Virus Corona Tangerang
Sebelum Meninggal, Pasien Covid-19 Ciledug Sempat Ditolak di RSUD Kota Tangerang
RSUD Kota Tangerang menolak lantaran jumlah pasien sudah penuh. Dan tak ada lagi ruang untuk perawatan
WARTAKOTALIVE.COM TANGERANG - Keluarga di bilangan Ciledug, Kota Tangerang kini telah berduka.
Mereka baru saja ditinggal pergi satu dari anggota keluarganya yang meninggal dunia setelah dipastikan sebagai orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19.
Daryanto yang merupakan keponakan dari korban menjelaskan, tantenya itu terlebih dulu dibawa ke RS Bakti Asih, Kota Tangerang.
Perempuan berusia 50 tahun tersebut menjalani perawatan di rumah sakit yang berada di Kecamatan Karang Tengah ini.
• Harusnya Jalani Isolasi, Satpam Ini Malah Pulang Kampung, Sempat Main Voli, Kini Warga Cemas
• Niat Serang Said Didu Soal Rangkap Jabatan, Wakil Ketua MPR RI Asrul Sani Kena Balasan Menohok
"Awalnya tante saya sakit diabetes. Kemudian dirawat, setelah diperika ternyata ada masalah di bagian paru - parunya. Dan oleh dokter dinyatakan sebagai ODP," ujar Daryanto kepada Warta Kota, Rabu (15/4/2020).
Kemudian pihak RS Bakti Asih meminta keluarga korban untuk membawanya ke rumah sakit rujukan Covid-19.
Seperti diketahui RSUD Kota Tangerang ditetapkan menjadi rumah sakit rujukan dalam penanganan virus corona ini.
"Peralatan di rumah sakit itu tidak komplit, diarahin dirujuk ke RSUD Kota Tangerang. Tapi ditolak," ucap Daryanto.
• Diisolasi 22 Hari Karena Covid-19, Wali Kota Bogor Bima Arya Mengaku Sempat Menderita
• KABAR DUKA, Penyanyi Fera Queen Jebolan X Factor Meninggal Dunia, Lima Tahun Derita Kanker Payudara
• Karina Salim Shock Twindy Rarasati Positif Covid-19, Doakan Sahabatnya Agar Lekas Sembuh
Daryanto menyebut, pihak RSUD Kota Tangerang menolak lantaran jumlah pasien sudah penuh. Dan tak ada lagi ruang untuk perawatan.
"Saya juga sudah cek, penuh. Makanya enggak jadi dirujuk," katanya.
Namun sayangnya nyawa tante Daryanto ini tidak bisa terselamatkan.
Wanita yang berprofesi sebagai guru ngaji itu dinyatakan meninggal oleh pihak RS Bakti Asih.
"Sudah meninggal dunia, saya suruh nunggu pihak rumah sakit untuk menyiapkan mobil ambulans untuk pemakaman," ungkap Daryanto.
Menurutnya pihak rumah sakit mencoba menghubungi layanan 112 milik Pemkot Tangerang untuk bantuan ambulans.
Tapi nyatanya tidak ada jawaban.
• BREAKING NEWS: Sulit Dapat Ambulans, Keluarga Jenazah Pasien Covid-19 di Tangerang Rogoh Rp 15 juta
• Jenazah Covid-19 yang Tidak Dapat Ambulans dari Pemkot Tangerang Berprofesi Sebagai Guru Ngaji
• Pemkot Tangerang Klaim Pasien Corona Tak Dipungut Biaya, Tapi Warga Ciledug Sewa Ambulans Rp15 juta
Kecewa
Daryanto yang merupakan keponakan pasien yang dinyatakan suspek Covid-19 mengaku kecewa dengan Pemerintahan Kota Tangerang.
Sebab keluarganya harus merogoh uang Rp 15 juta untuk menyewa mobil ambulans dalam mengantarkan jasad tantenya ini ke tempat pemakaman.
"Kecewa, dalam hal ini pemerintah tidak tanggap," ujar Daryanto warga asal Ciledug, Kota Tangerang itu kepada Warta Kota, Rabu (15/4/2020).
Ia menjelaskan awalnya korban dilarikan ke RS Bakti Asih, Kota Tangerang. Kemudian pihak dokter menyatakan bahwa korban merupakan Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19.
• Prostitusi Online di Surabaya, Mucikari Punya Database 600 Cewek, Mulai Karyawati Hingga Mahasiswi
• Duda Kesepian Jalin Hubungan Terlarang dengan Siswi SMP, Berujung Pelaporan ke Polisi
"Ada masalah di paru-parunya, setelah menjalani perawatan meninggal dunia. Kemudian pihak rumah sakit menelepon layanan 112 Pemkot Tangerang untuk membawa jenazah tante saya ini," ucap Daryanto.
"Tapi ditunggu-tunggu lama datangnya. Malah tidak ada jawaban. Jenazah tante saya keburu bau dan harus segera dimakamkan," sambungnya.
Daryanto pun berinisiatif untuk menyewa jasa mobil Tangerang Ambulans Service.
Terjadi kesepatakan dengan biaya Rp15 juta.
• Gara-gara Insentif Tak Dibayarkan, 5 Dokter di RSUD Padangsidimpuan Mogok Tangani Pasien Covid-19
• Penolakan Pemakaman Jenazah Covid-19 di Mesir Tak Kalah Miris, Polisi Bentrok dengan Warga Sekampung
• Satu Pasien PDP Corona Klaster Ijtima Ulama Mengamuk, Dobrak Pintu Ruang Isolasi
"Apa karena tante saya ini hanya ODP jadinya tidak dilayani mobil Ambulans 112 Pemkot Tangerang itu. Apa karena korban menggunakan BPJS."
"Terus terang saya kecewa, peran pemerintah di sini terasa tidak ada. Semoga tidak ada korban lainnya yang mengalami seperti ini lagi," kata Daryanto