Virus Corona

Setuju Warga Bekasi Setop Bekerja ke Jakarta, DPRD Minta Wali Kota Komunikasi dengan Gubernur DKI

KETUA DPRD Kota Bekasi Chairoman Juwono Putro menyarankan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melakukan komunikasi dengan Pemprov DKI Jakarta.

Penulis: Muhammad Azzam |
ISTIMEWA
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan foto bersama Rahmat Effendi di ruang kerja Wali Kota Bekasi, Jumat (31/1/2020). 

KETUA DPRD Kota Bekasi Chairoman Juwono Putro menyarankan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melakukan komunikasi dengan Pemprov DKI Jakarta.

Hal itu agar wacana untuk menyetop warga Kota Bekasi yang bekerja di DKI Jakarta dapat berjalan baik.

"Saya dukung, tapi ya itu harus koordinasi dan komunikasi antar-kepala daerah."

Warga Depok Asyik Main Biliar di Tengah Pandemi Virus Corona, Sebut Nyawa dan Sakit Tuhan yang Atur

"Komunikasilah dengan Gubenur DKI," ujar Chairoman, Rabu (18/3/2020).

Chairoman menerangkan, kebijakan penyetopan pekerja warga Kota Bekasi untuk berangkat ke Jakarta, harus dibarengi kebijakan perusahaan meliburkan atau menggunakan sistem kerja di rumah.

"Kalau perusahaan tempat mereka bekerja di Jakarta masih masuk, terus disetop ya itu jadi masalah buat pekerja warga Kota Bekasi," ucapnya.

Jam Operasional Pos Pantau Virus Corona di RSPI Sulianti Saroso Kini Cuma Sampai Pukul 21.00

Maka itu, kata Chairoman, perlu komunikasi antar-kepala daerah dalam mengambil kebijakan.

"Ini kan bagus untuk mencegah penyebaran, tapi kan pekerja masih harus masuk."

"Saya kira Gubenur DKI bisa memaksa untuk meliburkan perusahaan, kalau Wali Kota Bekasi tidak punya wewenang itu, kecuali perusahaan yang ada di sini (Kota Bekasi)," bebernya.

CAMAT Pondok Aren Sempat Bantah Gubernur Banten Soal Korban Virus Corona, Airin Turun Tangan

Langkah lain mencegah penyebaran karena lalu lintas atau pergerakan warga, ia menyarankan Pemkot Bekasi membuat kebijakan mewajibkan perusahaan di Kota Bekasi mempekerjakan warga DKI Jakarta di rumah.

Sehingga, tidak perlu datang dan masuk ke wilayah Kota Bekasi.

"Kalau perusahaan di Kota Bekasi bisa (Wali Kota) kontrol. Bisa juga meliburkan, jadi dia (pekerja warga DKI Jakarta) tidak ke Kota Bekasi," usulnya.

PN Jakpus Terima Gugatan Class Action Banjir Jakarta, 312 Korban Tuntut Ganti Rugi Rp 60,4 Miliar

Sementara, pengamat sosial dan dosen Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi (IBM) Hamludin menilai, wacana Wali Kota Bekasi merupakan langkah tepat untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona.

Menurutnya, kebijakan ini harus cepat dilakukan, tidak perlu menunggu wabah semakin meluas.

"Bagus ini, harus segera dikomunikasi dengan Pemprov DKI, bahkan pemerintah pusat juga," kata Hamludin, Rabu (18/3/2020).

Gabung dengan Gugus Tugas Pemerintah Pusat, Tim Covid-19 DKI Jakarta Kini Dipimpin Sekda

Ia menyoroti kondisi perusahaan yang tetap mewajibkan karyawannya untuk masuk bekerja.

Padahal, sudah ada imbauan dari Presiden Joko Widodo terkait bekerja dari rumah.

"Kalau masih ada pergerakan para pekerja, misal dari Bekasi ke Jakarta atau dari wilayah lain ke Jakarta, maka kebijakan daerah dinilai tidak akan efektif, sehingga potensi penyebaran tetap besar," paparnya.

Tito Karnavian Puji Kebijakan Anies Baswedan Batasi Jarak Warga di Angkutan Umum

Ia juga memberikan masukan agar pemerintah pusat tegas dalam mengambil kebijakan, jangan persoalan dilimpahkan ke daerah untuk menyelesaikannya.

"Harus ada kebijakan lain dari pemerintah pusat."

"Karena hanya pembatasan saja kurang ampuh, apalagi masih banyak yang tidak taat, contoh masih ada aktivitas pergerakan pekerja," ucapnya.

Pimpinan DPRD Tolak Usulan Jadwal Dipercepat, Pemilihan Wagub DKI Tetap 23 Maret 2020

Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melakukan berbagai upaya antisipasi penyebaran virus corona.

Dirinya mengeluarkan kebijakan meliburkan sekolah sejak Senin (15/3/2020) hingga Selasa (31/3/2020).

Kemudian, pihaknya juga menunda semua kegiatan yang mengundang keramaian serta kebijakan bekerja di rumah bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkot Bekasi kategori tertentu.

 MUI Bantah Keluarkan Fatwa Salat Jumat Boleh Dilakukan di Rumah, yang Benar Digantikan Salat Zuhur

Tak cukup hanya kebijakan itu, Wali Kota Bekasi mewacanakan menyetop para pekerja warga Kota Bekasi yang bekerja di DKI Jakarta.

Hal itu dikarenakan semakin tingginya angka kasus positif corona di DKI Jakarta.

Apalagi, Kota Bekasi merupakan wilayah yang berbatasan dengan DKI Jakarta.

 ISI Lengkap Fatwa MUI Tentang Ibadah Saat Wabah Virus Corona, Haramkan Timbun Masker

"Bisa saja upaya antisipasi kita setop pekerja Bekasi ke Jakarta."

"Tapi itu masih jauh lah, harus dibicarakan dan dibahas itu," kata Rahmat Effendi belum lama ini.

Rahmat Effendi mengungkapkan pihaknya sampai saat ini masih merumuskan kebijakan pembatasan tersebut.

 BUNGKUS Virus Corona Gampang Pecah Bila Kena Deterjen dan Bakal Langsung Mati

Hal itu bertujuan agar warganya yang bekerja di Jakarta tidak sampai tertular virus corona.

"Sekarang kita mau milih ekonomi bagus atau warga kita ini (terkena Covid-19)."

"Saya bilang yang kerja di Jakarta (warga Kota Bekasi) kan banyak."

 PASIEN Virus Corona Tambah Jadi 172 Orang, Terbanyak Masih dari Jakarta

"Berarti saya harus ambil keputusan kalau di DKI tinggi (kasus Covid-19) lebih baik kita tahan," jelasnya.

Rahmat Effendi menambahkan, pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta atas kebijakan itu.

"Kalau lockdown kan semua, ini hanya pegawai karyawan yang punya intensitas di Jakarta dan berisiko tinggi, warga Kota Bekasi yang kerja di Jakarta," ucapnya.

 DUA Anggota DPRD DKI Terindikasi Kena Virus Corona, 106 Wakil Rakyat Diminta Cek Kesehatan

Sejauh ini, pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait perkembangan virus corona.

"Kita terus pantau dan cari tahu perkembangannya virus corona di Jakarta."

"Agar jadi rujukan kami dalam lakukan langkah-langkah," tuturnya.

 Warga Pondok Aren yang Meninggal Akibat Virus Corona Pasien Kasus Nomor 35

Maka itu, ia meminta perusahaan di DKI Jakarta maupun Kota Bekasi agar menyikapinya dengan bijak, dengan menerapkan sistem kerja di rumah.

"Baiknya pekerja melakukan aktivitas pekerjaan di rumah tanpa harus ke kantor."

"Ini harus dimengerti juga oleh pengusaha," paparnya.

 Mendagri Tito Karnavian Ingatkan Anies Baswedan, Lockdown Kewenangan Pemerintah Pusat

Atas kebijakan itu, Mega Afriyani, warga Kota Bekasi yang bekerja di Jakarta, sangat setuju.

Akan tetapi, kebijakan itu harus dibarengi dengan kebijakan perusahaan tempatnya bekerja.

"Setuju, karena biar enggak terkena virus corona."

 RSUP Persahabatan Rawat 15 Pasien Virus Corona dan 8 PDP, Ruang Isolasi Bakal Ditambah

"Tapi kan masih disuruh masuk ke kantor," ucapnya.

Ia masih tetap bekerja di Jakarta karena khawatir mendapatkan potongan gaji.

Maka dari itu diharapkan jika ditutup akses menuju ke Jakarta, dirinya yang tak bekerja tetap digaji.

"Sistem kerja di rumah harus diterapkan, apalagi kondisi penyebaran virus corona makin parah kan," cetusnya. (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved