Virus Corona

Eksklusif– Pengakuan Pasien RS Wisma Atlet: Tidak Boleh Dijenguk, Tapi Bisa Terima Kiriman via Ojol

Para pasien positif covid-19 yang dirawat di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet benar-benar menjalani isolasi, karantina. Mereka terlarang dijenguk.

Editor: domu d ambarita
TRIBUNNEWS/CECEP BURDANSYAH
Seorang pasien mendapatkan pemeriksaan, saat tiba di RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Kamis (30/4/2020). Wisma Atlet Kemayoran telah dialihfungsikan menjadi RS Darurat Covid-19, setelah pandemi Virus Corona mendera Indonesia. TRIBUNNEWS/CECEP BURDANSYAH 

Kalau semua ruangan penuh terisi, satu lantai itu ada 96 pasien, sedang petugas dan perawat untuk satu lantai paling banyak enam orang.

Mereka berasal dari tempat berbeda, termasuk lembaganya. Ada yang dari dinas kesehatan pemerintahan provonsi,  TNI, Polri dan lembaga lainnya.

"Saya dari Dinas Kesehatan Kalimantan Barat," kata Sri Wahyuni. Beberapa petugas lainnya ada yang dari Bandung dan  ada pula dari Maluku.

Mereka harus menjadi satu tim dalam waktu singkat dan mengurus orang banyak.

Namun, dalam setiap situasi, mereka tampak kompak, dan selalu berdiskusi ketika menghadapi keluhan pasien.

Jadi ketika menjawab keluhan pasien dalam grups WA, selalu satu suara. Yang paling banyak ditanyakan pasien terutama soal hasil  tes swab.

Menurut petugas medis, hasil  tes swab perlu waktu cukup lama, bisa sampai 10 hari.  (cecep burdansyah)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved