Kisah Soeharto
Ini Kata-kata Terakhir Soeharto Kepada Benny Moerdani yang Membuatnya Nyaris Menangis dan Menyesal
Saat Benny Meordani terbaring di kasur perawatan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Soeharto menjenguknya.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Nama Jendral Benny Moerdani sangat disegani pada zamannya.
Kariernya dapat dikatakan moncer hingga mampu mencapai posisi Panglima ABRI pada zaman Orde Baru.
Pria yang sempat tergabung dalam Kopassus itu berada dalam lingkup orang kepercayaan Presiden Soeharto.
Sebelum meninggal pada 29 Agustus 2004, Benny Moerdani dijenguk oleh Soeharto.
• KISAH Benny Moerdani Nekat Pimpin RPKAD Gempur Pemberontak, Padahal Belum Pernah Terjun dari Pesawat
• Prabowo Dibully Karena Masuk Dalam Koalisi Jokowi, Titiek Soeharto: Yang Penting Dadanya Merah Putih
Soeharto menyampaikan penyesalannya kepada Benny Moerdani.
Sebelum membahas kata-kata terakhir yang didengar Benny dari Soeharto, kita harus kilas balik terhadap hubungan Benny dan Soeharto.
Hubungan Benny Moerdani dengan Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Presiden ke-2 Republik Indonesia sangat erat.
Christianto Wibisono, mantan jurnalis dan pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia, sempat menyebut Benny Moerdani sebagai anak emas Soeharto.
• Suami Istri Tewas di Rumahnya Jadi Misteri, Bantal Bersimbah Darah Jadi Saksi Bisu
Namun, hubungan harmonis Benny Moerdani dan Soeharto harus retak.
Melansir dari buku berjudul Benny Moerdani yang Belum Terungkap (2018), Soeharto mencopot Benny dari jabatannya sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.
Publik merasa ada keganjilan dalam pencopotan yang serba mendadak itu.
Sebab, Benny diturunkan persis seminggu sebelum Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat digelar.
• IPW Kritik Kebijakan Jokowi: Larang Mudik, tapi 500 TKA China boleh Masuk ke Sultra
Peralihan tongkat komando tertinggi militer sebelumnya selalu dilakukan berbarengan dengan pembentukan kabinet baru.
Rumor mengenai tersingkirnya Benny Moerdani dari lingkaran Cendana menguat setelah Soeharto membubarkan Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkantib).
Pasukan yang dibubarkan oleh Soeharto tersebut dipimpin oleh Benny Moerdani.