Info Balitbang Kemenag
Survei Penggunaan Smartphone Siswa Usia Dini di Lembaga Pendidikan Raudhatul Athfal, Begini Hasilnya
Pihak Balitbangdiklat Kemenag RI melakukan survei mengenai dampak penggunaan smartphone di usia dini.
Penulis: Advertorial | Editor: PanjiBaskhara
Ratna Pangastuti (2017), menemukan dampak sosial yang dimunculkan dari anak-anak pengguna gadget terutama perkembangan perilaku dan interaksi sosialnya.
Dari aspek perkembangan sosial, anak pengguna gadget kebanyakan terlihat pasif dalam pergaulan dengan teman sebaya, mereka lebih suka sendiri dengan gadgetnya, aktivitas motorik pun sangat minim.
Tesa Alia dan Irwansyah (2018) menyatakan orang tua berperan penting dalam perkembangan komunikasi anak usia dini, khususnya anak di bawah usia lima tahun.
Salah satu upaya orang tua dalam memberikan pendidikan bagi anak dalam keluarga di era digital seperti sekarang ini adalah dengan memberikan pendampingan dalam penggunaan teknologi bagi anak.
Melalui pendampingan tersebut, orang tua dapat mengawasi anak dan mengarahkan konten-konten positif bagi anak untuk menggunakan kemajuan teknologi secara tepat sesuai dengan masa tumbuh kembang anak.
Perkembangan teknologi smartphone yang saat ini semakin meningkat, tidak bisa dihindari atau ditolak akan tetapi bagaimana anak-anak diberikan pengetahuan dan pemahaman bahwa smartphone mempunyai dampak positif bagi anak dalam hal ini siswa RA.
Meskipun demikian dampak negatif HP akan semakin besar juga terhadap anak RA usia 5-6 tahun jika menggunakan HP tanpa perhatian orang tua.
Permasalahan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, pokok permasalahan penelitian ini ialah pengaruh penggunaan smartphone kepada peserta didik Raudlatul Athfa, yang diurai dalam rumusan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah tingkat penggunaan smartphone peserta didik Raudlatul Athfal?
2. Apakah latar belakang orang tua mempengaruhi penggunaan smartphone peserta didik Raudlatul Athfal?
3. Apakah penggunaan HP mempunyai dampak terhadap perkembangan (psikologis, kesehatan, interkasi social dan belajar) peserta didik Raudlatul Athfal?
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui survei yang dilakukan kepada siswa RA usia 5-6 tahun yang berjumlah 1514 siswa, orang tua berjumlah 1453 dan guru berjumlah 313 guru.
Sampling menggunakan multistage random sampling dengan margin of error 2.83. Adapun variabel penelitian meliputi: