Virus Corona
Provinsi dengan Kasus Covid-19 Tinggi Juga Punya Banyak Penderita Demam Berdarah
Kementerian Kesehatan menjelaskan bahayanya penyakit demam berdarah dengue (DBD) di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
"Target kita tentunya tak ada kematian lagi," ucap Nadia.
• Jokowi Tak Jadi Ajukan Banding Atas Putusan PTUN Soal Pemblokiran Internet di Papua, Ini Alasannya
Sementara, Nadia mengungkap kesakitan karena DBD sifatnya masih fluktuatif.
Hal ini dikarenakan pada 2016, Indonesia mengalami kejadian luar biasa akibat DBD.
"Angka kesakitannya masih cukup tinggi, yang tadi di bawah 20 persen."
• Dua Terdakwa Penerornya Dibela Jenderal Bintang Dua, Novel Baswedan: Menyerang Saya Kan Bukan Tugas
"Saat ini masih terus dipertahankan, tetapi jangan sampai di tahun 2016 itu terjadi lagi," cetus Nadia
"Fenomena inilah yang terjadi. Artinya, memungkinkan seseorang kalau dia terinfeksi Covid-19, dia juga dapat berisiko terinfeksi demam berdarah."
"Pada prinsipnya sama, DBD juga penyakit yang belum ada obat dan vaksinnya belum efektif."
• Jokowi: Saya Tak Terbiasa Merayakan Hari Ulang Tahun, Hanya Bisa Mengucap Syukur
"Salah satu upaya mencegahnya adalah kita mengindari gigitan nyamuk," paparnya.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 21 Juni 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 9.971 (21.7%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 9.542 (20.8%)
SULAWESI SELATAN