Riset & Survei

Lima Bulan Diterpa Pandemi, LSI Denny JA: Kecemasan Ekonomi Kini Lampaui Kecemasan Terhadap Covid-19

Lima Bulan Diterpa Pandemi, LSI Denny JA : Kecemasan Ekonomi Kini Melampaui Kecemasan Terhadap Virus Corona

Editor: Dwi Rizki
istimewa
Peneliti LSI Denny JA Rully Akbar 

Sementara kecemasan atas kesulitan ekonomi menanjak melampaui kecemasan atas virus di angka 53 persen.

"Data dari VoxPopuli Center, lembaga opini publik Indonesia. Pada tanggal 26 Mei- 1 Juni 2020, lembaga ini melakukan survei telefon atas 1200 responden Indonesia yang dipilih secara random," ungkap Rully Akbar.

"Hasilnya 25,3 persen publik khawatir terpapar oleh virus corona. Namun lebih besar lagi, sekitar 67,4 persen publik khawatir akan kesulitan ekonomi atau bahkan kelaparan," tambahnya.

Sedangkan berdasarkan riset eksperimental yang dilakukan Denny JA dan Eriyanto pada bulan Maret- Juni 2020 diketahui lebih detail kekhawatiran masyarakat.

Total responden berjumlah 240 mahasiswa.

Mereka dibagi ke dalam delapan kelompok, masing masing 30 responden. Setiap kelompok diberi satu jenis treatment saja.

Satu dari delapan treatment yang didesain khusus diberikan kepada kelompok tersebut.

Ragam treatment dibedakan antara informasi tinggi rendahnya ancaman, yaitu ancaman kesehatan (kematian hingga terpapar virus yang bisa disembuhkan) melawan ancaman ekonomi (kelaparan dan kehilangan pekerjaan hingga bisa mencari penghasilan lain).

Treatment dijelaskannya juga dibedakan antara kemampuan individu, mulai dari mampu menangkal ancaman kesehatan dan ekonomi versus tak mampu menangkal.

"Melalui analisa statistik, diketahui bahwa kekhawatiran efek virus yang mengancam ekonomi melampaui kekhawatiran efek virus yang mengancam kesehatan. Responden lebih takut ancaman kesulitan ekonomi dibandingkan terpapar virus corona," ugkap Rully Akbar.

Alasan Masyarakat Mencemaskan Ekonomi Ketimbang Virus Corona

Riset yang dilakukan LSI Denny JA diungkapkan Rully Akbar menemukan lima alasan.

Lima alasan tersebut adalah antara lain:

Pertama, meluasnya berita kisah sukses banyak negara.

Cukup massif berita media konvensional ditambah media sosial memberitakan banyak negara sudah melampaui puncak pandemik.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved