Virus Corona

Provinsi dengan Kasus Covid-19 Tinggi Juga Punya Banyak Penderita Demam Berdarah

Kementerian Kesehatan menjelaskan bahayanya penyakit demam berdarah dengue (DBD) di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Editor: Yaspen Martinus
YouTube@ BNPB Indonesia
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zonotik Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kementerian Kesehatan menjelaskan bahayanya penyakit demam berdarah dengue (DBD) di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Dari catatan Kemenkes, provinsi yang memiliki kasus Covid-19 tinggi juga memiliki kasus demam berdarah yang juga tinggi.

"Kalau kita lihat saat ini yang tinggi adalah Provinsi Jawa Barat, Lampung, NTT, Jawa Timur."

Novel Baswedan Ungkap Ada Saksi Kasus Penyiraman Air Keras Disuruh Hapus Foto Orang Mencurigakan

"Kemudian Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan."

"Yang kita tahu secara jumlah kasus Covid-19 tinggi," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zonotik Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi dalam siaran BNPB, Senin (22/6/2020).

Adapun total kasus DBD, menurut Nadia, sebanyak 68 ribu kasus dengan kasus per hari sejumlah 100-500.

UPDATE 21 Juni 2020: 644 Pasien Positif Covid-19 Dirawat di RS Wisma Atlet, di Pulau Galang 47 Orang

"Biasanya kasus demam berdarah terjadi setahun itu pada Bulan Maret."

"Namun mengapa kami melihat tahun ini berbeda, di mana pada Bulan Juni kami masih mendapatkan kasus DBD yang cukup banyak."

"Ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya," lanjut Nadia.

UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 21 Juni 2020: 18.404 Pasien Sembuh, 45.891 Positif, 2.465 Wafat

Di sisi lain, Nadia mengatakan kasus DBD di Indonesia menyebabkan kematian yang cukup tinggi.

"Jadi angka kematian kita saat ini sudah mencapai pada angka 346, dan itu sama gambaran-gambaran adalahnya provinsi yang tadi," ujarnya.

Pada awalnya, angka kematian akibat DBD, kata Nadia, secara persentase adalah 50 persen.

Penyiram Air Keras Sempat Ditegur Tetangga Novel Baswedan Saat Mengintai Rumah Korban

Namun, lambat laun Indonesia berhasil menekan angka kesakitan dan kematian tersebut.

"Bahkan, angka kematian yang tadinya 50 persen, sekarang bisa turun dengan angka di bawah 1 persen."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved