Viral Medsos

Ternyata Negatif Covid-19, Jenazah yang Diambil Paksa di RS Mekar Sari, Ini Kata Polda Metro Jaya

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memastikan jenazah yang diambil paksa keluarga dari RS Mekar Sari pada Senin (8/6) negatif Covid-19.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Istimewa
Warga ambil paksa jenazah PDP virus corona di RS Mekar Sari, Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Senin (8/6/2020). 

"Pada hari itu pula, yakni tanggal 8 Juni 2020 pukul 16.00 WIB, didapat informasi dari pihak RS Mekarsari bahwa hasil Swab Test Rosidi Asna, negatif. Untuk hasil PCR Covid-19 Rosidi Anha dari pihak RS Mekarsari juga menyatakan negatif," katanya.

Sementara kata Yusri, jenazah Rosidi Anha dimakamkan pada hari itu pula setelah diambil paksa keluarga pukul 16.30 WIB.

"Jenazah dimakamkan di pemakaman keluarga yang tidak jauh dari rumah almarhum di RT 1/4, Desa Sriamur, Tambun Utara," katanya.

Fakta di Balik Insiden Ambil Paksa Jenazah Covid-19 di RS Mekar Sari, Ini Penjelasan Ketua ARSSI

Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) dr Eko S Nugroho menilai pengambilan paksa jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) di RS Mekar Sari, Kelurahan Bekasijaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi dikarenakan ketidakpahaman warga.

Atas insiden itu, kata Eko, ARSSI langsung memintai keterangan manajemen RS Mekar Sari.

Dari keterangannya, rumah sakit meyebut pasien meninggal itu berstatus PDP (pasien dalam pengawasan) dan tengah diurus protokol kesehatannya sebelum diserahkan ke pihak keluarga.

 Kematian Pandemi Corona Terus Meningkat, WHO Sebut Ini Bukan saatnya Negara Manapun untuk Santai!

Kemudian massa yang datang melakukan pengambilan paksa itu juga bukan dari pihak keluarga.

"Mereka menggeruduk rumah sakit, jadi massa itu pihak rumah sakit bilang ke saya bahwa massa ini bukan bagian dari keluarga," kata Eko, ketika dihubungi, pada Rabu (10/6/2020).

Malah, keluarga pasien yang berasal dari Kampung Gabus, Desa Srimukti, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi itu meminta maaf atas insiden yang terjadi pada Senin (8/6/2020).

"Info dari rumah sakit bilang bahwa keluarga meminta maaf atas kejadian itu, massa itu juga bukan dari keluarganya. Tapi saya belum konfirmasi ke pihak keluarga," imbuh dia.

Adapun kronologisnya dari keterangan menajemen RS Mekar Sari, Eko mengungkapkan ketika itu puluhan warga datang ke rumah sakit ingin mengambil jenazah PDP tersebut.

Ketika itu rumah sakit hendak memberikan penjelasan perihal alasan tak bisa langsung memberikan jenazah pasien PDP tersebut.

Belum sempat menjelaskan, massa itu sudah langsung masuk ke Ruang ICU mengambil jenazah.

"Mau dijelaskan tidak terima penjelasan langsung masuk ke ruang ICU mengambil jenazah di dalam tempat tidur di ruang itu," jelas Eko.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved