Virus Corona

Terdampak Corona, Jokowi Tangguhkan Cicilan Kendaraan Selama 1 untuk Tukang Ojek dan Sopir Taksi

Presiden Jokowi memutuskan memberikan penangguhan cicilan kendaraan selama satu tahun, untuk para driver online atau ojek online (ojol).

Editor: Mohamad Yusuf
(KOMPAS.com/RAJA UMAR)
Ratusan driver yang tergabung dalam Komunitas Driver Ojol Aceh (DOA) melakukan aksi demonstrasi ke Kantor DPRA dan Kantor Gubernur Aceh, Selasa (3/9/2019) 

Akhirnya para driver online atau ojek online (ojol) bisa bernapas lega disaat mewabahnya virus corona saat ini.

Di mana Presiden Joko Widodo memutuskan memberikan penangguhan cicilan kendaraan selama satu tahun. 

Sehingga para sopir dan ojol yang mempunya kredit kendaraan bisa menangguhkan cicilannya selama satu tahun tersebut.

 Kisah Dede, Bocah yang Kedua Orangtuanya Positif Corona Kini Ditampung Ridwan Kamil di Rumahnya

 Waduh, 13.500 Masker di RSUD Pagelaran Cianjur Hilang Dicuri

 Masa Berlaku SIM Anda Habis di Saat Wabah Corona? Tenang Polisi Kasih Dispensasi, ini Syaratnya

 Alhamdulillah, 4,7 Juta Masker Buatan BUMN Siap Diedarkan 31 Maret

Dilansir Kompas.com, Presiden Jokowi menyadari bahwa pandemi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 berdampak terhadap pendapatan rakyat.

Jokowi bahkan mengaku kerap mendapat keluhan dari para tukang ojek hingga sopir taksi yang memiliki kredit motor dan mobil.

Untuk itu, dia menjanjikan memberi kelonggaran untuk tukang ojek, sopir taksi, serta nelayan dalam pembayaran cicilan kredit kendaraan.

Hal itu disampaikan Jokowi saat rapat dengan para gubernur melalui video conference dari Istana Merdeka Jakarta, Selasa (24/3/2020).

"Tukang ojek dan sopir taksi yang sedang memiliki kredit motor atau mobil, atau nelayan yang sedang memiliki kredit, saya sampaikan ke mereka tidak perlu khawatir karena pembayaran bunga atau angsuran diberikan kelonggaran selama 1 tahun," ujar Jokowi.

Pemerintah juga memberikan kelonggaran cicilan bagi pengusaha kecil menengah.

Para pengusaha yang melakukan kredit dengan nilai di bawah Rp 10 miliar akan diberi penundaan cicilan selama 1 tahun dan juga penurunan bunga.

Jokowi mengaku sudah membicarakan rencana ini dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar dapat diwujudkan.

"OJK akan memberikan kelonggaran, relaksasi kredit bagi usaha mikro, usha kecil untuk nilai kredit di bawah Rp 10 miliar. Baik kredit yang diberikan oleh perbankan maupun industri keuangan nonbank," kata Jokowi.

Di sisi lain, Jokowi juga meminta pemda memberi bantuan kepada masyarakat yang ekonominya terdampak oleh pandemi Covid-19.

Jokowi menyebutkan, kebijakan menjaga jarak atau physical distancing memang efektif mencegah penyebaran virus corona.

Namun, akan banyak masyarakat kecil yang terdampak akibat kebijakan tersebut, khususnya bagi mereka yang mengandalkan pendapatan harian.

"Kalau ingin melakukan itu, hitung berapa orang yang jadi tidak bekerja, hitung berapa pedagang asongan, becak, supir yang tidak bekerja, dukungan kepada sektor-sektor itu yang harus diberikan, bantuan sosial kepada mereka harus diberikan," ucap Jokowi.

Jokowi mengatakan, penanganan Covid-19 bukan hanya berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan rakyat, namun harus dipikirkan juga dampak sosial ekonomi yang mengikutinya.

Sampai Senin (23/3/2020) sore kemarin, terdapat 579 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Sebanyak 49 di antaranya meninggal dunia, dan 30 lainnya dinyatakan sembuh.

Surati Jokowi

Para driver online yang tergabung dalam Asosiasi Driver Online (ADO), menyurati Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Surat yang dikirim driver online mengeluhkan orderannya yang kian sepi akibat virus corona yang semakin meluas.

Akibatnya, tidak ada pemasukan harian para driver online.

Mereka pun mengaku tidak bisa memberi nafkah keluarga.

Seperti dalam surat dari ADO yang dikirimkan untuk Jokowi

Dituliskan bahwa mereka mengalami kesulitan mendapatkan penghasilan untuk menafkahi keluarga maupun menghadapi resiko tertularnya Virus Covid-19.

"Berkaitan dengan sulitnya Pengemudi Daring mendapatkan penghasilan harian, maka ADO mengusulkan dan meminta kepada Bapak Presiden agar Perusahaan Aplikasi untuk sementara waktu meniadakan potongan 20%," tulis Wiwit Sudarsono, Ketua Umum ADO dalam surat tersebut, Senin (23/3/2020).

Tak hanya itu, mereka juga meminta agar Jokowi meminta kepada perusahaan pembiayaan atau leasing memberikan keringanan.

Dengan memberikan kebijakan penundaan cicilan kendaraan.

Agar Perusahaan Pembiayaan (Leasing) untuk dapat memberikan kebijakan
penundaan cicilan kendaraan kepada Pengemudi Daring sampai situasi dan kondisi kembali normal," kata Wiwit.

Kepada, Yth Jakarta,                                                                                            
Bapak Ir. H. Joko Widodo
Presiden Republik Indoneisa
Dengan Hormat,

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, semoga Bapak Ir. H. Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia selalu diberikan kesehatan dan kekuatan dalam mengemban tugas memimpin Bangsa ini.

Mengingat kondisi di Jakarta khususnya dan di Indonesia pada umumnya, dengan merebaknya wabah virus Covid-19 (Corona Virus), bersama ini kami dari Asosiasi Driver Online (ADO), organisasi berbadan hukum yang menaungi pekerja di sektor Transportasi Daring, baik Ojek Online dan Taksi Online, meminta kepada Bapak Ir. H.Joko Widodo, selaku Presiden Republik Indonesia untuk:

1. Membuat kebijakan ekonomi dan sosial terkait profesi pengemudi daring yang berpenghasilan secara harian saat ini mengalami kesulitan mendapatkan penghasilan untuk menafkahi keluarga maupun menghadapi resiko tertularnya Virus Covid-19.

surat ado asosiasi driver online untuk jokowi
surat ado asosiasi driver online untuk jokowi (ADO)

2. Memberikan himbauan resmi kepada Instansi terkait, yang berhubungan dengan pekerjaan Pengemudi Daring untuk turut membuat kebijakan – kebijakan yang dapat meringankan kesulitan – kesulitan yang dialami oleh para Pengemudi Daring, yaitu Kementrian Perhubungan, Kementrian Komunikasi dan Informatika, Kementrian Keuangan dan Kementrian Koperasi dan UMKM.

3. Berkaitan dengan sulitnya Pengemudi Daring mendapatkan penghasilan harian, maka Asosiasi Driver Online (ADO) mengusulkan dan meminta kepada Bapak Presiden agar Perusahaan Aplikasi untuk sementara waktu meniadakan potongan 20%, dan Perusahaan Pembiayaan (Leasing) untuk dapat memberikan kebijakan penundaan cicilan kendaraan kepada Pengemudi Daring sampai situasi dan kondisi kembali normal.

Demikian Surat Permohonan ini kami sampaikan, sudilah kiranya Bapak Presiden mempertimbangkan permohonan kami dan memahami kesulitan kami para Pengemudi Daring.

Hormat Kami,
Wiwit Sudarsono 
Ketua Umum

Terdampak Perluasan Ganjil Genap

Perluasan aturan pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan plat nomor polisi ganjil dan genap segera dilakukan pada Senin (9/9/2019) mendatang.

Kebijakan iji pun membuat sejumlah driver taksi online uring - uringan.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Adit (25) satu dari pengemudi Grab. Ia mengaku kelimpungan jika perluasan ganjil genap diperluas di Jakarta.

"Pusing nariknya, mau kemana - mana jadi susah," ujar Adit kepada Warta Kota di Tangerang, Jumat (6/9/2019).

Dirinya menjelaskan dengan adanya kebijakan ini dapat menyulitkan untuk mengais rejeki.

Terlebih sejumlah jalan protokol di Ibu Kota dilakukan perluasan ganjil genap.

 Disebut Cepu oleh Elza Syarief, Nikita Mirzani Balik Tanya: Nyai Ada Bukti? Polda Membantah

 DISERTASI Zina Halal,Cerita Lengkap Abdul Azis Terkait Alasan Penulisan hingga Kisah Tragis Keluarga

 PRAKTEK Sabun Cuci Piring untuk Cuci Baju Lebih Bersih Jadi Viral di Facebook, Ini Penjelasannya

 Simon McMenemy: Kekalahan Timnas Indonesia dari Malaysia Sangat Menyakitkan!

"Jalan Mangga Besar, Tomang sama Slipi juga diberlakukan. Saya kan posisi dari Tangerang, jadi sulit untuk kemana-mana kalau masuk Jakarta," ucapnya.

Pria asal Neglasari, Kota Tangerang ini menyebut penghasilannya bakal turun drastis jika kebijakan ini diterapkan.

Penerapan sejumlah jalan yang sudah diberlakukan ganjil genap saja, Adit mengaku kehilangan penghasilan sampai 50 persen.

"Kan sudah ada yang diberlakukan ganjil genap, ini malah mau diperluas lagi. Mobil saya nopolnya ganjil, kalau saat hari genap saya cuma dapat Rp. 200.000 sehari," kata Adit.

 7 Fakta Veronica Koman Tersangka Kerusuhan Papua di Surabaya, Punya Hubungan dengan Ahok

 VIRAL Video Putri Sri Sultan Hamengkubuwono X Terciduk Naik Becak, Begini Reaksi Warganet

Bebeda dengan hari ganjil, Adit mengklaim bisa sampai dapat Rp. 600.000 lebih dalam sehari.

Ia pun harus memutar otak untuk menghidupi keperluas sehari - hari imbas dari kebijakan ini.

"Bingung saya bayar cicilan mobil kalau begini caranya. Kalau diperluas ganjil genapnya, ya saya mendingan enggak narik ke Jakarta. Muter - muter di Tangerang aja. Tapi yang kebanyakan order banyak itu ya dari Jakarta," ungkapnya. (dik)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Tukang Ojek, Sopir Taksi Tak Perlu Khawatir, Cicilan Ditangguhkan 1 Tahun"
Penulis : Ihsanuddin

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved