PSBB Jabodetabek

Suami Dirumahkan, Ibu Ini Tergantung KRL ke Kantornya, Itu yang Bikin Luhut Tolak Stop Operasi KRL

Menteri Perhubungan Ad Interim, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan alasan dirinya menolak menghentikan operasinal KRL Jabodetabek.

Warta Kota/Joko Supriyanto
Ilustrasi: PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) berupaya antisipasi penyebaran virus corona dengan cara PT KCI bagi-bagi masker di 31 Stasiun dan berikan edukasi ke pelanggan KRL, Senin (3/2/2020). KRL Commuterline tatap beroperasi hingga hari ini meski jumlahnya dibatasi. 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR -- Menteri Perhubungan Ad Interim, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan alasan dirinya menolak menghentikan operasinal KRL Jabodetabek.

Penghentian operasional KRL merupakan permintaan sejumlah kepala daerah selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Soal alasannya, pemerintah sudah menjelaskan karena masih banyak para pekerja di Jabodetabek yang membutuhkan transportasi KRL untuk pergi ke tempat kerja.

Luhut Panjaitan Tolak Usulan Anies dan Ridwan Kamil soal Penghentian KRL, Ini Kata Sandiaga Uno

SUKSES dan Lancar, Pembatasan Operasi KRL Jabodetabek, Jumlah Penumpang Kian Menurun

Keputusan itu menuai pro dan kontra publik. Namun lewat tulisan dalam akun Facebook pribadinya, pada Minggu (19/4/2020) Luhut menjelaskan latar belakang keputusan itu diambil.

Tulisan itu ia mulai dengan nostalgia. Di usianya saat ini, Luhut mengatakan masih seringkali teringat pada kenangan masa kecil dan kehidupan bersama orang tuanya di Simargala, Toba Samosir.

Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus itu mengatakan, menjalani kehidupan masa kecil bersama orang tua dan adik-adik dalam keadaan yang sangat sulit.

Sang bapak adalah satu-satunya pencari nafkah dalam keluarga dengan menjadi sopir bus AKAP di Sibualbuali. Gajinya hanya cukup untuk makan sehari-hari.

"Jadi kalau mau dibilang, saya adalah anak sopir bus AKAP dan dilahirkan dari seorang Ibu yang tangguh meskipun tidak tamat Sekolah Rakyat," tulis Luhut.

Luhut Binsar Pandjaitan cerita masa kecilnya
Luhut Binsar Pandjaitan cerita masa kecilnya (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)

Ia lantas mengatakan, masa kecilnya dihabiskan dengan merantau untuk mencari penghidupan yang lebih baik.

Luhut mengaku, pengalaman hidup di masa kecilnya itu selalu dijadikan pegangan dalam merumuskan berbagai kebijakan yang terkait dengan hajat hidup masyarakat Indonesia, termasuk terkait operasional KRL.

Seringkali, di sela-sela waktu senggang seperti hari Minggu, kata Luhut, ia menyempatkan diri melihat kanal media sosialnya dan membaca kolom komentar di setiap postingan maupun pesan di kotak masuk.

Kronologi dan Alasan Pemerintah Hingga Akhirnya Resmi Larang Mudik Lebaran, Akan Ada Bantuan Tunai?

Dari situ, Luhut mangaku banyak mendapatkan aspirasi dari mulai kritik hingga dukungan disampaikan oleh masyarakat Indonesia.

Soal KRL, ia mengaku mendapatkan laporan dari banyak pihak bahwa penumpang KRL Commuter Line Jabodetabek mayoritas adalah pekerja di sektor usaha yang masih diizinkan beroperasi selama PSBB.

Saat ini ada 8 sektor usaha yang diizinkan beroperasi selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), salah satunya sektor kesehatan dan pangan

Terbirit-birit Dikejar Polisi, Pelaku Tawuran Buang Celurit di Gerbang Tol Slipi

Dari banyak pesan itu, Luhut mengatakan ada satu yang membuatnya terharu. Pesan itu kata dia, berasal dari seorang ibu pekerja yang tinggal di Bekasi dan setiap harinya harus naik KRL Commuterline Jabodetabek menuju Jakarta untuk sampai di tempat kerjanya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved