Berita Daerah

Bayar Pijat Plus Plus Pakai Uang SPP, Kesal Minta Uang Tambahan Mahasiswa Bunuh Wanita Terapis

YF (20) membunuh wanita berusia 33 tahun itu minta uang tambahan dan berteriak, sehingga takut digerebek warga.

Editor: Dodi Hasanuddin
Istimewa
Ilustrasi wanita terapis pijat plus plus 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pembunuh wanita terapis pijat plus plus akhirnya ditangkap polisi. Pelakunya adalah seorang mahasiswa di Surabaya, Jawa Timur.

Motif pembunuhan wanita terapis tersebut juga diketahui. YF (20) membunuh wanita berusia 33 tahun itu minta uang tambahan dan berteriak, sehingga takut digerebek warga.

Penangkapan terhadap YF dilakukan Polrestabes Surabya berawal dari penemuan mayat wanita  dalam kardus dengan bersimbah darah dan leher penuh sayatan ditemukan warga Ngoro, Mojokerto pada Rabu (17/6/2020).

Dari pengakuan YF ke Polrestabes Surabaya ia berkenalan dengan  korban Oktavia Widyawati alias Monik (33), warga Jalan Ciliwung Surabaya melalui media sosial Twitter.

Terungkap, Jamu dari Indonesia Diminati Berbagai Kalangan di Eropa

Tinjau Terminal Pulogebang, Kemenhub Pastikan tidak ada Kenaikan Tarif Bus di Tengah Pandemi

Jejak Digitalnya Dibongkar Warganet, dr Tirta Terancam Berurusan dengan Politikus Golkar

Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di Indonesia, PLN Salurkan Bantuan 14 Miliar Lebih

Terjadilah kesepakatan untuk bertemu di rumah kontrakan yang ditinggali mahasiswa semester gasal jurusan Teknik Sipil di salah satu universitas Surabaya itu.

Pelaku sepakat membayar Rp 900.000. Korban kemudian datang, Selasa (16/6/2020) sekitar pukul 18.00 WIB.

Setelah itu, korban memberikan layanan jasa pijat selama 45 menit yang dimulai pukul 19.30 WIB.

 Disela-sela pijat, korban menawarkan layanan jasa plus-plus kepada tersangka. Saat itu pelaku hanya meraba-raba dan tidak berhubungan intim.

Meski demikian korban meminta uang tambahan Rp 300.000. Namun, mahasiswa tersebut tidak mau.

Percekcokan terjadi setelah Yusron merasa dibohongi oleh korban.

"Saya bayar pijatnya Rp 900 ribu. Kemudian dia (korban) menawarkan layanan plus-plus. Setelah itu saya (gituin) saja tapi minta tambahan uang Rp 300 ribu, saya tidak mau. Korban malah marah," akunya.

Kasus Jemput Paksa Pasien Positif Covid-19 di Blora, Ganjar Minta Bupati Blora Awasi Kasusnya

Kompas Gramedia Donasikan Ratusan Paket Buku ke Kampung Belajar New Normal

Bintang Emon Akui Akun Media Sosialnya Hampir Dijebol Orang Tak Bertanggung Jawab

PSI Sebut Anies Tak Miliki Kemauan Politik Tarik Uang Komitmen Formula E

Menurut YF, perselisihan semakin meruncing. Korban berteriak lalu dibekap olehnya. Alih-alih diam, korban malah berteriak minta tolong dan membuatnya panik.

YF kemudian mengambil pisau lipat dan langsung menusukkannya ke leher korban. Kejadian itu sekitar  pukul 23.00 WIB.

Empat luka tusukan pisau lipat tersangka bersarang di leher bawah telinga

 "Saya panik. Saya takut kegrebek warga kalau dia (korban) teriak terus," katanya.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved