Viral Medsos
Heboh Daging Babi Dijual Sebagai Daging Sapi, Tim Pangan Sidak ke Pasar Baleendah Lakukan Rapid Test
Heboh daging babi disulap jadi daging sapi viral di medsos. Kabar itu cukup mengkhawatirkan karena daging babi haram di makan umat Islam.
WARTAKOTALIVE.COM, BANDUNG -- Heboh daging babi disulap jadi daging sapi viral di medsos. Kabar itu cukup mengkhawatirkan karena daging babi haram di makan umat Islam.
Tim Satgas Pangan yang terdiri dari TNI, Polri, dan Kedinasan Kabupaten Bandung pun segera melakukan ke Pasar Baleendah, Selasa (12/5/2020), lokasi temuan daging sapi palsu.
Dalam sidak tersebut jajaran dari tim Satgas Pangan, mendatangi satu persatu pedagang daging di Pasar.
• Polisi Ungkap Fakta 379 Tusuk Sate Padang Daging Babi Hingga Tetapkan Dua Orang Tersangka
• Rumah Makan Diprotes Warga Karena Diduga Menjual Makanan Berbahan Daging Babi
Mereka mewawancarai para pedagang dan melakukan rapid test terhadap daging yang dijualnya.
Rapid test tersebut untuk memeriksa daging, apakah ada kandungan daging babi atau boraks dalam daging yang dijual para pedagang di pasar Baleendah tersebut.
Hasil rapid test daging tersebut langsung bisa diketahui, dalam hitungan waktu sekitar tiga menit.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan, memaparkan, bahwa hari ini tim gabungan Satgas Pangan Kabupaten Bandung melakukan sidak pasar.
• Ada 24 Narapidana Rutan Pondok Bambu Positif Covid-19 Hasil Rapid Test
"Tujuannya mengecek terkait kasus kemarin, adanya peredaran dagi babi yang dibuat seperti daging sapi," kata Hendra, setelah menggelar siadak, Selasa (12/5/2020).
Menurut Hendra, di pasar Beleendah pihaknya mengabil 20 sampel dilakukan pengetesan dan pengecekat atau rapid tes.
"Setelah melakukan pengecekan dan pengetesan, sekitar 20 sampel yang kita ambil. Alhamdulillah di pasar Baleendah ini negatif hasilnya," kata Hendra.
• Tidak Bisa Mudik Ikuti Anjuran Pemerintah Karena Wabah Virus Corona, Ade Omar Nyanyikan Gagal Pulang
Jadi, dijelaskan Hendra, di Pasar Baleendah tidak ditemukan daging babi (dan daging yang menggunakan boraks), pihaknha akan pertahankan ke pasar-pasar lain supaya tidak ada lagi peredaran (daging babi dan daging yang menggunakan boraks).
"Jadi masyarakat agar tetap tenang tidak usah risau karena kami akan bertindak memastikan bahwa tidak ada lagi peredaran daging babi di wilayah kita," ucapnya.
Warga Tak Menyangka
Sementara itu Warga RT 03, RW 13, Kampung Lembang, Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, tak menyangka daging yang dijual oleh T (55) dan P (46) murupakan daging babi, yang diolah dengan borak supaya menyerupai daging sapi.
• Hasil Tes Swab PCR, Satu Pedagang Pasar Kranji Bekasi Positif Covid-19
Menurut Ketua RW 13, Mamat Rahmat (61), awalnya pelaku berjualan daging ayam segar dan sapi.
"Tapi dia jualan hanya sedikit, melayani pesanan saja," ujar Mamat, saat ditemui di kediamannya, Senin (11/5/2020) malam.
Mamat mengaku, tak mencurigainya jualan daging babi, sebab sudah lama dia merintis usaha dagingnya berawal kecil-kecilan, dia sudah ngontrak di daerahnya sekitar dua tahun.
"Sebab kalau usaha daging gitu kan bisa cepat, pesat (naiknya)," kata Mamat.
• Amalan Doa dan Zikir Setelah Salat Fardhu Subuh, Zuhur, Asar, Margrib dan Isya
Mamat memaparkan, mereka ngakunya itu daging sapi reject dari swalayan karena memang sudah dalam keadaan beku.
"Jadi tak menyangka itu daging babi, selain iti mereka juga tak mencurigakan, datang keluar barangnya tidak sembunyi-sembunyi kadang siang kadang malam," kata dia.
Jadi kata Mamat, piklhaknya dan warga di daerah tersebut tak menaruh rasa curika.
"Namun setelah kejadian ini, tentu merasa kaget, sampai saya gak bisa tidur. Kami dan warga tentu merasa tertipu oleh dia," ujar dia.
Mamat mengatakan, kalau saja sebelumnya tahu dia berjualan daging babi, mungkin warga juga akan menggerebknya sebelum oleh polisi.
• Husein Murad Bakal Distribusikan Bantuan PMI DKI Jakarta ke Pulau Padat Penduduk di Kepulauan Seribu
"Pasti warga menggerebeknya kalau tahu itu daging babi yang dijual layaknya daging sapi. Saya juga pernah melihatnya, saat dia menurunkan barang, dia ngakunya daging sapi yang reject," tuturnya.
Soalnya, kata Mamat, dirinya tak bisa membedakan bagaimana daging sapi dan babi.
"Jika disebut daging babi, takutnya itu benar daging sapi, tapi setelah digerebek polisi jadi ketahuan," kata dia.
Mamat mengaku, memang dirinya pernah menegur pelaku, sebab ada aduan dari warga jiak datang barangnya malam suka berisik.
• Kirim Tantangan Debat ke Ahmad Dhani Via WA, Jerinx Dibuat Marah Besar dengan Jawaban Suami Mulan
"Jadi dari jalan nurunkan barang ke rumahnya menggunakan roda. Saya bilang kepada mereka jika nurunkan barang pakai roda malam-malam pelan-pelan kasihan tetangga," tuturnya.
Memang rumah kontrakan pelaku yang dijadikan tempat mengepul barang berada di dalam gang, sehingga mobil tidak bisa masuk langs ke rumahnya.
Dari jalan yamg masuk mobil, ke rumahnya berjarak sekitar sekitar 120 meter.
Rumah kontrakan yang digunakan pelaku, berada di daerah permukiman padat, rumah pelaku pun berdempetan dengan tetangganya.
• 10 Gerakan Olahraga Bisa Turunkan Berat Badan dan Dilakukan di Rumah Saat Pandemi Covid
Selain itu kata Mamat, dirinya pernah juha menegur pelaku karena laporan dari warga sering keluar kota terutama Bogor.
"Saya tegur kalau sudah di luar kota terutama zona merah Covid 19, yakni Bogor, harus periksakan diri ke puskesmas. Dia malah jawabnya sok aja kalau kebutuhan dibiayai mah," katanya.
Memang kata Mamat, pelaku tidak terlalu aktif dalam kegiatan kemasyarakatan karena kan pendatang.
"Di sini dia hanya ngontrak," ucapnya.
• VIDEO: Usia di Bawah 45 Tahun Bisa Beraktivitas, Suasana Pasar Baru Jakarta Masih Sepi
Ketua RT 03, Lisnawati (42) mengaku, pelaku sempat memusuhinya karena tak mau diajak ke Puskesmas untuk meriksa diri setelah di luar kota.
"Jadi dia kesal karena disuruh ke Puskesmas setelah pulang dari Bogor," katanya.
Menurut Lisnawati, warga di daerah tersebut jarang yang membeli daging di pelaku.
"Memang ada warga yang beli tapi jarang, karena khawatir harganya sangat murah, hanya Rp 80.000, per kilo gram nya, sedangkan daging sapi di pasaran sekitar Rp, 125.000," ujar Lisnawati.
Lisna memaparkan, namun kecurigaan warga kepada daging yang dijual pelaku bukan, curiga daging babi.
• Kirim Tantangan Debat ke Ahmad Dhani Via WA, Jerinx Dibuat Marah Besar dengan Jawaban Suami Mulan
"Warga curiga daging yang dijual murah itu ada bakterinya. Sebab dia bilang juga daging reject, jadi khawatir ada bakterinya," katanya.
Menurut Lisnawati, warga juga dikagetkan dengan penggerebagan hari Sabtu lalu karena tak menyangka itu daging babi.
"Sebab tak ada kecurigaan sebelumnya, taunya hanya daging reject," ujar dia.
Memang usaha pelaku pesat, awalnya kata Lisnawati, ia mengetahui usahanya kecil dengan menggunakan preezer kecil.
"Taunya sudah besar dengan preezee besar, tentu warga sangat kaget dengan bahkan daging babi yang dijualnya katanya nyapai puluhan kilogram perminggunya," kata Lisnawati.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul VIDEO Dalami Temuan Pengepul Daging Babi, Tim Satgas Pangan Kabupaten Bandung Sidak Pasar Baleendah, Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin