Peran Besar Orangtua Di Masa Anak Belajar di Rumah

Jika orangtua terlalu menunjukkan kepanikan, atau tidak perduli pada anak, maka belajar di rumah tak akan efektif.

Penulis: |
Warta Kota/Alex Suban
Peran orangtua sangat besar dalam kelancaran dan keefektifan belajar dari rumah. 

Jumlah pasien Covid-19 di Jakarta terus bertambah, sehingga masa belajar di rumah terpaksa dipanjangkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Jika sebelumnya kegiatan belajar di rumah selama dua minggu saja, yaitu dari 16 Maret hingga 29 Maret 2020, kini kegiatan para murid di rumah diperpanjang sampai 19 April 2020.

Seorang anak serius mengerjakan tugas-tugas sekolah di masa sekolah dari rumah.
Seorang anak serius mengerjakan tugas-tugas sekolah di masa sekolah dari rumah. (Warta Kota/Alex Suban)

Artinya, tugas orangtua sebagai guru, selama anak-anak sekolah dari rumah, masih belum selesai. Padahal tak sedikit orangtua yang ingin anaknya cepat-cepat kembali ke sekolah.

Pembelajaran di rumah, atau biasa disebut home learning, sangat berbeda dari belajar di sekolah.

Daya tarik

Perbedaan paling utama, menurut Dr Rose Mini Agus Salim, adalah daya tarik berbeda antara rumah dan sekolah.

"Jika anak berangkat ke sekolah itu karena ada faktor daya tarik ingin bertemu teman, bersama guru favorit, atau jajan ke pedagang kesukaan yang ada di sekolahnya. Nah, ketika di rumah pasti tidak akan bisa merasakan itu. Maka dari itu semangat anak pasti akan berbeda. Orangtua harus ikut andil dalam hal ini," kata psikolog pendidikan yang akrab dipanggil Rose itu, saat dihubungi Warta Kota pada Kamis (26/3/20).

Menurut Rose, orangtua bisa menularkan aura positif pada anak, untuk memacu minat belajar mereka.

Jika orangtua terlalu menunjukkan kepanikan, atau tidak perduli pada anak, maka belajar di rumah tak akan efektif.

Imbalan

Satu masalah lain yang muncul ketika anak diminta belajar di rumah adalah soal konsentrasinya.

Berbeda dengan sekolah yang memiliki jam belajar terjadwal, belajar di rumah sangat fleksibel.
Sayangnya, hal ini justru membuat konsentrasi anak mudah teralihkan (terdistraksi). Apalagi saat anak-anak sudah bosan.

Berada dalam rumah dalam jangka waktu lama, kata Rose, bisa membuat siapapun dilanda kebosanan.
Agar belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan dan efektif, Rose mengatakan orangtua dapat mengatur jadwal yang lebih ketat agar anak disiplin.

Hanya saja, dalam penerapannya harus disisipkan hal yang membuat buah hati bersemangat. Pengaturan jadwal itu dibuat dengan sederhana dan teratur, seperti membangunkan tidur, sarapan, belajar, bermain.

"Lalu buatlah tantangan, seperti jika anak sudah mengerjakan soal pelajarannya sebagai imbalannya dia boleh melakukan aktivitas sesuai hobinya. Tentunya bukan hobi untuk bermain ponsel," kata Rose.

Belajar di rumah bisa menumbuhkan karakter disiplin pada orangtua dan anak.
Belajar di rumah bisa menumbuhkan karakter disiplin pada orangtua dan anak. (Warta Kota/Alex Suban)
Sumber: WartaKota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved