Virus Corona
Alvin Lie: Kelemahan Bandara Ini Bikin Calon Penumpang Membeludak saat Pandemi Virus Corona
Bandara Internasional Soekarno Hatta telah membuka kembali penerbangan. Namun, calon penumpang langsung membeludak.
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang kini tengah menjadi sototan publik.
Pasalnya, bandara tersebut telah membuka kembali penerbangan untuk penumpang khusus setelah mendapat izin dari pemerintah.
Membuka kembali penerbangan itu dilakukan saat pandemi virus corona atau Covid-19 dan pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tangerang masih terjadi.
Namun, saat dibuka kembali penerbangan, terjadi penumpukan penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Dari calon penumpang itu pun ditemuka yang positif terpapar virus corona.
• Tiba di Bandara Soetta 40 Penumpang Positif Corona, Begini Penanganan PT Angkasa Pura II
• Penumpang Pendatang Penerbangan Internasional di Bandara Soetta, Wajib Jalani Rapid Test
Pengamat penerbangan, Alvin Lie mengatakan bahwa penerbangan yang dibuka kembali itu terdapat celah masalah.
Akibatnya, calon penumpang membeludak dan ada calon penumpang terindikasi positif virus corona.
"Kelemahan utama pada pemeriksaan kesehatan di Terminal 3 adalah kurangnya petugas KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) Bandara Soetta," ujar Alvin kepada Wartakotalive.com, Minggu (10/5/2020).
Dia menjelaskan, calon penumpang dari semua penerbangan harus masuk melalui petugas KKP. Namun, petugas KKP ini hanya 2- 4 petugas.
"Bandingkan dengan jumlah loket dan autogate imigrasi. Niscaya akan terjadi penumpukan antrean di pemeriksaan kesehatan," ucapnya.
• Penumpang Bandara Soetta harus Datang 4 Jam Sebelum Keberangkatan, Ini Alasannya
• Dibuka Kembali, Ini Syarat Penumpang yang Boleh Terbang Melalui Bandara Soetta
Menurutnya, perlu diselidiki bagian Health Alert Card (HAC) atau kartu kesehatan penumpang yang diambil petugas KKP.
Alvin Lie juga mempertanyakan apakah kartu tersebut diarsip secara sistematis secara baik atau tidak.
"Apa kartu ini bermanfaat untuk melacak atau tracking penumpang yang dikhawatirkan tertular sesama penumpang lainnya dalam penerbangan yang sama," kata Alvin Lie.
• Hari Minggu, Seluruh Maskapai Lion Air Grup Pindah di Terminal 2E Bandara Soetta
40 penumpang reaktif
Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang tetap beroperasi 24 jam saat pandemi virus corona atau Covid-19.
Setiap hari, bandara tersebut melayani berbagai operasional penerbangan termasuk penerbangan rute internasional di Terminal 3.
Pada masa pandemi virus corona, sebagian besar penerbangan internasional merupakan penerbangan repatriasi bagi WNI yang bekerja di luar negeri.
Seperti Pekerja Migran Indonesia (PMI), Anak Buah Kapal (ABK), dan mahasiswa.
Sejak 2 Maret 2020 hingga kini, penerbangan repatriasi ke Soekarno-Hatta telah mengantar pulang 15.000 WNI ke Tanah Air.
• Fadli Zon Kecewa, Belasan Penumpang Positif Covid-19 pada Hari Kedua Bandara Soekarno-Hatta Dibuka
Sejalan dengan diterapkannya protokol kesehatan secara ketat, pada periode April-Mei 2020 terdeteksi 40 WNI hasil rapid test menunjukkan reaktif terhadap Covid-19.
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soetta kemudian menjalankan prosedur lanjutan hingga penumpang tersebut mendapat penanganan di RS rujukan.
Salah satu tempat perawatan pasien virus corona yakni RS Darurat Wisma Atlet.
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta secara ketat melakukan prosedur termasuk protokol kesehatan bagi WNI dan WNA yang baru mendarat.
• 11 ABK Italia Positif di Bandara Soetta Positif Covid-19, Rapid Test Hingga Dibawa ke RS Wisma Atlet
Protokol kesehatan yang dijalankan KKP di bandara mengacu pada Surat Edaran Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes Nomor 3508/2020.
Isi surat edaran itu tentang Penetapan Status Karantina Untuk Kapal atau Pesawat yang berasal dari wilayah terjangkit di Indonesia.
"PT Angkasa Pura II mendukung KKP agar protokol kesehatan dapat dijalankan dengan ketat di Soekarno-Hatta.," kata Awaluddin, Minggu (10/5/2020).
"Hal ini merupakan upaya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 sejak di Soekarno-Hatta sebagai salah satu pintu utama Indonesia,” ujarnya lagi.
Kemudian per 7 Mei 2020, protokol kesehatan kembali diperketat dengan terbitnya Surat Edaran Nomor HK.02.01/MENKES/313/2020.
Surat edaran itu tentang Protokol Kesehatan Penanganan Kepulangan WNI dan Kedatangan WNA dari Luar Negeri di Pintu Masuk Negara dan di Wilayah pada Situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
• PT Angkasa Pura II Aktifkan Posko di 19 Bandara, Jaga Kelancaran Penerbangan Guna Mengatasi Covid-19
Surat Edaran juga mencantumkan secara detail protokol kesehatan bagi WNI dan WNA ketika tiba di Pintu Masuk Utama.
Secara umum, protokol kesehatan yang dijalankan adalah wawancara terhadap WNI dan WNA, pemeriksaan suhu, tanda dan gejala Covid-19, pemeriksaan saturasi oksigen, pemeriksaan rapid test atau PCR.
Selain itu, penumpang dari luar negeri juga wajib mengisi kartu kewaspadaan kesehatan (Health Alert Card/HAC) di terminal kedatangan.
Pemberlakukan protokol kesehatan diharapkan dapat menekan terjadinya imported case Covid-19.
Awaluddin mengatakan, PT Angkasa Pura II juga menerapkan konsep physical distancing atau menjaga jarak fisik di Bandara Soekarno-Hatta.
• Bandara Soetta Mulai Ramai Pengunjung, Tak Semua Lolos karena Persyaratan Ketat, Timoti Contohnya
Khususnya di titik-titik pemeriksaan suhu tubuh, pengecekan berkas kelengkapan perjalanan, pemeriksaan keamanan, pemeriksaan dokumen imigrasi dan lain sebagainya.
"Area kedatangan merupakan titik di mana kami sangat berupaya untuk menjaga physical distancing."
"Terlebih jika penerbangan datang secara bersamaan dan semua penumpang wajib menjalani protokol kesehatan oleh KKP," ucap Awaluddian lagi.
Harapannya, penumpang yang baru tiba dari luar negeri di Bandara Soekarno Hatta dapat memahami, jika terjadi antrean tetap menjaga physical distancing di terminal kedatangan.
"Karena memang tengah dijalankan protokol kesehatan,” kata Awaluddin.