Virus Corona Jabodetabek
Desak Anies Baswedan Tak Lagi Gelar Car Free Day, PSI: Apa Urgensinya?
Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedaan meniadakan kembali pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB).
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
WARTAKOTALIVE, GAMBIR - Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedaan meniadakan kembali pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB).
Event ini biasanya digelar pada Hari Minggu di Jalan Sudirman-Thamrin.
PSI memandang pelaksanaan HBKB pada Minggu (21/6/2020) justru memicu penularan Covid-19 karena masyarakat banyak berkurumun.
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 22 Juni 2020: 18.735 Pasien Sembuh, 46.845 Positif, 2.500 Wafat
“Sebetulnya apa urgensi pembukaan HBKB?"
"DKI harusnya mendorong masyarakat berolahraga di sekitaran rumah dengan jaga jarak."
"Bukan justru berbondong-bondong membuat kerumunan massa dan memicu infeksi Covid-19,” kata Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana, berdasarkan keterangan tertulis, Senin (22/6/2020).
• Kemendikbud: Kerja Sama dengan Netflix Tak Gunakan Dana APBN Sedikitpun
Meski memasuki fase transisi, lanjutnya, situasi di Jakarta masih belum sepenuhnya normal.
Pemprov DKI Jakarta sebaiknya tidak gegabah membuat kebijakan karena angka kasus positif Covid-19 di Jakarta masih tinggi.
Yakni, mencapai 9.830 orang dengan rata-rata penambahan 100 pasien positif setiap harinya.
• Kepala Bappenas Perkirakan Tahun Ini Penggangguran Tambah Hingga 5,5 Juta Orang
Justin menilai angka ini tidak akan melandai apabila kegiatan HBKB terus berjalan.
“Kemarin pengunjung HBKB sudah membeludak."
"Minggu depan akan semakin banyak orang datang berbondong-bondong dan kerumunan massa akan semakin tidak bisa dikendalikan,” tuturnya.
• Jokowi Perintahkan RS Darurat di Surabaya Dikelola TNI Seperti Wisma Atlet dan Pulau Galang
Dengan banyaknya akses keluar masuk sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, pembatasan pengunjung sulit diterapkan, sehingga otomatis protokol kesehatan jaga jarak tidak berlaku.
Penempatan 500 petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga tidak akan efektif, karena pengunjung hanya mendapat mendapat teguran atau hukuman sosial ringan.
Warga yang melanggar, kata dia, juga sulit dikeluarkan dari area kawasan HBKB.
• Laboratorium Vaksin Flu Burung di Bandung Segera Dirombak untuk Genjot Produksi PCR
“Justru yang ada warga kucing-kucingan dengan petugas, keluar di satu area, lalu masuk lagi lewat akses jalan yang lain,” ujarnya
Dia menilai, DKI seharusnya mendorong masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan sebagai tatanan baru di fase transisi, bukan justru mendorong masyarakat bebas berkerumun.
DKI juga sebaiknya fokus dengan agenda yang sudah ada seperti pengawasan protokol kesehatan dengan pembatasan di pasar.
• Nadiem Makarim Pastikan Tak Lebur Pelajaran Agama dengan PPKN
Apabila terus dibiarkan, Jakarta berpotensi mengalami lonjakan pasien positif Covid-19 baru, setelah munculnya berbagai klaster penyebaran Covid baru, seperti pasar tradisional.
“Pemprov DKI tidak mengindahkan perjuangan tenaga kesehatan yang terus berperang melawan Covid-19."
"Segera batalkan kegiatan CFD Jakarta hingga keadaan sudah benar-benar normal,” tegasnya.
• Evaluasi Car Free Day, Anies Baswedan: Kita Sedang Proses Belajar Menaati Protokol Kesehatan
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku hari ini akan meninjau ulang aktivitas hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) alias car free day pada Minggu (21/6/2020) lalu.
Evaluasi dilakukan mulai dari data terhadap jumlah pengunjung, hingga aturan yang diterapkan.
"Kegiatan HBKB kemarin itu, kita akan review hari ini dan kami akan kumpulkan datanya," kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2020).
• Anies Baswedan: Pembangunan Kota Boleh Tertunda, Menyelamatkan Warga Justru Harus Semakin Mengganda
"Datanya kami akan lihat, berapa yang datang, dan lain-lain," imbuh dia.
Pemprov DKI bakal ikut mengevaluasi pendekatan yang diterapkan, apakah sama seperti Minggu kemarin atau menyesuaikan dengan hasil evaluasi nanti.
Pemprov DKI membuat aturan larangan bagi anak di bawah usia 9 tahun datang ke CFD, lansia, serta ibu hamil.
• Langgar Protokol Covid-19 Saat Pulang Kampung, MAKI Adukan Firli Bahuri ke Dewan Pengawas KPK
Warga juga diminta tetap menggunakan masker selama berkegiatan, dan membawa penyanitas tangan sendiri.
Tapi masih terjadi pelanggaran terhadap aaturan penggunaan masker, larangan mengikutsertakan anak kecil, dan lansia.
Sejumlah warga menilai mereka sulit bernapas jika diminta tetap menggunakan masker saat sedang olahraga.
• PROFIL 5 Deputi Kantor Staf Presiden yang Dilantik Moeldoko, Salah Satunya Mantan Ketua KPU
Warga yang sudah lansia juga menyebut dirinya masih punya fisik yang kuat.
"Nanti kita akan putuskan, apakah pendekatannya masih akan seperti kemarin, atau akan diubah," ungkapnya.
"Tapi, intinya adalah kita semua sedang dalam proses belajar menaati protokol, belajar mengelola kegiatan."
• Provinsi dengan Kasus Covid-19 Tinggi, Juga Punya Banyak Penderita Demam Berdarah
"Dan setiap ada proses ambil hikmahnya, lakukan koreksi, lakukan perbaikan," papar Anies Baswedan.
Sebelumnya, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin akan mengevaluasi pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) alias Car Free Day, yang kembali digelar Minggu (21/6/2020) pagi tadi.
Sebab, masih didapati warga lanjut usia, tidak disiplin menggunakan masker, hingga orang tua yang membawa anak kecil.
"Nanti kita evaluasi, yang jelas ini baru perdana (CFD) ini."
"Tentunya semua bidang akan melakukan evaluasi seperti Satpol PP, Dishub, Wali Kota, dan UMKM," kata Arifin di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu.
Arifin mendapati di lapangan, banyak masyarakat yang tidak disiplin mengikuti aturan mengutarakan opininya.
Seperti, warga yang beralasan kesulitan bernapas ketika harus menggunakan masker saat sedang berolahraga.
Lalu, para orang tua lanjut usia yang menilai dirinya masih memiliki fisik kuat.
"Diminta pakai masker tidak mau karena mereka merasa agak kesulitan, kayak gitu memang kondisi di lapangan."
"Karena mereka lari dan bergerak terus, itu yang tidak boleh kita abaikan," ungkapnya.
• Vaksin Covid-19 Belum Ditemukan, Jusuf Kalla Bilang Wajib Pakai Masker Bisa Sampai 2 Tahun Lagi
"Tetap seperti ini akan kita evaluasi lagi," imbuh dia.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan pihaknya sudah terus mengingatkan kepada para warga untuk mematuhi aturan yang ditetapkan.
Imbauan dilakukan oleh petugas Dishub yang disebar di sepanjang Jalan Sudirman - MH Thamrin, dan kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan.
Terhadap situasi dan kondisi yang ditemukan di lapangan, Dishub DKI akan mengevaluasi regulasi yang dibuat, untuk diterpakan pada CFD selanjutnya.
"Ya tentu kita akan coba pikirkan untuk regulasi ke depannya," tutur Syafrin.
Syafrin mengimbau bagi masyarakat lansia, ibu hamil dan anak kecil berusia 9 tahun ke bawah, untuk tetap berolahraga di sekitar rumah, atau di dalam rumah.
• Novel Baswedan: Katanya Dua Terdakwa Sudah Minta Maaf, Belum Pernah Tuh
"Sementara jangan berada dulu di area HBKB untuk menjaga kebugaran silakan di rumah lakukan gerak olahraga secukupnya di dalam rumah," imbaunya.
Masih Jadi Ajang Kumpul
Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino menyoroti hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) alias Car Free Day yang kembali digelar di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman - MH Thamrin, MInggu (21/6/2020).
Dirinya menyebut masih banyak masyarakat yang datang ke lokasi bukan hanya untuk tujuan olahraga, tapi juga mengambil kesempatan sebagai ajang berkumpul.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk membatasi kegiatan berkumpul jika kondisi tubuh kurang fit.
"Kami mengimbau warga DKI tetap mematuhi protokol Covid dan membatasi kegiatan berkumpul bila kondisi tubuh tidak fit," ungkapnya kepada wartawan, Minggu (21/6/2020).
Anggota Komisi A DPRD DKI ini meminta Pemprov DKI segera melakukan evaluasi dan penyempurnaan.
Supaya, regulasi hasil cerminan kejadian di hari ini, bisa diterapkan pada pelaksanaan CFD pekan depan.
• Jika Vonis Hakim Tak Jauh Beda dari Tuntutan Jaksa, Novel Baswedan Hanya Bisa Diam
"Segera melakukan evaluasi dan penyempurnaan dan pengetatan agar CFD berikutnya bisa aman dan sehat untuk warga DKI," paparnya.
CFD kembali diadakan oleh Pemprov DKI pada Minggu pagi tadi.
Beberapa aturan yang dibuat Pemprov DKI diminta tetap dipatuhi.
Di antaranya, larangan bagi anak di bawah usia 9 tahun untuk datang ke CFD, lansia, serta ibu hamil.
Warga juga diminta tetap menggunakan masker selama berkegiatan, membawa penyanitas tangan sendiri.
Tapi, beberapa aturan soal penggunaan masker hingga larangan mengikutsertakan anak kecil masih dilanggar.
Kritik datang untuk kebijakan tetap menggunakan masker saat berolahraga.
Beberapa masyarakat menilai napas menjadi sulit jika harus memakai masker ketika berolahraga. (*)
