Virus Corona Jabodetabek
Tes Swab PCR di Bekasi Temukan 5 Orang Positif Covid-19, Tiga Diantaranya Warga DKI
Pemerintah Kota Bekasi kembali mengumumkan hasil deteksi Covid-19 menggunakan metode tes swab PCR, di Stasiun Bekasi dan sejumlah check poin.
Penulis: Muhammad Azzam |
Tes dilakukan terhadap 300 penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, Selasa (5/5/2020) pagi.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengungkapkan alasan pihaknya melakukan tes swab PCR, dikarenakan pergerakan penumpang KRL masih tinggi.
"Meskipun sudah turun cukup banyak, tapi masih tinggi ini."
• BIN Gelar Rapid Test di Terowongan Kendal Menteng, yang Positif Langsung Diantar ke Wisma Atlet
"Dari 100 ribu tiap hari, tersisa sekarang ini 12 ribu. Itu masih cukup tinggi," kata Rahmat di Stasiun Bekasi, Selasa (5/5/2020).
Rahmat juga tak menampik digelarnya tes swab bagi penumpang KRL Commuter Line, menyusul karena adanya penumpang KRL di Bogor yang positif Covid-19.
Tujuan utamanya adalah untuk mengindentifikasi sejauh mana peta penyebaran Covid-19 di lingkungan Kota Bekasi maupun di perbatasan.
• Koordinator MAKI Bakal Laporkan Harun Masiku ke Polisi Sebagai Orang Hilang
"PCR Bogor ada positif, kebetulan PCR-nya kita punya."
"Sampai saat ini masih tinggi pergerakan penumpang, dari 100.000 sekarang masih 12.000."
"Maka kita tes acak, Bogor lakukan itu kita juga, kita juga ingin tahu," bebernya.
• Hanafi Rais Mundur Bikin Kader yang Kecewa Berniat Dirikan PAN Reformasi
Rahmat mengungkapkan, ada 300 penumpang KRL Commuter Line yang diambil sampel secara acak untuk dites menggunakan tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR).
Pengunaan tes swab PCR dikarenakan tingkat akurasinya hampir mencapai 99 persen.
Berbeda dengan rapid test yang hanya 60 persen.
• Pasien Positif di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Berkurang 50 Orang dalam Sehari
"Hari ini kita gunakan reagen test kit (PCR), ini akurasinya 99 persen."
"Kalau rapid kit itu akurasinya 50-60 persen," ujar Rahmat Effendi.
Hasil sampel dari tes swab ini akan diuji ke laboraturium di RSUD Kota Bekasi dan Kantor Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
• Ombudsman Ungkap Pasien Non Covid-19 Masih Harus Bayar Rapid Test di Rumah Sakit
Bagi yang hasilnya positif akan langsung dihubungi dan dijemput untuk dilakukan perawatan.
Namun, untuk yang negatif, kemungkinan juga hasilnya akan dikirimkan via kantor pos langsung ke rumah penumpang KRL yang ikut tes swab PCR tersebut.
"Dua tiga jam hasilnya keluar, yang positif kita akan suruh isolasi mandiri atau dibawa ke RS rujukan di RSUD," ucap dia.
• Ketua Dewan Pengawas KPK Digaji Rp 104 Juta, Anggota Rp 97 Juta, Keluarga Juga Dikawal
Jika yang positif warga di luar Kota Bekasi, Rahmat Effendi menyebut pihaknya akan menginformasikan ke pemerintah wilayah asal penumpang KRL tersebut.
"Di Stasiun Bekasi ini datang dari berbagai daerah Tambun Kabupaten Bekasi atau Jakarta."
"Kita sampaikan ke Bupati Bekasi atau Wali Kota Jakarta Timur."
• Dua Mobil Elf Disetop Petugas di Jakarta Utara, Belasan Penumpangnya Gagal Mudik
"Diminta warga itu isolasi mandiri dan dirawat di rumah sakit," cetusnya.
Rahmat Effendi menambahkan, warga yang hasilnya positif Covid-19 dari tes swab PCR ini, keluarga atau orang terdekatnya akan dilakukan rapid test.
"Dari yang positif itu kita akan tracking, ke keluarganya dan orang terdekat pakai rapid test."
• Pendiri: Apa Sih yang Dilakukan PAN Sekarang untuk Bangsa dan Negara?
"Jika hasilnya reaktif baru kita lanjutkan swab PCR," tuturnya. (*)