Virus Corona Jabodetabek
Satu Pasar di Jakarta Pusat Kembali Ditutup Setelah 4 Pedagang Positif Covid-19
Satu Pasar di Jakarta Pusat kembali dilakukan penutupan sementara setelah 4 pedagang dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani swab test massal.
Penulis: Joko Supriyanto |
WARTAKOTALIVE.COM, CEMPAKA PUTIH - Satu Pasar di Jakarta Pusat kembali dilakukan penutupan sementara setelah 4 pedagang dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani swab test massal.
Pasar tersebut yaitu Pasar Gembrong, Cempaka Putih Jakarta Pusat.
Rencananya Pasar itu akan ditutup sementara waktu untuk sterilisasi pada Sabtu (27/6) besok.
Lurah Cempaka Putih Barat Parsono membenarkan terkait rencana penutupan Pasar itu.
Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan pihak pengelola Pasar terkait hasil swab test yang telah keluar.
"Iya besok rencananya akan di tutup dulu selama 3 hari mulai besok.
"Tadi saya juga komunikasi dengan staff kepala pasar," kata Parsono, Jumat (26/6/2020).
Menurut Parsono, selama penutupan dilakukan nanti akan dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan cairan disinfektan.
Tak hanya itu penutupan ini juga dilakukan mengingat masih ada beberapa hasil swab yang belum keluar.
Pasalnya pelaksanaan swab test di Pasar Gembrong berlangsung dua kali pada Rabu (24/6) dan Kamis (25/6).
Hal ini dilakukan karena sebagian pedagang tidak hadir dalam pelaksanaan swab test itu, sehingga kembali digelar kembali.
"Disemprotkan disinfektan dulu selama tiga hari.
"Sambil juga menunggu sisa pedagang yang hasilnya belum turun," katanya.
Dikatakan Parsono jika keempat pedagang yang terpapar virus corona itu tidak semuanya berdomisili di Kecamatan Cempaka Putih.
Beberapa di antaranya merupakan warga Kecamatan Johar Baru, namun berdagang di Pasar Gembrong Cempaka Putih.
Parsono menyebut, tiga orang merupakan warga kecamatan Johar Baru dan sudah diminta menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan puskesmas kecamatan setempat.
Sementara satu pedagang yang berdomisili di Cempaka Putih tengah dicari keberadaannya untuk diminta menjalani isolasi.
"Satu orang itu informasinya emang sering tinggalnya di pasar Gembrong.
"Makannya lagi cari sama RT RW sambil berkoordinasi dengan kepala pasar," ucapnya.
Sejumlah Pedagang Terpapar Covid-19, Tiga Pasar di Kecamatan Pulo Gadung Ditutup 3 Hari
Camat Pulogadung, Bambang Pangestu mengatakan tiga pasar yang beroperasi di kawasannya, yakni Pasar Enjo, Pasar Rawamangun, dan Pasar Ampera akan ditutup.
Penutupan operasional pasar untuk sementara waktu dilakukan menyusul temuan sejumlah pedagang di pasar tersebut yang terpapar Covid-19.
"Iya betul (ditutup)," singkat Bambang saat dikonfirmasi Warta Kota, Rabu (24/6/2020).
Penutupan akan dilakukan selama tiga hari, terhitung sejak Kamis (25/6/2020) esok hari hingga Sabtu (27/6/2020).
• Video Viral, Kakek Pemulung Beli Ponsel Pakai Uang Receh Koin Sekarung, Nabung Rp 1.000 Setiap Hari
• Kumpulan Berita Kasus John Kei, Selasa 23 Juni, dari Isi Pesan WhatsApp hingga Trauma Anak Nus Kei
• Mengenal Sosok Kakek 70 Tahun Mbah Kung, yang Viral karena Kerap Pamer Foto dengan Wanita Cantik
• Bikin Heboh, Tiba-Tiba Video Porno Muncul saat Webinar KPU Sumatera Barat Berlangsung
Esok hari, pihaknya akan melakukan penyemprotan disinfektan di tiga pasar tersebut.
"Besok rencananya akan kami lakukan penyemprotan disinfektan di tiga pasar tersebut," ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebanyak 10 orang pedagang di Pasar Enjo dan 2 orang PKL teridentifikasi positif Covid-19 pada pemeriksaan swan test yang dilakukan pada Selasa (16/6/2020) lalu.
• Ini Jadwal Pencairan Dana KJP Plus dan KJMU Tahap I Bulan Juni 2020
• Pemerintah Pastikan Gaji ke-13 PNS, TNI, dan Polri Cair, Namun Baru akan Dibahas Akhir Tahun
• Cerita Saeful Bahri Pria di NTB yang Nikahi Dua Pacarnya Sekaligus, Mereka Ikhlas Dimadu
Sedangkan di Pasar Ampera, ada 1 orang pedagang yang positif Covid-19.
Sementara itu, di Pasar Rawamangun ada sebanyak 1 orang yang terpapar Covid-19.
Ada 105 Pedagang dari 15 Pasar di Jakarta Terinfeksi Covid-19
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta Perumda Pasar Jaya mengungkapkan secara kumulatif ada 105 pedagang dari 15 pasar yang positif terinfeksi Covid-19. Pasar-pasar itu tersebar di lima kota administrasi di Jakarta.
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin, mengatakan, pihaknya telah mengadakan swab tes di 46 pasar di Jakarta.
Hasilnya, 105 pedagang dari 15 pasar dinyatakan positif sedangkan sembilan pasar lagi negatif.
“Jadi, ada 22 pasar yang masih menunggu hasil. Alhamdulillah sebenarnya proses ini akan terus kami jalani,” kata Arief pada Selasa (23/6/2020).
• Pengamat Politik dan Hukum Standarkiaa Latief Pertanyakan Putusan MA Terhadap PT Salve Veritate
Arief mengatakan, pihaknya akan menutup pasar selama tiga hari bila ditemukan adanya pedagang yang terkena Covid-19.
Selama tiga hari ditutup itu, petugas akan menyemprotkan cairan disinfektan sebagai upaya sterilisasi dari Covid-19.
Sejauh ini pasar di Pasar Minggu yang ditutup sekarang sudah kembali dibuka. Pasar Minggu ditutup karena pedagangnya sempat terinfeksi Covid-19.
“Ditutupnya tidak serentak semua pasar, tapi kalau ada yang terbukti Covid-19 langsung ditutup sementara selama tiga hari. Setelah disemprot, dibuka lagi,” ujar Arief.
• Penampilannya Dinilai Menurun, Kiper MU David de Gea Terancam Digusur Dean Henderson
Dalam kesempatan itu, Arief mengaku mendapat keluhan dari pedagang pasar tradisional soal kebijakan ganjil genap.
Bagi kios yang bernomor genap hanya bisa beroperasi di tanggal genap, begitu juga yang nomor ganjil hanya bisa beroperasi di tanggal ganjil.
“Nggak usah pedagang yang di pasar, tapi di mal saja teriak kok. Sekarang cara membatasinya bagaimana (kecuali dengan ganjil genap),” ucap Arief.
“Saat ini lebih baik menjaga supaya kemudian ini kelonggarannya bisa diperlebar lagi,” tambahnya.
Sebelumnya, Perumda Pasar Jaya menyebut ada 52 pedagang pasar yang terinfeksi Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan melalui rapid test dan polymerase chain reaction (PCR).
• Justin Bieber Bantah Terlibat Kasus Pelecehan Seksual, Ini 4 Poin Bantahannya
Angka tersebut lebih besar dibanding yang dipaparkan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), bahwa ada 51 pedagang pasar di Jakarta yang terkena Covid-19.
“Totalnya yang terpapar Covid-19 ada 52 orang, selebihnya 10 pasar lainnya masih menunggu hasil dan tiga pasar dinyatakan negatif,” kata Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin saat diskusi virtual dengan wartawan Balai Kota/DPRD DKI Jakarta pada Kamis (11/6/2020).
Berdasarkan paparannya, ada 1.418 pedagang dari 19 pasar yang mengikuti rapid tes Covid-19 sejak 15 Mei sampai 10 Juni 2020 lalu.
Hasilnya, 52 pedagang dari lima pasar di DKI Jakarta terinfeksi Covid-19.
Dinkes: Ada 137 Pedagang Pasar di Jakarta Terinfeksi Covid-19, Berikut Pasar yang Sudah Gelar Rapid Test
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat ada 137 pedagang dari 18 pasar di ibu kota yang terinfeksi Covid-19.
Dari jumlah tersebut, kasus tertinggi berada di Pasar Induk Kramat Jati sebanyak 49 orang.
Hal itu terungkap berdasarkan dari pemaparan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti saat rapat kerja dengan Komisi E DPRD DKI pada Kamis (18/6/2020) siang.
• BERITA FOTO: Begini Kondisi Pasar Gondangdia yang Ditutup Usai Satu Pedagang Positif Corona
• Ternyata Buronan FBI Russ Medlin Terbang dari Dubai, Sebelum Masuk ke Indonesia
• Aturan Ganjil Genap Pedagang Pasar Gembrong Cempaka Putih Belum Efektif, Pedagang Bandel
Saat itu, Widyastuti memaparkan situasi Covid-19 di DKI Jakarta
“Kami telah melakukan pemeriksaan melalui tes PCR (polymerase chain reaction) kepada 1.198 pedagang di 18 pasar.
"Hasilnya 137 orang terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Widyastuti pada Kamis (18/6/2020).
• Hi Serem, Cerita Syifa Hadju yang Bisa Berkomunikasi dengan Makhluk Halus Lewat Mimpi
Menurutnya, pemeriksaan melalui PCR adalah upaya DKI dalam melacak (tracing) terhadap penularan Covid-19 di kalangan pedagang.
Apalagi pengecekan ini dianggap paling akurat karena sampel swab diambil dari hidung dan tenggorokan orang yang diperiksa.
Bagi orang yang terkonfirmasi positif dengan kondisi berat, petugas akan membawanya ke rumah sakit rujukan Covid-19.
• Cerita Lengkap Mahasiswa Surabaya Bunuh Wanita Terapis Pijat Plus-plus, Ini Fakta Terbarunya
Sementara pedagang yang tidak memiliki gejala berat, dapat melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Dari yang diperiksa itu Pasar Induk Kramat Jati yang tertinggi mencapai 49 orang,” ujarnya.
Sebelumnya, Perumda Pasar Jaya menyebut ada 52 pedagang pasar yang terinfeksi Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan melalui rapid test dan polymerase chain reaction (PCR).
• Video Wanita Histeris di RS Menyebut Dirinya Iblis Viral, Sempat Banting Kursi dan Tinju Kasur
Angka tersebut lebih besar dibanding yang dipaparkan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), bahwa ada 51 pedagang pasar di Jakarta yang terkena Covid-19.
“Totalnya yang terpapar Covid-19 ada 52 orang, selebihnya 10 pasar lainnya masih menunggu hasil dan tiga pasar dinyatakan negatif,” kata Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin saat diskusi virtual dengan wartawan Balai Kota/DPRD DKI Jakarta pada Kamis (11/6/2020).
Berdasarkan paparannya, ada 1.418 pedagang dari 18 pasar yang mengikuti rapid tes Covid-19 sejak 15 Mei sampai 10 Juni 2020 lalu.
• Viral Komplotan Begal Motor Beraksi di Cikarang Utara, Korban Alami Luka Bacok
Hasilnya, 52 pedagang dari lima pasar di DKI Jakarta terinfeksi Covid-19.
Data pasar yang telah gelar rapid test:
1. Pasar Grogol satu orang positif dari tujuh orang yang diperiksa
2. Pasar Puri Indah satu orang positif dari 39 orang yang diperiksa
3. Pasar Obor Gedong satu orang positif dari empat orang yang diperiksa
4. Pasar Embrio Makasar satu orang positif dari 101 orang yang diperiksa
5. Pasar Induk Kramat Jati 49 orang positif dari 100 orang yang diperiksa
6. Pasar Perumnas Klender 18 orang positif dari 81 orang yang diperiksa
7. Pasar Kompleks Koja satu orang positif dari satu orang yang dipriksa
8. Pasar di Pasar Minggu tiga orang positif dari 48 orang yang diperiksa
9. Pasar Kedip dua orang positif dari 94 orang yang diperiksa
10. Pasar Lenteng Agung dua orang positif dari 113 orang yang diperiksa
11. Pasar Thamrin City dua orang positif dari 10 orang yang diperiksa
12. Pasar Tanah Abang 13 orang positif dari 90 orang yang diperiksa
13. Pasar Timbul dua orang positif dari 74 orang yang diperiksa
14. Pasar Sabeni dari tiga orang positif dari 69 orang yang diperiksa
15. Pasar Gondangdia satu orang positif dari 72 orang yang diperiksa
16. Pasar Serdang 14 orang positif dari 51 orang yang diperiksa
17. Pasar Petojo Enclek sembilan orang positif dari 42 orang yang diperiksa
18. Pasar Rawasari 14 positif dari 202 orang yang diperiksa
Ada 150 Pedagang Pasar Serdang Kemayoran Ikut Rapid Test Massal Covid 19
Sebanyak 150 pedagang Pasar Serdang, Serdang, Kemayoran Jakarta Pusat menjalani rapid test massal di Gelanggang Remaja (GOR) Kecamatan Kemayoran yang digelar oleh Dinas Kesehatan, Rabu (3/6).
Pantauan Wartakotalive.com sejumlah pedagang yang menjalani rapid test ini terlebih dulu antri dengan menyesuaikan jarak protokol kesehatan, mereka juga terlihat mematahui aturan dengan mengenakan masker.
Ada belasan tenaga medis lengkap mengunakan Alat Pelindung Diri (APD) memeriksa sample darah para pedagang yang melakukan rapid test massal ini.
Selain rapid test, beberapa pedagang yang usia rentan juga dilakukan swab test oleh petugas, sedangkan pedagang usai muda hanya dilakukan rapid test.
Lurah Serdang, Rizka Handayani mengatakan jika rapid test massal kepada para pedagang Pasar Serdang, karena pasar menjadi salah satu tempat yang rentan akan penyebaran virus covid-19.
"Ini kami lakukan sebagai langkah memutus mata rantai penyebaran virus covid-19. Terutama di area lingkungan pedagang Pasar Serdang," kata Rizka, Rabu (3/6/2020).
Menurut Rizka, ada sebanyak 150 pedagang Pasar Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat menjalani pemeriksaan Rapid Test. Bahkan dari hasil test ini ada yang menunjukan hasil reaktif, sehingga sudah dilakukan penanganan.
"Hari ini 150 pedagang yang diperiksa, sejauh ini sudah ada yang menunjukkan reaktif. Untuk jumlahnya saya tidak tahu, yang tahu itu petugas medis," katanya.
Menurutnya, jika ditemukan adanya pedagang yang dinyatakan reaktif akan dibawa ke tempat isolasi di panti sosial Kebon Kosong, Kemayoran. Nantinya pedagang yang menunjukkan reaktif akan dilakukan pemeriksaan swab test.
"Mereka akan tinggal di panti sosial yang dijadikan tempat karantina hingga hasil swab test keluar. Jika mereka positif akan dibawa ke RSUD Wisma Atlet atau rumah sakit yang menangani Covid - 19," katanya.
Sementara itu salah satu pedagang, Agus (54) mengatakan jika dirinya ikut serta melakukan rapid test ini, karena ini memastikan jika dirinya tidak terinfeksi virus covid-19. Pasalnya kondisi tubuhnya dalam keadaan sehat tanpa ada gejala.
"Ya karena pengen tahu saya kena virus covid-19 itu atau ngak. Kalo kondisi tubuh sih saya sehat ngak ada gejala apa-apa," katanya.
Meski dalam kondisi sehat tanpa gejala, Agus menyampaikan siap jika pun kondisinya menunjukan hasil reaktif. Namun ia berharap ia pun tidak terkena virus itu, sehingga ia tetap biasa berdagang di Pasar kembali.
"Ya saya ngak tahu karena belum periksa ya, takut sih ngak, tapi emang kondisi sehat, ya mudah-mudahan negatif biar bisa kerja di Pasar cari uang," ucapnya.
Sebelumnya, sebanyak 200 warga Pisangan Baru, Matraman, Jakarya Timur mengikuti rapid test massa yang digelar oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Selasa (2/6/2020).
Rapid test virus corona itu dilakukandi halaman Masjid Darrussalam.
Tak hanya menyasar warga sekitar, rapid test juga ditujukan kepada pedagang di Pasar Jangkrik, Pisangan Baru.
Alasannya, pasar menjadi lokasi rentan penyebaran virus virus corona atau Covid-19.
Lurah Pisangan Baru, Tuti Sugihastuti mengatakan, rapid test ini digelar untuk mencegah penyebaran virus covid-19 lebih luas lagi, menyusul rencana penerapan new normal oleh pemerintah.
• Hadapi Tatanan Normal Baru, Aice Group Gelar Rapid Test dan Terapkan Proteksi Kesehatan Berlapis
• Warga 15 RW di Pisangan Baru Jalani Rapid Test dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta

"Jadi pelaksanaan rapid test di sini baru pertama kali kami laksanakan bekerjsama dengan Puskesmas Matraman. Ada 200 orang target yang kami akan lakukan rapid test," kata Tuti Sugihastuti, Selasa (2/6/2020).
Tuti Sugihastuti mengatakan, rapid test ini menyasar ke-15 RW di Kelurahan Pisangan baru termasuk para pedagang di Pasar Jangkrik, Matraman Jakarta Timur.
Menurut dia, langkah ini juga dilakukan untuk mempertahankan zona hijau.
"Ini juga untuk memutus mata rantai virus covid-19 termasuk mempertahankan zona hijau di Pisangan Baru," katanya.
• Hasil Rapid Test Tahap Tiga, Satu Pedagang Pasar Perumnas Klender Dinyatakan Reaktif
• 66 Pedagang Pasar Perumnas Klender Jakarta Timur Ikuti Rapid Test dan Uji Swab Tahap 3
Sejauh ini, kata Tuti, grafik penyebaran virus covid-19 di Kelurahan Pisangan Baru Jakarta Timur mulai terjadi penurunan dan perubahan zona.
Dia menjelaskan, dari 15 RW, saat ini 14 RW sudah masuk dalam ketegori zona hijau.
"Dulu memang ada zona merah, itu di RW 07, 05, 15, 12 dan sekarang itu hanya di RW 12 itu pun hanya dua orang. 1 orang di rawat di Wisma Atlet satu lagi di RS Cikini," katanya.
Tak hanya menggelar rapid test, Kelurahan Pisangan Baru Jakarta Timur juga mulai melakukan sosialisasi rencana penerapan new normal, meskipun rencana itu belum diputuskan pemerintah.
• Tidak Pakai Masker, 75 Pengunjung Pasar Obor Cijantung Terjaring Petugas, Mereka Jalani Rapid Test
• Lima Pedagang Pasar Perumnas Klender Positif Covid-19, Puskesmas Duren Sawit Gelar Rapid Test Ulang
"Kalo kesiapan kami tentu kami sudah memberikan sosialisasi."
"Jadi nanti walau new normal masyarakat wajib mengedepankan protokol kesehatan salah satunya wajib masker, jaga jarak, dan harus berperilaku hidup bersih," ucap Tuti.
Banyak Pedagang Pasar Ciracas Pilih Menghindari Petugas Medis Jemput Bola Rapid Test Massal
Tak sedikit, sejumlah pedagang Pasar Ciracas pilih menghindari petugas medis.
Diketahui, para petugas medis akan melakukan rapid test massal di Pasar Ciracas hari ini, pada Rabu (3/6/2020).
Selain menghindari petugas medis, tak sedikit pula pedagang Pasar Ciracas pilih tutup toko dibanding ikut rapid test massal.
Rapid test yang semua digelar di lantai 3 Pasar Ciracas ini sejak pagi tak ada pedagang yang mendatangi lokasi rapid test itu.
• Siapkan Skema Sekolah Kembali Aktif, Para Guru di Bekasi Bakal Jalani rapid Test
• Menghindar untuk Jalani Rapid Test, Pedagang di Pasar Ciracas Rela Tinggalkan Tokonya
• 150 Pedagang Pasar Serdang Kemayoran Jalani Rapid Test Virus Corona Massal
Lantaran tak kunjung datang, sejumlah petugas medis inisiatif mendatangi langsung pedagang di Pasar Ciracas.
Namun ketika petugas mendatangi para pedagang untuk mengambil sample darah untuk keperluan rapid test, ada beberapa diantaranya memilih menghindari, bahkan membiarkan tokonya begitu saja.
Tak hanya menghindari tenaga medis, beberapa lapak dan toko pun tutup, diduga mereka menutup lapaknya karena menghidari rencana rapid test massa yang digelar pada hari ini.
Kepala Pasar Ciracas, Alvin Rahim mengatakan jika rencana rapid test ini memang sudah disosialisasikan kepada para pedagang.
Namun ia tak mengira jika para pedagang banyak yang berusaha menghindar.
Padahal menurut dia, target rapid test ini menyasar kepada 300 pedagang di Pasar Ciracas.
"Iy padahal kemarin itu sudah kami sosialisasikan. Tapi hari ini banyak yang tutup. Mungkin dia takut sepertinya mau rapid test," kata Alvin, Rabu (3/6/2020).
Sementara itu, Kasatpel Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Ciracas, Yuni Astuti mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan pihaknya untuk pencegahan penyebaran Covid 19.
Terlebih pasar merupakan tempat yang rawan penularan karena banyak protokol kesehatan yang dilanggar, seperti halnya penerapan physical distancing.
Hanya saja saat ingin dilakukan pemeriksan banyak yang menghindari.
"Kita tunggu di atas (lantai tiga) enggak datang-datang, hanya sedikit. Akhirnya kita turun langsung, rapid langsung di lapak pedagang," katanya.
Selama menjalani rapid test di lapak pedagang, lanjut Yuni, pihaknya terkendala sempitnya lorong pasar.

Bahkan, ada juga sejumlah pedagang yang masih ngeyel tak mau ikut rapid test meski sudah didatangi.
"Padahal ini kan untuk deteksi awal bagi mereka, makanya kita rayu pelan-pelan agar mereka mau diperiksa," ucapnya. ( (JOS/ABS/FAF/Wartakotalive.com)