PSBB Jakarta

Anies Baswedan Diminta Tak Terburu-buru Terapkan New Normal, Bisa Jadi Bom Waktu

DKI Jakarta belum lakukan tes Covid-19 secara masal dalam dua minggu terakhir. Ini bahaya bila new normal diterapkan, bisa jadi bom waktu.

Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat konferensi pers di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (22/5/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan diharapkan berpikir ulang untuk menerapkan tatanan hidup baru atau new normal.

Sebab, DKI jakarta belum melakukan tes Covid-19 secara massal dalam dua minggu terakhir.

Hal tersebut disampaikan Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Rabu (27/5/2020).

“Jangan buru-buru, DKI belum lakukan tes Covid-19 secara masal dalam dua minggu terakhir. Ini bahaya, bisa jadi bom waktu,” kata Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Achmad Yani berdasarkan keterangan yang diterima pada Rabu (27/5/2020).

Website Permohonan SIKM Sempat Tak Bisa Diakses Pada Selasa, DPMPTSP Lakukan Penyempurnaan

Ini Tips Menjaga Kebugaran saat Work from Home ala Samantha Clayton dari Fitness Herbalife Nutrition

Taman Impian Jaya Ancol Bahas Internal Persiapan Penerapan New Normal

Update Virus Corona Indonesia Rabu (27/5/2020) Total 23.851 Kasus, Sembuh 6.057, Tewas 1.473 Orang

 

Yani mengatakan, masyarakat khususnya warga DKI Jakarta belum memiliki kesadaran yang cukup untuk mematuhi aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Meski pemerintah telah berulang kali melakukan sosialisasi secara masif, namun banyak masyarakat DKI Jakarta yang melanggarnya. 

Di sisi lain, sosialisasi terkait normal baru masih sangat minim.

“Pertama, masyarakat belum disiplin dalam mematuhi aturan PSBB padahal sosialisasinya sudah sangat masif," tandas Yani.

"Apalagi ini new normal yang masih belum jelas. Pemerintah harus hati-hati dalam membuat kebijakan,” tambahnya.

Video: Dua Orang Penumpang Tak Punya SIKM Dikarantina...

Dalam kesempatan itu, Yani memahami DKI Jakarta berada di dalam kondisi sulit.

Selain persoalan kesehatan warganya, DKI juga harus memikirkan cara agar persoalan ekonomi di wilayah setempat terus tumbuh.

“Kalau masyarakat ditanya, jawabannya pasti mau kerja lagi, cari nafkah lagi buat keluarga. Tapi pemerintah DKI punya hitung-hitungan risiko," ujarnya.

"Saya hanya mengingatkan, dampaknya akan luar biasa jika wabah di DKI jadi tidak terkendali,” lanjutnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya terus melakukan pengetatan kepada warga luar yang ingin masuk Jakarta, maupun warga Jakarta yang ingin keluar Ibu Kota.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved