Riset & Survei
Lima Bulan Diterpa Pandemi, LSI Denny JA: Kecemasan Ekonomi Kini Lampaui Kecemasan Terhadap Covid-19
Lima Bulan Diterpa Pandemi, LSI Denny JA : Kecemasan Ekonomi Kini Melampaui Kecemasan Terhadap Virus Corona
Virus corona di negara tersebut relatif bisa dikendalikan, walau vaksin belum ditemukan.
Negara yang sering diberitakan sukses adalah Selandia Baru, Jerman, Hongkong dan Korea Selatan.
Walau vaksin belum tersedia, contoh kongkret negara yang sukses itu sudah cukup mengurangi kecemasan atas virus.
Apalagi diberitakan pula kegiatan ekonomi di negara tersebut secara bertahap mulai hidup lagi.
Berita ini sampai meluas kepada publik Indonesia baik melalui media konvensional ataupun media sosial.
Kedua, meluasnya kemampuan protokol kesehatan dalam mengurangi tingkat pencemaran virus corona.
Social distancing, cuci tangan, masker adalah tiga cara paling populer dalam protokol kesehatan itu.
Terbentuk pesan kuat, walau vaksin belum ditemukan, manusia punya alat lain untuk melawan, untuk melindungi diri.
"Ditemukannya protokol kesehatan yang efektif ini juga mengurangi tingkat kecemasan. Tidaklah benar kita sama sekali tak berdaya menghadapi virus walau vaksin belum ditemukan," jelas Rully Akbar.
Ketiga, di sisi lain, tabungan ekonomi umumnya publik luas semakin menipis.
Semakin lama berlakunya lockdown, pembatasan sosial, ditutupnya aneka dunia usaha, semakin berkurang kemampuan ekonomi rumah tangga.
Di saat kecemasan atas terpapar virus corona menurun, kecemasan atas kesulitan ekonomi meninggi.
Terutama dirasakan di lapisan menengah bawah, apalagi sektor informal, bayangan akan kesulitan ekonomi, bahkan kelaparan terasa lebih mengancam dan kongkret.
Keempat, jumlah warga yang secara kongkret terkena kesulitan ekonomi jauh melampaui jumlah warga yang terpapar virus corona.
Kementerian Tenaga Kerja melaporkan jumlah PHK ditambah yang dirumahkan hingga bulan Juni 2020 sekitar 1,9 juta orang.