Virus Corona

Kabar Suntikan Dana Rp 18 Triliun untuk Gojek, Deal Terbesar Sejak Virus Corona, Untuk Apa Saja?

Kabar Suntikan Dana Rp 18 Triliun untuk Gojek, Deal Terbesar Sejak Virus Corona, Untuk Apa Saja?

Kontan
ilustrasi Gojek. Perusahaan angkutan berbasis online tersebut kini dapat suntikan dana hingga Rp 18 triliun. Buat Apa saja? 

Startup di bidang ride hailing yaitu Gojek dikabarkan mendapatkan suntikan dana sebesar 1,2 miliar dollar AS atau Rp 18 triliun (kurs Rp 15.000 per dollar AS) dari salah satu investor terkemuka.

Dikutip dari Bloomberg, Rabu (18/3/2020), suntikan dana ke Gojek akan digunakan untuk membiayai persaingan dengan salah satu pesaingnya yaitu Grab.

"Kami tak akan berhenti di sana saja karena kami masih melihat permintaan yang kuat di antara komunitas investasi untuk bermitra dengan kami," ujar co-CEO Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi kepada karyawan dalam memo internalnya.

Berkolaborasi dengan Kemenkominfo, GoJek Dorong Peningkatan Literasi Digital via Edukasi

Gojek dan Grab Masih Jual Daging Anjing Lewat Go Food-Grab Food Diancam Animal Defenders Indonesia

 Tidak disebutkan dari siapa suntikan dana kepada Gojek.

Hanya saja, diperkirakan dana itu berasal dari Amazon karena disebutkan sempat negosiasi terkait pendanaan.

Adapun investasi baru tersebut membuat pendanaan Gojek pada Seri F berjumlah 3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 46 triliun.

Pendanaan baru Gojek ini menandai salah satu kesepakatan terbesar yang muncul sejak merebaknya virus corona di China pada Januari 2020.

 Seperti diketahui, virus corona memperburuk ketidakpastian ekonomi dan aktivitas kesepakatan di seluruh dunia.

UPDATE, Vanessa Angel Sudah Pulang karena Negatif Narkoba, Suaminya Masih Diinterograsi Polisi

Gojek dan Grab bersaing di Asia Tenggara, termasuk dalam pengiriman makanan. Keduanya ingin menjadi aplikasi serba guna bagi konsumen.

Belakangan muncul kabar kedua perusahaan yang paling berharga di Asia Tenggara itu membahas kemungkinan merger, meskipun Gojek membantah laporan itu dan mengatakan tidak memiliki rencana untuk kombinasi apa pun.

Saat itu dikabarkan, Presiden Grab Ming Maa dan CEO Gojek Andre Soelistyo bahkan telah bertemu awal bulan ini untuk membicarakan kesepakatan itu.

Menanggapi hal itu, Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita menegaskan Gojek tidak memiliki rencana merger dengan saingannya, Grab.

WNA India Tewas di Mess Kabupaten Bekasi, Kini Ditunggu Updatenya, Benarkah karena Virus Corona?

Dia pun membantah berita yang beredar di media soal rencana merger tersebut.

“Tidak ada rencana merger, dan pemberitaan yang beredar di media terkait hal tersebut tidak akurat.” kata Nila saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/2/2020).

Sebelumnya dikutip Deal Street Asia, Gojek dan Grab dikabarkan tengah mendiskusikan merger. Diskusi tersebut bahkan berubah menjadi serius selama beberapa bulan belakangan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved