Virus Corona
Lockdown Bisa Berimplikasi Ekonomi, Sosial, dan Keamanan, Social Distancing Dinilai Paling Efektif
Ia menjelaskan, lockdown akan membuat orang hanya berada di rumah dan aktivitas ekonomi sulit berjalan.
SALAH satu pertimbangan pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan lockdown dalam menangani wabah virus Corona, adalah banyaknya masyarakat yang masih mengandalkan upah harian.
Hal itu dikatakan anggota Tim Pakar Gugas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Ia menjelaskan, lockdown akan membuat orang hanya berada di rumah dan aktivitas ekonomi sulit berjalan.
• MUI Bantah Keluarkan Fatwa Salat Jumat Boleh Dilakukan di Rumah, yang Benar Digantikan Salat Zuhur
Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers di BNPB via live streaming di akun YouTube BNPB Indonesia, Rabu (18/3/2020).
"Di Indonesia banyak sekali orang yang bekerja dengan mengandalkan upah harian."
"Dan itu juga menjadi salah satu yang menjadi kepedulian pemerintah supaya aktivitas ekonominya tetap bisa berjalan."
• ISI Lengkap Fatwa MUI Tentang Ibadah Saat Wabah Virus Corona, Haramkan Timbun Masker
"Karena dengan lockdown orang akan di rumah semuanya, maka aktivitas ekonominya akan sulit untuk berjalan, dan itu secara ekonomi berbahaya."
"Maka dari itu kita belum masuk ke dalam situasi dan kebijakan seperti itu," kata Wiku.
Selain ekonomi, Wiku mengatakan lockdown juga memiliki implikasi lain, yakni keamanan dan sosial.
• BUNGKUS Virus Corona Gampang Pecah Bila Kena Deterjen dan Bakal Langsung Mati
Karenanya, ia pun menegaskan mengampanyekan social distancing masih merupakan kebijakan yang paling tepat yang bisa diambil saat ini.
"Lockdown memiliki implikasi ekonomi, sosial, dan keamanan, maka dari itu kebijakan itu belum bisa diambil pada saat ini."
"Kembali lagi, social distancing adalah yang paling efektif," ucap Wiku.
5 Hal Penting
Wiku mengungkapkan lima hal penting yang harus dilakukan dalam melakukan social distancing dalam rangka meminimalisir penularan virus Corona.
Pertama, jaga jarak dengan orang lain.