Virus Corona

Mendikbud: Wabah Virus Corona Ujian Nasional Dibatalkan, Begini Cara Penentuan Kelulusan

Mendikbud Nadiem Makarim dan anggota Komisi X DPR RI sepakat untuk meniadakan Ujian Nasional (UN) 2020 di tengah mewabahnya virus corona.

Warta Kota
Siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMPN 1 Jakarta, Senin (22/4/2019). Hari pertama pelaksanaan UNBK SMP di Jakarta dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia berlangsung lancar. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

Mendikbud Nadiem Makarim dan anggota Komisi X DPR RI sepakat untuk meniadakan Ujian Nasional (UN) 2020 di tengah mewabahnya virus corona.

Sebelumnya, pemerintah mengkaji berbagai pilihan bagi siswa tingkat dasar dan menengah sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kelulusan siswa, termasuk menggunakan nilai rapor.

“Dari rapat konsultasi via daring (online) antara anggota Komisi X dan Mendikbud Nadiem Makarim maka disiapkan berbagai opsi untuk menentukan metode kelulusan siswa salah satunya dengan nilai kumulatif dalam rapor,” ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin malam (23/3/2020).

Dinas Pendidikan Kota Depok Siap Gelar Ujian Nasional Berbasis Komputer Pada April Mendatang

Dia menjelaskan, rapat konsultasi menyepakati yang digelar Senin malam menyebutkan bahwa pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dari tingkat SMA, SMP, hingga SD ditiadakan.

Kesepakatan ini didasarkan atas penyebaran Covid-19 yang kian masif.

Padahal jadwal UN SMA harus dilaksanakan pekan depan. Pun begitu dengan UN SMP serta SD yang harus dijadwalkan paling lambat akhir April mendatang.

“Penyebaran wabah Covid-19 diprediksi akan terus berlangsung hingga April, jadi tidak mungkin kita memaksakan siswa untuk berkumpul melaksanakan UN di bawah ancaman wabah Covid-19 sehingga kami sepakat UN ditiadakan,” ujarnya.

Mendikbud Nadim Makarim menjelaskan arah kebijakan pendidikan Merdeka Belajar dalam Rapat Koordinasi Mendikbud dengan Kepala Dinas Pendidikan se-Indonesia di Jakarta, Rabu (11/12/2019).Terbaru, Mendikbud Nadiem Makarim mengungkapkan alasannya mengapa dirinya mengubah komposisi sistem zonasi yang ada
Mendikbud Nadim Makarim menjelaskan arah kebijakan pendidikan Merdeka Belajar dalam Rapat Koordinasi Mendikbud dengan Kepala Dinas Pendidikan se-Indonesia di Jakarta, Rabu (11/12/2019).Terbaru, Mendikbud Nadiem Makarim mengungkapkan alasannya mengapa dirinya mengubah komposisi sistem zonasi yang ada (DOK. KEMENDIKBUD)

Huda mengatakan saat ini Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah mengkaji opsi pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) sebagai penganti UN.

Kendati demikian opsi tersebut hanya akan diambil jika pihak sekolah mampu menyelenggarakan USBN dalam jaringan (daring).

“Kami sepakat bahwa opsi USBN ini hanya bisa dilakukan jika dilakukan secara daring, karena pada prinsipnya kami tidak ingin ada pengumpulan siswa secara fisik di Gedung-gedung sekolah,” katanya.

Politikus PKB ini menegaskan jika USBN via daring tidak bisa dilakukan maka muncul opsi terakhir, yakni metode kelulusan akan dilakukan dengan menimbang nilai kumalatif siswa selama belajar di sekolah.

Cerita Putri Dokter Bambang Sutrisna Korban COVID-19: Sesak Sendirian, Meninggal Tanpa Keluarga

Satpol PP Gencarkan Razia Anak Sekolah yang Tak Belajar di Rumah

Untuk tingkat SMA dan SMP maka kelulusan siswa akan ditentukan melalui nilai kumalatif mereka selama tiga tahun belajar.

Pun juga untuk siswa SD, kelulusan akan ditentukan dari nilai kumulatif selama enam tahun mereka belajar.

“Jadi nanti pihak sekolah akan menimbang nilai kumulatif yang tercermin dari nilai rapor dalam menentukan kelulusan seorang siswa, karena semua kegiatan kulikuler atau ekstra kulikuler siswa terdokumentasi dari nilai rapor,” ujarnya.

Jadwal Ujian Nasional

Sebelumnya, Kemendikbud telah menetapkan jadwal ujian nasional untuk SMK/SMA, MA hingga tingkat SMP/Tsanawiyah.

Ujian Nasional SMK 16-19 Maret 2020

Ujian Nasional SMA/MA 30 Maret-2 April 2020

Ujian Nasional SMP/Mts 20-23 April 2020

Bekerja dan Belajar di Rumah Selama 2 Pekan, Ini 4 Tip untuk Mencegah Virus Corona Masuk Rumah

PEKAN ini seluruh siswa di Jakarta dan sejumlah daerah lainnya dirumahkan, alias diminta belajar di rumah melalui media online, menyusul merebaknya penyebaran wabah virus corona atau Covid-19.

Bahkan, para pekerja pun diimbau untuk tidak ke kantor, alias bekerja di rumah juga dengan cara online.

Alhasil, semua anggota keluarga dalam dua pekan ke depan tidak keluar rumah jika tidak terpaksa.

Situasi tersebut mau tak mau dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.

 Wali Kota Bekasi Rencanakan Cegah Warganya Bekerja ke Jakarta Gara-gara Wabah Virus Corona Meluas

 Lockdown Bisa Berimplikasi Ekonomi, Sosial, dan Keamanan, Social Distancing Dinilai Paling Efektif

 Ini 4 Acara Penting di JCC Senayan yang Terpaksa Dibatalkan, 15 Acara Lainnya Ditunda karena Corona

Apalagi, belum lama ini World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan, virus Corona sebagai pandemi.

Artinya, penyebaran penyakit ini sudah tersebar ke seluruh dunia.

Maka dari itu, Anda harus berhati-hati dan melakukan tindakan pencegahan mulai dari lingkungan terdekat, seperti rumah di mana saat ini dan dalam dua pekan ke depan seluruh keluarga berkumpul untuk bekerja dan belajar di rumah.

Melansir CNet, berikut ini 4 tindakan pencegahan di rumah dari bahaya virus Corona:

1. Gunakan tisu desinfektan untuk membersihkan seisi rumah

Untuk mencegah penyebaran virus Corona, Anda bisa menggunakan tisu desinfektan dalam membersihkan bagian rumah yang seringkali dipegang, misalnya remote control, gagang pintu, wastafel, dan lain sebagainya.

Hal tersebut perlu dilakukan karena tak hanya Anda sendiri yang memegang beberapa tempat tersebut, tapi seluruh keluarga.

Maka dari itu, penggunaan tisu desinfektan merupakan langkah utama untuk membersihkan rumah dari virus Corona.

Caranya, gosok seluruh permukaan di dalam rumah yang berpotensi sering disentuh tersebut sebanyak dua kali dalam sehari.

Setelah dibersihkan, biarkan mengering dengan sendirinya.

ILUSTRASI Grendel atau gagang pintu
ILUSTRASI Grendel atau gagang pintu (via indonesian.alibaba.com)

2. Bersihkan permukaan dengan semprotan desinfektan

Setelah menggosok berbagai permukaan yang sering disentuh dengan tisu desinfektan, cara lain yang bisa Anda lakukan adalah menggunakan semprotan desinfektan.

Selain beberapa area yang berpotensi disentuh seperti remote control, gagang pintu, maupun wastafel, Anda juga bisa menyemprot desinfektan ke karpet maupun sofa.

Sama seperti tisu, biarkan area yang sudah disemprot tersebut mengering tanpa Anda kipas.

3. Gunakan campuran pemutih untuk membersihkan lantai

Tak hanya perabotan, lantai di rumah juga perlu dibersihkan untuk menghindari virus Corona.

Caranya dengan menggunakan pemutih lantai.

Pemutih lantai berfungsi untuk membersihkan lantai secara menyeluruh setelah dibersihkan dengan pel.

Namun, penggunaan pemutih lantai tak boleh berlebihan.

Centers of Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan, campuran pemutih lantai dan air harus dengan perbandingan 1:5.

Artinya, 1 tutup botol pemutih lantai dicampur dengan 5 botol air.

Jika rumah Anda menggunakan lantai kayu, Anda tak perlu menggunakan pemutih untuk membersihkan lantai karena dapat menyebarkan noda yang luas.

Sebagai gantinya, Anda cukup mencampurkan cuka putih dan air untuk membersihkan lantai rumah.

4. Bersihkan dengan hidrogen peroksida

Selain efektif untuk memutihkan gigi, hidrogen peroksida juga ampuh untuk mematikan penyebaran virus.

Caranya, tuang cairan hidrogen peroksida ke bagian-bagian tertentu di dalam rumah yang sering kotor.

Misalnya toilet, meja, kursi, dan sebagainya. Setelah itu, diamkan cairan tersebut meresap selama 10-15 menit.

Setelah mengering, Anda bisa menggosok perlahan menggunakan sponge atau alat pembersih lainnya dan bilas dengan air.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketua Komisi X: Kami Sepakat UN Ditiadakan, Kelulusan Siswa Bisa Ditentukan Nilai rapor"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved