Kisah Soeharto
Ini Kata-kata Terakhir Soeharto Kepada Benny Moerdani yang Membuatnya Nyaris Menangis dan Menyesal
Saat Benny Meordani terbaring di kasur perawatan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Soeharto menjenguknya.
"Semua-semuanya ingin ditataniagakan," kata Jusuf, awal September 2014.
Keresahan Benny terhadap bisnis anak Soeharto juga dirasakan oleh Ali Moertopo.
Menteri Penerangan Kabinet Pembangunan III itu berpesan kepada Jusuf agar berbicara kepada Benny tentang anak-anak Soeharto.
• KAI Percepat Pengembalian Uang Pembatalan Tiket via KAI Access Jadi Tiga Hari, Ini Ketentuannya
"Minta dia bicara ke Pak Harto , tertibkan anak-anaknya," kata Ali yang ditirukan Jusuf.
Bahkan, Benny sempat menahan paspor, putra Soeharto, Sigit Harjojudanto.
Tujuannya agar Sigit tak bisa lagi ke luar negeri untuk berjudi.
Saat Benny Meordani terbaring di kasur perawatan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Soeharto menjenguknya.
• Takut Nekat Berbuat Kriminal karena Kelaparan, Ojol Ini Pilih Mudik, tapi Malah Dicegat Polisi
Soeharto mengucapkan kata-kata yang nyaris tak terdengar sembari matanya berkaca-kaca.
"Kowe pancen sing bener, Ben. Nek aku manut nasihatmu, ora koyo ngene (Kamu memang yang benar, Ben. Seandainya aku menuruti nasihatmu, tak akan speerti ini)," kata Soeharto seperti yang ditirukan oleh asisten Benny yang berada di ruang perawatan.
Dua hari setelah kunjungan tersebut, Benny Moerdani menghembuskan napas terakhirnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kata-kata Terakhir Didengar Benny Moerdani Sebelum Meninggal, Soeharto Nyaris Menangis dan Menyesal, Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi