/5/2019).

Adapun anggaran normalisasi, Firdaus belum bisa menyebutkan.

Pasalnya, saat ini, pihaknya sedang menuntaskan 2 dari 3 persyaratan normlalisasi sungai, yakni dokumen studi kelayakan dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

 Randi Bachtiar Menangis Saat Tasya Kamila Menjalani Proses Persalinan Caesar Anak Pertamanya

 Kondisi Ani Yudhoyono Berangsur Pulih, Dokter Sudah Bolehkan Keluar dari Ruang Perawatan

 Di Hari Raya Lebaran, Layanan Akta Kelahiran dan KIA Berjalan Seperti Biasa

 Berbalas Kata di Instagram, Warganet Doakan Gading Marten dan Sophia Latjuba Berjodoh

"Kita selesaikan persyaratan itu, kita juga minta Pemkot Bekasi selesaikan satu syarat yakni ketersedian lahan dalam proses normalisasi."

"Harus melakukan pembebasan lahan warga yang berada di bantaran Kali Bekasi itu," katanya.

Adapun untuk waktu pengerjaan, kata Firdaus, tergantung Pemerintah Kota Bekasi apakah dapat melakukan pembebasan lahan di bantaran Kali Bekasi itu.

"Jika syarat sudah terpenuhi, anggaran akan keluar.

"Ditargetkan, pengerjaan tahun ini, tapi itu juga kalau pihak Pemkot bisa menyelesaikan syarat untuk pembebasan lahan di bantaran Kali Bekasi," katanya.  (abs)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved