Virus Corona Jabodetabek
Kontraksi Ekonomi Akibat Pandemi Covid-19, Demokrat Usul Anies Baswedan Diskon Pajak Kendaraan
Misan Samsuri menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan terobosan demi menggenjot pendapatan daerah.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
“Dalam merencanakan kegiatan di tahun 2021, kami perlu realistis bahwa akan perlu waktu bagi anggaran DKI Jakarta untuk bisa kembali (normal),” jelasnya.
Berdasarkan data yang diterima, realisasi pendapatan DKI Jakarta dari 1 Januari sampai Rabu (22/4/2020) mencapai Rp 7.715.762.891.827 atau baru 15,38 persen, dari target yang dipatok sebesar Rp 50.170.000.000.000.
• Cuma Targetkan Wiranto, Abu Rara Minta Maaf kepada Korban Lain yang Ikut Kena Tikam
Sehingga, selisih penerimaan dari target sebesar Rp 42.454.237.108.173.
Berikut ini 13 komponen pendapatan DKI Jakarta:
1. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Rp 2,358 triliun dari target Rp 9,5 triliun;
2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) Rp 1,6 triliun dari target Rp 5,9 triliun;
3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) mencapai sekitar Rp 407 miliar dari target Rp 1,4 triliun;
4. Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan Perkotaan (PBBP2) Rp 250 juta dari target Rp 11 triliun;
5. Pajak Reklame mencapai Rp 256 miliar dari target Rp 1,32 triliun;
6. Pajak Air Tanah (PAT) Rp 25 miliar, dari target Rp 120 miliar;
7. Pajak hotel mencapai sekitar Rp 448 miliar dari target Rp 1,95 triliun;
8. Pajak Restoran mencapai sekitar Rp 998 miliar dari target Rp 4,25 triliun;
9. Pajak Hiburan mencapai Rp 196 miliar dari target Rp 1,1 triliun;
10. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) mencapai sekitar Rp 276 miliar dari target Rp 1,025 triliun;
11. Pajak Parkir mencapai Rp 162 miliar dari target Rp 1,35 triliun;
12. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) mencapai Rp 735 miliar dari target Rp 10,6 triliun;
13. Pajak Rokok Rp 0 sementara target Rp 650 miliar. (*)