Virus Corona
Setuju Warga Bekasi Setop Bekerja ke Jakarta, DPRD Minta Wali Kota Komunikasi dengan Gubernur DKI
KETUA DPRD Kota Bekasi Chairoman Juwono Putro menyarankan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melakukan komunikasi dengan Pemprov DKI Jakarta.
Penulis: Muhammad Azzam |
Hal itu bertujuan agar warganya yang bekerja di Jakarta tidak sampai tertular virus corona.
"Sekarang kita mau milih ekonomi bagus atau warga kita ini (terkena Covid-19)."
"Saya bilang yang kerja di Jakarta (warga Kota Bekasi) kan banyak."
• PASIEN Virus Corona Tambah Jadi 172 Orang, Terbanyak Masih dari Jakarta
"Berarti saya harus ambil keputusan kalau di DKI tinggi (kasus Covid-19) lebih baik kita tahan," jelasnya.
Rahmat Effendi menambahkan, pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta atas kebijakan itu.
"Kalau lockdown kan semua, ini hanya pegawai karyawan yang punya intensitas di Jakarta dan berisiko tinggi, warga Kota Bekasi yang kerja di Jakarta," ucapnya.
• DUA Anggota DPRD DKI Terindikasi Kena Virus Corona, 106 Wakil Rakyat Diminta Cek Kesehatan
Sejauh ini, pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait perkembangan virus corona.
"Kita terus pantau dan cari tahu perkembangannya virus corona di Jakarta."
"Agar jadi rujukan kami dalam lakukan langkah-langkah," tuturnya.
• Warga Pondok Aren yang Meninggal Akibat Virus Corona Pasien Kasus Nomor 35
Maka itu, ia meminta perusahaan di DKI Jakarta maupun Kota Bekasi agar menyikapinya dengan bijak, dengan menerapkan sistem kerja di rumah.
"Baiknya pekerja melakukan aktivitas pekerjaan di rumah tanpa harus ke kantor."
"Ini harus dimengerti juga oleh pengusaha," paparnya.
• Mendagri Tito Karnavian Ingatkan Anies Baswedan, Lockdown Kewenangan Pemerintah Pusat
Atas kebijakan itu, Mega Afriyani, warga Kota Bekasi yang bekerja di Jakarta, sangat setuju.
Akan tetapi, kebijakan itu harus dibarengi dengan kebijakan perusahaan tempatnya bekerja.
"Setuju, karena biar enggak terkena virus corona."
• RSUP Persahabatan Rawat 15 Pasien Virus Corona dan 8 PDP, Ruang Isolasi Bakal Ditambah
"Tapi kan masih disuruh masuk ke kantor," ucapnya.
Ia masih tetap bekerja di Jakarta karena khawatir mendapatkan potongan gaji.
Maka dari itu diharapkan jika ditutup akses menuju ke Jakarta, dirinya yang tak bekerja tetap digaji.
"Sistem kerja di rumah harus diterapkan, apalagi kondisi penyebaran virus corona makin parah kan," cetusnya. (*)