Virus Corona Jabodetabek

Sekcam Tambora Tampik Warganya yang Positif Covid-19 Menolak untuk Dievakuasi, Ini Penjelasannya

Warga Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat yang dinyatakan positif Covid-19 dikabarkan sempat menolak untuk dievakuasi ke RS Wisma Atlet Kemayoran.

Penulis: Junianto Hamonangan |
Warta Kota/Andika Panduwinata
Sekretaris Camat Tambora Andre Ravnic, Sabtu (16/5/2020), menampik kabar bahwa warga Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat yang dinyatakan positif Covid-19 sempat menolak untuk dievakuasi ke RS Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. 

WARTAKOTALIVE.COM, TAMBORA - Warga Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat yang dinyatakan positif Covid-19 dikabarkan sempat menolak untuk dievakuasi ke Rumah Sakit Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

Namun demikian Sekretaris Camat Tambora Andre Ravnic menampik kabar tersebut. Kondisi yang terjadi sebenarnya adalah warga ingin ada edukasi bagi mereka ketika dievakuasi.

“Nggak. Jadi gini, bukan nggak mau, warga nenginginkan adanya edukasi,” kata Andre, Sabtu (16/5/2020).

Edukasi yang dimaksud terkait bagaimana ketika dilakukan perawatan dan pengobatan saat berada di rumah sakit rujukan.

Pasalnya mereka tidak tahu tindakan seperti apa yang akan dihadapi.

 VIRAL Terkonfirmasi, Detik-detik Maling Gondol Motor dari Parkir Apartemen, Pelaku Belum Tertangkap

 HORE! Wabah Virus Corona Segera Berakhir, Covid-19 Alami Mutasi dan Kondisinya Melemah, Ini Buktinya

 Kenapa Presiden Jokowi Tak Pasang Ucapan Duka Cita Wafatnya Jenderal Djoko Santoso, kata Fadli Zon

“Makanya turun tuh Pak Kapolsek, Pak Camat terus Pak Danramil dan Kepala Puskesmas untuk memberikan edukasi kesehatan masyarakat,” ujar Andre.

Selain itu mereka ingin keluarga yang ditinggalkan sementara selama menjalani isolasi di rumah sakit rujukan, juga mendapatkan perhatian dari unsur pejabat setempat.

“Mereka meminta bantuan kita, Tim Gugus Covid-19 untuk memperhatikan keluarga mereka. Itu intinya,” ungkapnya.

Sebelumnya kasus positif Covid-19 di Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat bermula dari adanya warga yang terpapar namun tetap menunaikan ibadah salat tarawih di musala dekat rumahnya.

 Ingin Belanja Sayur Online di Tengah Pandemi Covid-19? Coba Perhatikan 6 Tips Praktis Berikut Ini

Total ada sembilan warga RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat yang positif Covid-19.

Dua di antaranya masing-masing telah dievakuasi ke RS Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat dan RSUD Cengkareng, Jakarta Barat.

Warga RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat Tak Mau Diisolasi

Warga RW07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barta tak mau diisolasi. Padahal wilayah mereka masuk zona merah Covid-19.

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, saat ini akses menuju RW 07 memang sudah ditutup secara mandiri.

Mereka memilih bertahan di permukiman padat penduduk itu kendati banyak yang masih mengesampingkan protokol kesehatan, salah satunya tanpa mengenakan masker.

Padahal, sampai hari ini tercatat ada 12 warga yang positif Covid-19 dan puluhan lainnya berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Tiga diantaranya yakni Ketua RW 07 berinisial O beserta istri dan anaknya yang lebih dulu terpapar Covid-19.

 Ayah Gelandang Dortmund Axel Witsel Takut Anak Kena Corona Jika Bundesliga Diputar Sabtu 16/5/2020

 Kisah Cinta Segitiga Ibu Rumah Tangga di Situbondo yang Berakhir Duka

 Ferry Salim Tidak Menyangka Adegan Film yang Ia Mainkan dengan Henky Solaiman Jadi Kenyataan

Sedangkan sembilan warga lainnya diduga terpapar dari O yang masih menjadi imam Salat Tarawih di Musala Baitul Muslimin kendati sudah positif Covid-19.

Warga setempat juga tak mengizinkan awak media untuk meliput ke dalam wilayah RW 07.

Bahkan, salah satu wartawan sempat diintimidasi seorang warga hingga dilempari papan tulis.

Saat ini, anggota polisi, TNI dan Satpol PP berjaga di depan gang menuju RW 07 Tambora.

 Suka Makan Gorengan Berlebih saat Buka Puasa Ramadan? Ini Efeknya untuk Kulit dan Tumor Otak

 Sekretaris Kecamatan Tambora, Andre Ravnic mengatakan, saat ini jajaran tiga pilar Kecamatan Tambora masih berupaya membujuk warga untuk jalani isolasi di rumah sakit.

Hal tersebut melihat kondisi di wilayah itu yang tidak memungkinkan apabila warga tetap memilih bertahan untuk isolasi.

“Mereka hanya mau di RSUD Tarakan, alasannya karena lebih dekat dengan rumah mereka,” kata Andre di lokasi, Jumat (15/5/2020).

 Wanita Ber-Tank Top dan Rok Mini yang Tergeletak di Tengah Jalan ini, belum Diketahui Identitasnya

 Nekat Tetap Buka di Masa PSBB, Satpol PP Kota Tangsel Segel Diskotek di BSD

 Wulan Guritno: Om Henky yang Selalu Membuat Suasana Hangat di Lokasi Syuting dan di Mana pun

 Andre mengatakan, alasan warga enggan diisolasi lantaran tak mau berpisah dengan anggota keluarganya, terutama yang memiliki anak-anak atau pun lansia.

“Satu sisi mereka harus menjaga orang tua yang sakit dan anaknya yang kecil. Ini yang menjadi masalah,” kata Andre.

Sembilan orang yang dinyatakan positif berdasarkan swab test yang dilakukan pada Minggu (10/5/2020).

Sedangkan pada Kamis (14/5/2020) ada 54 warga lainnya yang jalani swab test dan tengah menunggu hasil. (jhs/dod)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved