Pembunuhan
Cerita Lengkap Mahasiswa Surabaya Bunuh Wanita Terapis Pijat Plus-plus, Ini Fakta Terbarunya
Akhirnya terungkap kronologi sebenarnya dan fakta-fakta mahasiswa di Kota Surabaya, Jawa Timur yang membunuh wanita terapis pijat plus-plus
WARTAKOTALIVE.COM, SURABAYA - Akhirnya terungkap kronologi sebenarnya dan fakta-fakta mahasiswa di Kota Surabaya, Jawa Timur yang membunuh wanita terapis pijat plus-plus yang dipanggilnya.
Polisi menyebut fakta terbaru, mahasiswa teknik sipil sebuah universitas di Surabaya itu kalap karena korban meminta tambahan uang.
Padahal, pelaku sudah menghabiskan uang biaya kuliah sebesar Rp 900 ribu untuk menggunakan jasa terapis pijat tersebut.
• FBI Koordinasi dengan Polri untuk Bawa Russ Medlin, Yusri: Pelaku masih Diperiksa Kasus Pencabulan
• Yusri Yunus Sebut Polisi Masih Buru Penyuplai Perempuan di Bawah Umur untuk Buronan FBI Russ Medlin
• Ternyata Buronan FBI yang Doyan Gadis di Bawah Umur Ini Punya Jet Pribadi dan Kapal Pesiar
• Buronan FBI Ini Bayar Rp 2 Juta ke Perempuan di Bawah Umur, Ini yang Dilakukannya
• Polda Metro Sebut Buronan FBI Russ Albert Medlin adalah Pelaku Pedofilia
• Tukang Cukur Rambut di Alun-alun Utara Yogyakarta Ini Jadi Langganan Bule Amerika, Ini Kisahnya

Sebelumnya diberitakan, anggota Polrestabes Surabaya mengungkap identitas pembunuh wanita terapis panggilan pijat plus-plus di Lidah Kulon, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Sosok mayat wanita dalam kardus dengan kondisi bersimbah darah dan leher penuh sayatan ditemukan warga pada Rabu (17/6/2020).
Pembunuh wanita terapis panggilan yang mayat korban dimasukkan ke dalam kardus itu masih berstatus sebagai mahasiswa di sebuah universitas di Surabaya jurusan teknik sipil.
Dia adalah Yusron Firlangga (20).
Yusron mengaku sudah membayar korban berinisial M (33), warga Jalan Ciliwung Surabaya Rp 900 ribu agar memberikan layanan pijat.
Lalu, ada tawaran pijat plus-plus dengan tambahan Rp 300 ribu.
Pelaku tidak mau membayar.
Polrestabes Surabaya berkoordinasi dengan Polres Mojokerto mengamankan pelaku di rumah bibinya yang ada di wilayah Ngoro, Mojokerto.
Pelaku panik korban teriak
Yusron mengaku nekat menghabisi nyawa M lantaran panik saat korban berteriak minta tolong.
Percekcokan terjadi setelah Yusron merasa dibohongi oleh korban yang merupakan terapis pijat.