Warga Korban Longsor di Menteng Merasa Tak Diperhatikan Pemerintah, Petugas Datang Cuma Foto-foto

YUYUN Nuryanti, Ketua RT 09/07 Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat mengatakan, meski longsor terjadi dua kali di wilayahnya, perhatian dari pemerintah kurang.

Hal ini dirasakan Yuyun saat pertama kali rumahnya ikut terkena longsor pada 2018 silam.

Meski hanya dapurnya yang terdampak, hal itu membuat dirinya khawatir.

• Ini Alasan Bilik Asmara Sulit Direalisasikan di Lapas, Seperti yang Diminta DPR

"Mana ada bantuan dari dulu, ibaratnya mah kita kurang diperhatikan sama pemerintah," kata Yuyun, Jumat (28/2/2020).

Yuyun menyebut dahulu saat longsor terjadi, ada beberapa pihak Kecamatan hingga Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) mendatangi lokasi, termasuk kediamannya.

Namun, hingga saat ini tidak ada solusi lebih lanjut.

• Polisi Ciduk Penyebar Hoaks Virus Corona di Bandara Soetta, Tersangkanya Warga Jakarta Utara

"Tidak ada bantuan, cuma pertama ada petugas datang tapi cuma foto-foto."

"Katanya mau koordinasi dulu ke BBWSCC. Tapi sampai sekarang enggak ada tindak lanjutnya," ungkapnya.

Meski begitu, ia tak menampik pada Kamis (27/2/2020) ada beberapa bantuan dari pihak kecamatan yang datang memberikan bantuan sembako.

• HAMPIR Sepekan Kebanjiran, Warga Tangerang: Itu Wali Kota Bolak-balik ke Sini Mulu Mana Hasilnya?

Namun, Yuyun merasa bantuan itu tak tepat.

"Emang tadi malam ada bantuan, saya juga terima kasih."

"Tapi warga kan mintanya solusi penanganan ini."

• Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Bencana Persepsi Manusia, Alam Cari Kestabilan

"Banyak warga juga yang tanya ke saya, tapi kan disampaikan bakal dirapatin dulu," tuturnya.

Yuyun Nuryanti mengatakan, ada 21 rumah yang terdampak longsor di bantaran Kali Ciliwung pada Selasa (25/2/2020) lalu.

Menurut Yuyun, ada 8 rumah yang paling parah, karena setengah dari rumah-rumah itu roboh akibat longsor itu.

• Meski Bisa Berenang, Warga Bekasi Ditemukan Tak Bernyawa Setelah Tiga Hari Hilang Terseret Banjir