Virus Corona
Dokter Paru Ingatkan Uang Bisa Jadi Perantara Virus Corona, Seringlah Cuci Tangan Sesudahnya
Bagi para pedagang harus diingat bahwa uang menyimpang banyak bakteri dan virus, apalagi lagi wabah virus corona.
"Bapak-bapak, ibu-ibu dan sekalian terhormat yang paling bermanfaat itu adalah sabun cuci tangan," kata dia.
"Itu sudah direkomendasikan oleh WHO (World Health Organization), IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan teman-teman."
"Kalau memang tidak ada hand sanitizer, cucilah tangan pakai sabun," ungkapnya.
Ia melanjutkan, sabun yang bisa dipakai bukan hanya sabun cuci tangan.
"Sabun apa? Sabun kalau memang sabun ya sabun, jangan sabun colek juga, tetapi sabun cuci tangan, sabun cuci piring, sabun mandi enggak masalah," lanjutnya.
Dokter kelahiran Surakarta itu menyarankan untuk mencuci tangan dengan langkah yang telah dicontohkan WHO.
"Karena dengan cuci tangan melalui enam langkah yang sudah diajari melalui tutorial oleh WHO, IDI, bahkan Kemenkes, yang enam langkah selama 20 detik, kalau memang yang 20 detik itu kelamaan sambil nyanyi balonku ada lima itu yang biasa saya ajarkan ke temen-temen."
"Itu bisa membunuh nyaris 90 persen bakteri dan virus di tangan," kata dia.
Sehingga, ia meminta agar masyarakat tak perlu susah-susah membuat hand sanitizer sendiri.
Apalagi, membuat hand sanitizer sendiri juga berisiko.
"Jadi jangan susah-susah pakai alkohol 90 persen dicampur dengan lidah buaya, wah kalau salah-salah tangannya melonyok pak," imbaunya.
Terkait penggunaan masker, dokter Tirta menjelaskan bahwa masker, khususnya surgical masker itu seharusnya dikenakan orang yang sakit.
Selain itu bisa digunakan oleh orang yang berisiko seperti tenaga medis.
"Untuk efektifitas masker, seperti yang sudah dijelaskan dr Erlina dan dijelaskan oleh dr Ronal, dijelaskan oleh Prof semua menjelaskan, bahwa masker, surgical mask hanya untuk orang sakit dan berisiko," lanjutnya.
Dokter Tirta menambahkan, alangkah lebih baik jika orang yang sehat memilih untuk di dalam rumah.