Berita Video

VIDEO: Kepala Puskesmas Tambora Jelaskan Penanganan 30 Positif Corona Seusai Tarawih

Menurut Kepala Puskesmas Kecamatan Tambora, dr Kristiani DH MPH, pihaknya telah melakukan tes swab

Penulis: MNur Ichsan Arief | Editor: Ahmad Sabran
ISTIMEWA
Penyemprotan cairan disinfektan di RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat Minggu (10/5/2020). Penyemprotan itu dilakukan setelah sebanyak 30 orang jadi ODP seusai salat tarawih berjamaah di musala bersama tiga orang positif corona. 

WARTAKOTALIVE.COM, TAMBORA- Tim medis dari Puskesmas Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, melakukan pemeriksaan dan pengawasan secara ketat terhadap 28 orang warga Rw 07 Kelurahan Jembatan Besi, yang terpapar Covid-19, usai melaksanakan ibadah salat tarawih di salah satu musola di wilayah tersebut.

Kepala Puskesmas Kecamatan Tambora, dr Kristiani , saat dijumpai mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan tes swab dan sementara menunggu hasil tes tersebut.

Tim medis melakukan pemeriksaan dan mengawasi setiap hari ke 28 orang warga tersebut serta meminta mereka untuk melakukan isolasi mandiri, sebagai tindakan pencegahan dari hal hal yang tidak diinginkan.

"Kami melakukan pemeriksaan terhadap semua orang yang pernah kontak fisik dengan penderita positif Covid-19 tadi dan saya juga meminta kepada mereka untuk segera memeriksakan diri ketika ada gejala.

Kristiani juga meminta warga masyarakat untuk tidak menganggap sepele permasalahan ini, masyarakat harus sadar dan disiplin agar permalahan ini bisa segera berlalu dari bumi ini.

Sebanyak 30 warga Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat jalani Swab test Covid-19.

Uji test itu diadakan lantaran mereka berkontak dengan tiga jemaah yang positif Covid-19.

Kontak fisik itu terjadi ketika ketiga jemaah positif Covid-19 salat tarawih bersama dengan 30 warga Tambora.

Kapolsek Tambora, Jakarta Barat Kompol Iver Manossoh mengatakan ia dimintai tolong oleh pihak Kecamatan Tambora dan Puskesmas setempat.

Yaitu untuk evakuasi 30 warga RW 07, Jembatan Besi, Tambora Jakarta Barat Minggi (10/5/2020).

 Catat, Ini Kategori Penumpang yang Diperbolehkan Melakukan Penerbangan Rute Domestik

 Ini Kondisi Ferdian Paleka saat Sekarang, Kepala Diplontosi

 Pemerintah Terbitkan Surat Edaran Pembayaran THR Karyawan 2020, ini Kabar Baik dan Buruknya

 Ditipu Ojol Modus Motor Kehabisan Bensin, Baim Wong:  Aktingnya Bagus Banget

Hal itu lantaran mereka diduga kuat sempat kontak fisik dengan tiga warga yang sebelumnya telah dinyatakan Positif Covid-19.

"Kontak fisik itu terjadi baik di saat melaksanakan salat tarawih berjamaah di sebuah musala di RW 07 maupun karena hubungan sebagai anggota keluarga," ungkap Iver dihubungi Warta Kota, Senin (11/5/2020).

Saat ini kata Iver, ke-30 warga sudah dievakuasi ke Puskesmas Tambora untuk Swab test.

Selain evakuasi 30 warga, jajaran tiga pilar Kecamatan Tambora juga menggelar penyemprotan cairan disinfektan di musala tempat pelaksanaan taraweh warga.

Penyemprotan juga dilakukan di rumah warga yang positif Covid-19.

"Kegiatan tersebut berjalan lancar dan mengikuti protokol kesehatan," papar Iver.

Iver mengatakan pemisahan 30 warga yang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) sangat penting mengingat wilayah itu merupakan kawasan padat penduduk.

 Cerita Orangtua Tersangka Aidil, Kerap Dikasih Uang dari Hasil Youtube Ferdian Paleka 

 Ternyata Orang ini yang Beri Ide Ferdian Paleka untuk Prank Sembako Isi Sampah

 10 Mei Lion Air Mulai Operasikan Penerbangan, Ini Aturan yang Diterapkan untuk Penumpang

Pihaknya dimintai bantuan oleh pihak Kecamatan lantaran sempat ada warga yang berkeras karena tidak mau jalani Swab test.

"Sehingga tadi siang kami secara terpadu melakukan langkah maksimal untuk mengevakuasi mereka yang pernah kontak fisik di saat salat tarawih," papar Iver.

Iver berharap warga Tambora senantiasa patuh terhadap Ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Maklumat Kapolri.

Warga diimbau agar selalu disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan.

"Jika semua ketentuan PSBB dan Maklumat Kapolri kita jalankan dengan baik, patuh dan disiplin maka mata rantai penularan Covid-19 akan cepat berakhir," tandasnya. 

Penumpang Pesawat Positif Corona

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang tetap beroperasi 24 jam di tengah pandemi global Covid-19.

Setiap harinya Soekarno-Hatta melayani berbagai operasional penerbangan termasuk di antaranya adalah penerbangan rute internasional di Terminal 3.

Di masa pandemi ini sebagian besar penerbangan internasional merupakan penerbangan repatriasi bagi WNI yang bekerja di luar negeri.

 BP2MI Sebut Keluarga 2 dari 3 ABK yang Dilarung dari Kapal China Dapat Uang Santunan

 BREAKING NEWS: Djoko Santoso Meninggal Dunia karena Sakit Pendarahan Otak

 Karier Luhut Panjaitan di Kopassus Tak Pernah Jadi Danjen tapi Punya Pengaruh Besar, Ini Rahasianya

 Rizky Kurniawan Berniat Simpan Jersey Budnik sebagai Kenangan

 UPDATE Virus Corona Dunia 10 Mei, Amerika Terparah Covid-19 China Negara dengan Pertumbuhan Terkecil

 Syaepul Bahagia Bisa Berkumpul dengan Sang Istri Usai Terpisah Tempat Penanganan Medis Virus Corona

Yakni Pekerja Migran Indonesia (PMI), Anak Buah Kapal (ABK), serta juga terdapat mahasiswa dan lain sebagainya.

Sejak 2 Maret 2020 hingga kini, penerbangan repatriasi ke Soekarno-Hatta telah mengantar pulang 15.000 WNI ke Tanah Air.

Dan sejalan dengan diterapkannya protokol kesehatan secara ketat, pada periode April - Mei 2020 terdeteksi 40 WNI dengan hasil rapid test menunjukkan reaktif terhadap Covid-19.

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soetta kemudian menjalankan prosedur lanjutan hingga penumpang tersebut mendapat penanganan di RS rujukan, salah satunya adalah RS Darurat Wisma Atlet.

Pihak President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta secara ketat mendukung terlaksananya seluruh prosedur.

Termasuk protokol kesehatan bagi WNI dan WNA yang baru mendarat.

Adapun protokol kesehatan yang dijalankan KKP di bandara mengacu pada Surat Edaran Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes Nomor 3508/2020.

Tentang Penetapan Status Karantina Untuk Kapal atau Pesawat yang berasal dari wilayah terjangkit di Indonesia.

“PT Angkasa Pura II mendukung KKP agar protokol kesehatan dapat dijalankan dengan ketat di Soekarno-Hatta.

"Hal ini merupakan upaya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 sejak di Soekarno-Hatta sebagai salah satu pintu utama Indonesia,” ujar Awaluddin, Minggu (10/5/2020).

Adapun kemudian per 7 Mei 2020, protokol kesehatan kembali diperketat dengan terbitnya Surat Edaran Nomor HK.02.01/MENKES/313/2020.

Tentang Protokol Kesehatan Penanganan Kepulangan WNI dan Kedatangan WNA dari Luar Negeri di Pintu Masuk Negara dan di Wilayah Pada Situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta hadapi protokol kesehatan secara ketat cegah wabah Corona
Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta hadapi protokol kesehatan secara ketat cegah wabah Corona (Warta Kota/Andika Panduwinata)

Surat Edaran tersebut mencantumkan secara detail protokol kesehatan bagi WNI dan WNA ketika tiba di Pintu Masuk Utama.

Secara umum, protokol yang dijalankan adalah wawancara terhadap WNI dan WNA, pemeriksaan suhu, tanda dan gejala Covid-19, pemeriksaan saturasi oksigen, pemeriksaan rapid test atau PCR.

Di samping itu, penumpang dari luar negeri juga wajib mengisi kartu kewaspadaan kesehatan (Health Alert Card/HAC) di terminal kedatangan.

Dijalankannya protokol kesehatan diharapkan dapat menekan terjadinya imported case Covid-19.

Awaluddin mengatakan PT Angkasa Pura II juga menerapkan konsep physical distancing di Soekarno-Hatta.

"Khususnya di titik-titik pemeriksaan suhu tubuh, pengecekan berkas kelengkapan perjalanan, pemeriksaan keamanan, pemeriksaan dokumen imigrasi dan lain sebagainya.

“Area kedatangan merupakan titik di mana kami sangat berupaya untuk menjaga physical distancing.

"Terlebih jika penerbangan datang secara bersamaan dan semua penumpang wajib menjalani protokol kesehatan oleh KKP," ucapnya.

“Kami berharap penumpang yang baru tiba dari luar negeri juga dapat memahami apabila terdapat antrean, tetap menjaga physical distancing ketika baru tiba di terminal kedatangan.

Karena memang tengah dijalankan protokol kesehatan,” kata Awaluddin.

Bandara Soekarno-Hatta di tengah pandemi Covid-19 ini melayani penerbangan melalui Terminal 2 Gate 4 dan Terminal 3 Gate 3. (dik)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved