Virus Corona

VIRUS Corona Semakin Mewabah, Mudik Lebaran Tahun Ini Bakal Dilarang?

Kemenhub bakal menggelar rapat dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, guna membahas penyelenggaraan mudik Lebaran 2020.

Wartakotalive.com/Adhy Kelana
Arus balik pemudik Lebaran di Terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur masih terlihat ramai, Rabu (12/6/2019). 

KEMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) bakal menggelar rapat dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, guna membahas penyelenggaraan mudik Lebaran 2020.

Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi Adita Irawati mengatakanm rapat ini akan memutuskan nasib penyelenggaran mudik Lebaran 2020 di tengah wabah Covid-19.

"Sebelumnya saat rapat internal Kemenhub, telah didiskusikan apakah mudik akan dilakukan seperti biasa, atau ditinjau kembali dan dilarang," ucap Adita, Jumat (20/3/2020).

Kepulauan Seribu Ditutup untuk Wisatawan, Kapal Hanya Beroperasi Angkut Warga

Ia menambahkan, mudik menjadi momentum di mana masyarakat berkumpul, terutama di sektor transportasi, seperti pelabuhan, stasiun, dan terminal.

"Sementara itu pemerintah sedang menggencarkan upaya agar semua orang berdiam diri di rumah, untuk meminimalisir penularan dan penyebaran virus corona," ujar Adita.

Oleh karena itu, lanjutnya, akan ada tim kecil yang akan mengkaji secara teknis penyelenggaraan mudik tahun ini, dan akan dilaporkan hasil kajiannya.

Komisi IX DPR Ungkap Banyak Tenaga Medis Pakai Jas Hujan Sebagai APD, Digunakan Selama Satu Sif

Adita juga mengimbau masyarakat bahwa kejadian ini adalah darurat, dan berharap untuk memakluminya.

“Pada prinsipnya adalah fokusnya adalah mencegah perluasan wabah Virus Corona, dan memang akan ada beberapa keputusan yang tidak biasa kepada masyarakat," jelas Adita.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan hingga kini belum ditemukan vaksin Virus Corona alias Covid-19.

BREAKING NEWS: Tambah 81 Kasus, Jumlah Pasien Virus Corona di Indonesia Melonjak Jadi 450 Orang

Meskipun demikian, ada obat yang efektif dalam membantu penyembuhan pasien Virus Corona, yaitu Avigan.

"Ini sudah dicoba oleh satu dua tiga negara dan memberikan kesembuhan, yaitu Avigan," kata Presiden dalam konferensi pers, Jumat (20/3/2020).

 25 Pasien Virus Corona di Indonesia Meninggal, Hampir Semuanya Punya Penyakit Pendahulu

Avigan merupakan obat flu buatan perusahaan Jepang yang dinilai efektif mempercepat penyembuhan pasien Corona di Cina.

Presiden mengatakan telah mendatangkan 5 ribu obat Avigan dan telah memesan dalam jumlah besar.

"Kita telah mendatangkan 5.000, akan kita coba dalam proses pemesan 2 juta (obat)," ungkapnya.

 ENAM Warga Kabupaten Bekasi Positif Virus Corona, 2 Meninggal, Salah Satunya Perawat

Selain Avigan yang telah dicoba sejumlah negara, Presiden juga akan memesan 3 juta Chloroquine (klorokuin) untuk penyembuhan pasien Corona.

Hanya saja Presiden tidak menjelaskan dari mana obat tersebut akan dipesan.

Chloroquine merupakan obat yang digunakan kepada pasien yang digigit nyamuk malaria.

 Pemerintah Ralat Data Pasien Virus Corona Jadi 308 Orang, di Riau Tak Ada Tambahan Kasus

Obat tersebut telah diuji klinis kepada pasien Corona.

"Kecepatan ini yang saya sampaikan bahwa kita tidak diam."

"Tapi mencari hal-hal informasi apa yang bisa agar dapat menyelesaikan covid-19 ini," jelasnya.

Hasil Riset Sejumlah Negara

Presiden Jokowi mengatakan pemerintah telah menyiapkan obat yang dapat digunakan kepada pasien Corona.

Obat tersebut merupakan hasil riset sejumlah negara.

"Pemerintah juga menyiapkan obat hasil riset dari beberapa negara, agar bisa digunakan untuk mengobati pasien Covid-19 ini."

 Warga Kota Bekasi Diimbau Tunda Resepsi Pernikahan, yang Sudah Sewa Gedung Diminta Pengertian

"Sesuai dengan resep dokter," jelas Presiden.

Menurut Presiden, obat tersebut akan diberikan kepada pasien Corona melalu resep dokter.

Obat akan diberikan melalui rumah sakit dan puskesmas.

"Atau melalui dokter keliling dari rumah ke rumah," ucapnya.

Tes Cepat

Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah telah melakukan rapid test (tes cepat) virus Corona kepada sejumlah warga, Jumat (20/3/2020) sore.

"Rapid test memang sudah dilakukan sore hari ini," terang Presiden.

Rapid test pertama dilakukan wilayah Jakarta Selatan.

 SEMBILAN Warganya Terinfeksi Virus Corona, Wali Kota Bekasi Minta Jakarta Segera Di-Lockdown

Rapid test dilakukan di wilayah yang warganya paling rawan terinfeksi virus tersebut.

"Jakarta Selatan," cetus Presiden.

Presiden mengatakan, rapid test dilakukan di wilayah yang terdapat pasien positif dan diduga melakukan kontak dengan sejumlah orang.

 RSPI Sulianti Saroso Kebanjiran Karangan Bunga, Direktur Utama Ucapkan Terima Kasih

Rapid tess dilakukan untuk mengetahui indikasi awal seseorang positif Corona atau tidak.

"Di wilayah yang dulu, sudah diketahui, ada kontak tracing dengan pasien positif jadi didatangi tempat tempatnya," paparnya.

Jangan Ragu Menegur 

Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah terus berupaya semaksimal mungkin menanggulangi penyebaran virus Corona di Indonesia.

Menurut Presiden, salah satu langkah untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19 adalah saling mengingatkan untuk disiplin dalam mengikuti protokol kesehatan.

"Jangan ragu untuk menegur seseorang yang tidak disiplin dalam menjaga jarak, tidak mencuci tangan, dan abai menjaga kesehatannya," kata Presiden dalam konferensi pers, Jumat, (20/3/2020).

 Tak Bisa Beri Sanksi kepada Warga yang Tetap ke Rumah Ibadah, Anies Baswedan: Ini Panggilan Moral

Presiden meminta warga yang terbukti positif Corona atau merasa kemungkinan terinfeksi virus tersebut, untuk segera mengisolasi diri.

Pemerintah telah meminta kepada pemerintah daerah yang warganya belum terinfeksi untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Agar mengurangi penularan virus Corona," ujar Presiden.

 BANTAH Kabar Hoaks, RS Premier Bintaro: Kami Tidak Lockdown!

Kepada pemerintah daerah yang warganya terinfeksi Corona, Presiden mengaku telah memerintahkan untuk memberikan bantuan semaksimal mungkin, terutama dalam hal isolasi.

"Kepada daerah yang telah ada terinfeksi agar membantu saudara-saudara kita yang terinfeksi agar bisa mengisolasi diri dan memberikan bantuan yang memadai," bebernya.

"Penyebaran COVID-19 ini telah melanda lebih dari 180 negara di dunia."

"Saya tegaskan lagi bahwa kita harus saling mengingatkan untuk disiplin mengikuti protokol kesehatan dalam mengurangi penyebaran COVID-19," tegas Jokowi. (Hari Darmawan)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved