PSBB Jakarta
Kantor Cabang Tutup, Cindy dan Ibunda Antre 4 Jam di Bank DKI Kantor Wali Kota Jakarta Barat
Untuk mengantre di Bank DKI Kantor Wali Kota Jakarta Barat harus mengikuti kuota. Hanya mereka yang punya kepentingan yang bisa masuk ke bank.
Penulis: Desy Selviany |
WARTAKOTALIVE.COM, KEMBANGAN - Bank DKI Cabang Kantor Wali Kota Jakarta Barat ramai nasabah, Kamis (30/4/2020).
Bukan hanya di dalam bank, masyarakat juga duduk mengantre di depan Bank DKI tersebut.
Setiap orang duduk di kursi merah yang sudah disediakan bank. Kursi-kursi itu tidak saling berdekatan, melainkan diberi jarak satu sama lain sekitar 1 meter.
Nasabah yang datang dan mengantre di kursi terlihat memakai masker.
Namun, hanya mereka yang berkepentingan dengan bank diperbolehkan masuk ke bank dan duduk di kursi merah.
Sedangkan para pengantar atau pendamping diminta menunggu di luar gedung Kantor Wali Kota Jakarta Barat.
Para pendamping nasabah juga duduk berjejer di teras pintu depan Kantor Wali Kota Jakarta Barat.
• Polisi Lakukan Pendataan, Ada 244 KK di Tambora yang Belum Mendapatkan Bantuan Sembako PSBB Jakarta
• Masih Ada Perusahaan Buka Saat PSBB Jakarta, DPRD Minta Anies Baswedan Koordinasi dengan Kemenperin
Salah satu pendamping nasabah yang diminta menunggu di luar bank yakni Cindy (21).
Dia mengaku menemani sang ibunda untuk mencairkan Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Sebagai nasabah, ibunda Cindy duduk di antrean depan Bank DKI. Sedangkan Cindy di luar Gedung Kantor Wali Kota Jakarta Barat sambil menunggu ibunya mencairkan KJP.
Menurut Cindy, dia dan ibunya mengantre di Bank DKI sejak pukul 06.00 WIB.
Sehari sebelumnya, Rabu (29/4/2020), dia dan ibunya sudah ke Bank DKI, tapi tidak mendapat antrean karena kuota antrean sudah penuh.
"Akhirnya saya disuruh datang besok pagi namun kalau bisa sejak pukul 06.00 WIB," kata Cindy saat ditemui Wartakotalive.com di Kantor Wali Kota Jakarta Barat pukul 10.00 WIB.
• Ketua MPR Dukung Pemprov DKI Beri Sanksi yang Langgar PSBB Jakarta, Anies: Saatnya Penindakan
• PSBB Jakarta Tahap II, Anies Minta Pelanggar Langsung Ditindak, Begini Tanggapan Polda Metro Jaya
Cindy mengatakan, selama bertahun-tahun menjadi nasabah Bank DKI, dia baru kali ini mengantre selama berjam-jam untuk mencairkan KJP.
Biasanya, dia mendatangi Bank DKI di sekitar kecamatan tempatnya tinggal dan mencairkan KJP di bank tersebut.
Namun, Bank DKI yang biasa didatanginya di kecamatan tutup. Kemudian, dia diarahkan untuk ke Bank DKI Cluster untuk mencairkan KJP.
"Bulan lalu sih masih banyak yang buka. Namun sekarang mayoritas tutup," katanya.
Nasabah lainnya yang datang ke Bank DKI di Kantor Wali Kota Jakarta Barat yakni Andri (49).
Berbeda dengan Cindy, Adri baru datang ke Bank DKI sekitar pukul 10.00 WIB.
Dia ingin membayar KIR kendaraan di Bank DKI. Namun, petugas keamanan mengarahkannya untuk membayar lewat ATM Bank DKI.
"Makanya ini saya lagi mencari dulu ATM Bank DKI yang bisa dipinjam," kata Andri.
• PSBB Jakarta Diperpanjang, Anies Bakal Tindak Tegas Perusahaan dan Masyarakat yang Membandel
• Kasus Covid-19 masih terus Naik, Pemprov DKI Perpanjang Masa Kebijakan PSBB Jakarta
70 kuota antrean
Petugas keamanan Bank DKI Cabang Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Ivan mengatakan bahwa Bank DKI membatasi kuota antrean nasabah.
Kuota antrean hari ini, Kamis (30/4/2020) hanya untuk 50 Customer Service (CS) dan 50 untuk teller.
Ivan menjelaskan, kuota antrean di Bank DKI Kantor Wali Kota Jakarta Barat diberlakukan sejak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) untuk pencegahan virus corona atau Covid-19.
"Tapi maksimalnya 70 antrean CS dan 70 antrean teller. Itu kalau memang waktunya memungkinkan," kata Ivan.
• Anies Baswedan Terbitkan Kepgub Soal Bantuan Sosial PSBB Jakarta, Ada 7 Poin Penting
• Ombudsman Pertanyakan Payung Hukum Daftar Penerima Bansos DKI Selama PSBB Jakarta
Menurut Ivan, peningkatan jumlah nasabah di Kantor Wali Kota Jakarta Barat mulai terjadi sejak beberapa cabang Bank DKI di Jakarta Barat tutup sementara karena Pandemi Covid-19.
Saat ini, di Jakarta Barat hanya Bank DKI Cluster yang masih beroperasi yakni Bank DKI Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Bank DKI Pintu Besar Selatan, Bank DKI RSUD Cengkareng, dan Bank DKI Permata Hijau.
Petugas keamanan akan menanyakan keperluan nasabah sebelum masuk ke dalam antrean.
"Kalau transaksi masih bisa dilakukan di ATM Bank DKI maka kami arahkan untuk di ATM," kata Ivan.
Selain itu, para nasabah juga diwajibkan memakai masker dan mencuci tangan menggunakan hand sanitizer sebelum ikut mengantre.
Antre dari jam 05.00 WIB
Sementara itu, antrean nasabah juga terjadi di Kantor Cabang Utama (KCU) Bank DKI Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, sejak pukul 05.00 WIB.
Mereka terpaksa ke KCU Bank DKI pagi-pagi buta untuk mengambil nomor antrean layanan.
Alasannya, Kantor Cabang Pembantu (KCP) di kantor kelurahan, kecamatan, pusat perbelanjaan, rusunawa dan sebagainya, telah ditutup akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
Seorang nasabah Bank DKI, Teguh Kholifah (29), mendatangi KCU Bank DKI Balai Kota sejak pukul 05.00 WIB.
Pedagang jus buah ini mendapat nomor antrean 24.
“Sampai jam segini (pukul 09.30 WIB) saya masih nunggu nomor antrean karena tujuan layanannya ke customer service (CS) gara-gara kartu ATM tertelan di mesin saat hari Minggu (26/4/2020) kemarin,” kata Teguh.
• Mendamba Kabar Gembira di Tengah Corona, di Australia Pelajar Asing akan Dapat Rp 10 Juta
Teguh Khilifah mengatakannya saat ditemui di KCU Bank DKI Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (30/4/2020).
Dia menyayangkan pelayanan Bank DKI Balai Kota yang hanya menyediakan dua loket khusus untuk layanan CS.
Berdasarkan informasi yang dia dapat dari petugas, layanan CS hanya dibuka dua loket karena jaringan teknologi dan informasi (TI) sedang mengalami gangguan.
"Kalau ke CS pasti lama karena nasabah banyak yang konsultasi, sedangkan ke teller (layanan) lebih cepat karena hanya narik ataupun nyetor duit,” ujar Teguh.
Pendapat senada dilontarkan Nurul Hakim (36), nasabah Bank DKI lainnya.
• Ringankan Beban Warga Terdampak Corona, ITC Group Serahkan 5.000 Paket Bahan Pangan ke Pemkot Jakpus
Menurut Hakim, dia sempat bolak-balik ke KCU Bank DKI Juanda, namun tak kunjung dapat layanan karena antrean sudah penuh.
“Saya kemarin sudah tiga kali ke KCU Bank DKI Juanda, terus karena di sana selalu penuh, jadi dialihkan ke sini. Pas ke sini nomor antrean sudah 23,” kata Hakim yang bekerja sebagai pengendara ojek online ini.
Dia mengaku datang ke KCU Bank DKI Balai Kota sejak pukul 06.00. Setelah mendapat nomor urut, lalu dia menunggu antrean di halaman kantor.
“Jam setengah 6 saya ke (KCU Bank DKI) Juanda tapi penuh, katanya sampai jam setengah 7 nomor antrean di sana sudah habis," katanya.