Info Balitbang Kemenag
Survei Penggunaan Smartphone Siswa Usia Dini di Lembaga Pendidikan Raudhatul Athfal, Begini Hasilnya
Pihak Balitbangdiklat Kemenag RI melakukan survei mengenai dampak penggunaan smartphone di usia dini.
Penulis: Advertorial | Editor: PanjiBaskhara
Pihak Balitbangdiklat Kemenag RI melakukan survei mengenai dampak penggunaan smartphone di usia dini.
Penelitian penggunaan smartphone usia dini tersebut, menyasar ke siswa di Lembaga Pendidikan Raudhatul Athfal (RA).
Kemajuan teknologi telah mengubah kebiasaan penggunaan alat komunikasi menjadi lebih mudah, cepat dan praktis.
Gadget ialah perangkat teknologi, yang tidak hanya berfungsi berhubungan dengan orang lain, melainkan juga bisa untuk bermain game dan aplikasi hiburan lainnya.
• Philips Smart WiFi LED, Bohlam Lampu PIntar dengan Pengaturan Cahaya via Smartphone, Ini Harganya
• Di Tengah Berlangsungnya Aksi 212, Perserta Cari Anak dan Smartphone Hilang
• Jambret Smartphone Xiaomi, Dua Pemuda Cengkareng Babak-belur Dipukuli Massa
Gadget pun diterima oleh masyarakat sebagai alat komunikasi modern.
Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada tahun 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang.
Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan jadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.
Perkembangan smartphone telah bawa perubahan tak hanya pada orang dewasa ternyata bawa perubahan juga kepada anak-anak.
Sejumlah studi menunjukkan dampak penggunaan smartphone kepada anak usia dini.
Kyung-SeuCho dan Jae-MooLe (2017) dalam “Influence of Smartphone Addiction Proneness of Young Children on Problematic Behaviors and Emotional Intelligence: Mediating Self-assessment Effects of Parents Using Smartphones”.
Hasil penelitian menunjukan semakin besar tingkat evaluasi diri orang tua terhadap penggunaan smartphone anak, semakin rendah pula pengaruh kecenderungan kecanduan smartphone anak-anak terhadap perilaku bermasalah mereka.
Setianingsih dkk (2018), menemukan bahwa kecanduan gadget dapat mempengaruhi perkembangan otak anak karena produksi hormon dopamine yang berlebihan menganggu kematangan fungsi prefrontal korteks.
Yaitu, mengontrol emosi, kontrol diri, tanggung jawab, pengambilan keputusan dan nilai-nilai moral lainnya.
Dengan kata lain, kecanduan gadget dapat menimbulkan gangguan pemusat perhatian dan hiperaktivitas.