Virus Corona Jabodetabek

Bukan Tak Mau Ikuti Anjuran Pemerintah, Ambar Terpaksa Pulang Kampung karena Tidak Ada Penghasilan

Ambar menyatakan keputusannya untuk pulang kampung bukan bermaksud untuk tak mengikuti anjuran pemerintah.

Penulis: Rangga Baskoro |
WARTA KOTA/RANGGA BASKORO
Masih banyak warga pulang kampung dari Terminal Terpadu Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin (30/3/2020). 

SEMAKIN mewabahnya Virus Corona atau Covid-19, mengakibatkan banyak perkantoran di Jakarta memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah alias work from home (WFH) bagi para karyawannya.

Hal itu berimbas kepada penjualan makanan yang tak mendapatkan penghasilan, karena sedikitnya jumlah karyawan yang datang membeli makanan.

Hal itu seperti yang dialami Ambar (54), pengusaha kantin di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat.

Satu Pasien Suspect Covid-19 di Depok Meninggal Dunia, Korban Dikabarkan Pejabat di Kementerian

Apabila dalam sehari makanan yang dijualnya bisa ludes, kini mengharapkan 10 pembeli pun begitu sulit baginya.

"Biasanya ya habis seharian, karena buka kantin dari pagi sampai malam."

"Sekarang 10 pembeli saja sudah susah," ungkap Ambar saat ditemui di Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin (30/3/2020).

WANITA Paruh Baya Meninggal di Pasar, Warga Panik Dikira Korban Covid-19, Ternyata Serangan Jantung

Ambar sebenarnya sempat bertahan selama 2 minggu ketika Pemprov DKI Jakarta mulai mengimbau masyarakat untuk menjaga jarak alias physical distancing.

Namun, jumlah pembeli perlahan berkurang ketika Virus Corona semakin mewabah di Jakarta.

Hingga, akhirnya ia memutuskan pulang ke kampung halamannya di Kebumen, Jawa Tengah.

MAHFUD MD Pastikan Pemerintah Takkan Lakukan Lockdown, tapi Karantina Wilayah

"Awalnya sih masih ada pembeli meskipun berkurang."

"Lama kelamaan sudah enggak ada yang beli, jadi ya sudah, pulang kampung saja," ujarnya.

Ambar menyatakan keputusannya untuk pulang kampung bukan bermaksud untuk tak mengikuti anjuran pemerintah.

UPDATE Kasus COVID-19 di Indonesia: 1.155 Orang Positif, 102 Meninggal, 59 Sembuh

Namun, ia terpaksa melakukan itu karena tak memiliki penghasilan.

"Sekarang karyawan saya ada 6 orang, waktu kantin mulai sepi, masing-masing tetap saya kasih uang makan."

"Belum lagi modal untuk masak. Jadi lebih besar pengeluarannya," tutur Ambar.

Warga Graha Bintaro Lakukan Lockdown Sampai 2 April 2020, Semua Portal Ditutup

Ambar juga meyakini ia beserta 3 anggota keluarganya yang pulang kampung dalam kondisi sehat, sehingga tak akan menularkan virus ke orang lain.

"Insyaallah sehat, kalau enggak sehat kan enggak boleh naik bus," ucapnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tengah membahas kemungkinan Jakarta melakukan lockdown atau karantina kewilayahan, akibat pandemi Virus Corona (Covid-19).

Penularan Covid-19 Masih Masif, Pemerintah Sesalkan Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun Belum Maksimal

Hal ini berkaca dari kebijakan kepala daerah di Indonesia yang melakukan lockdown demi menekan potensi penyebaran Virus Corona.

“Jadi itu (lockdown) termasuk yang sedang kami bahas."

 SANDIAGA Uno Prediksi Puncak Penyebaran Virus Corona Terjadi di Hari ke-77 Sampai ke-84

"Nanti kalau sudah final, akan kami umumkan kepada publik,” katanya saat jumpa pers di Balai Kota DKI, Sabtu (28/3/2020) petang.

Anies Baswedan mengatakan hal itu seusai menggelar rapat kerja dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sujana dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono.

Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan enggan membeberkan paremeter rencana kemungkinan mengkarantina Jakarta.

 Diimbau Satpol PP Tak Jualan karena COVID-19, PKL Pasar Tanah Abang: Kami Butuh Makan, Pak!

Termasuk, rencana pembatasan bagi masyarakat Jakarta yang ingin pulang ke kampung halamannya di tengah pandemi Virus Corona.

“Semua parameter ada, semuanya sedang dibahas.""

"Tapi nanti finalnya, seperti yang Anda tahu, kami biasanya kalau sudah final baru diumumkan,” ujarnya.

 Ekonomi Jakarta Mulai Sulit, Masyarakat Colong Start Mudik Duluan Sebelum Dilarang, ODP Meningkat

Anies Baswedan kembali mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tinggal di rumah. Jangan bepergian.

Kecuali, untuk kegiatan yang sangat penting seperti membeli kebutuhan pokok dan kesehatan.

“Di luar itu, kami minta warga tetap tinggal di rumah sampai kasus Corona mereda,” pintanya.

Jangan Pulang Kampung

Untuk kedua kalinya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat menunda pulang kampung saat wabah Virus Corona (Covid-19).

Meski beberapa dari masyarakat tidak terinfeksi Virus Corona, mereka dapat menjadi penular (carrier) yang baik kepada kerabat yang ada di kampung.

“Satu hal yang kami bahas tadi adalah kami meminta kepada seluruh masyarakat Jakarta untuk tidak meninggalkan Jakarta ke luar daerah, khususnya ke kampung halaman."

 PANITIA Pemilihan Usulkan Pemaparan Visi Misi Cawagub DKI Pakai Video Teleconference

"Pesan ini sesungguhnya sudah disampaikan berkali-kali.”

“Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa bapak ibu saudara sekalian sehat."

"Dan bila membutuhkan pelayanan kesehatan, kami bisa memberikan bantuan,” papar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

 HASIL Rapid Test di Masjid Jami Kebon Jeruk, Tiga Jemaah Dipastikan Suspect Covid-19

Anies Baswedan mengatakan, meski fasilitas kesehatan di Jakarta memiliki batasan tertentu dibanding jumlah kasus yang dihadapi, setidaknya lebih tersedia dibanding di kampung halaman.

“Saya berharap kepada semuanya ambil sikap bertanggung jawab dengan tetap tinggal di Jakarta, dan jangan pulang kampung."

"Apalagi bila yang bersangkutan berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP),” ujarnya.

 Pemprov DKI Dapat Bilik Sterilisasi dari Baznas, Ditempatkan di Empat Lokasi Ini

Pada Kamis (19/3/2020) lalu, Anies Baswedan meminta kepada sekitar 10,6 juta warganya untuk tidak meninggalkan DKI Jakarta atau pulang kampung akibat wabah Virus Corona (Covid-19).

Hal itu disampaikan Anies Baswedan saat rapat tertutup dengan 267 Lurah, 44 Camat, enam Wali Kota Administrasi, dan satu Bupati Administrasi di Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Rapat itu dihadiri Kapolda Metro Jaya Irjan Nanan Sujana dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono.

 Konglomerat dan Bankir Indonesia Diajak Sumbangkan Penghasilan untuk Perangi COVID-19

Saat itu, Anies Baswedan meminta kepada anak buahnya agar mengingatkan masyarakat untuk tetap berada di rumah.

Warga juga diminta membatasi interaksi (social distancing measure) untuk mencegah penularan Virus Corona.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut wabah Virus Corona sangat serius.

 BANYAK Warga Terlanjur Mudik di Tengah Pandemi Virus Corona, Maruf Amin: Pemda Punya Tugas Baru

Sehingga, penanganannya berbeda dari bencana yang terlihat seperti banjir, kebakaran, ataupun longsor.

“Jadi pada fase ini, kami memang pada anjuran untuk bekerja di rumah, berkegiatan di rumah. Itu saja,” terangnya. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved