Pemerintah Arab Saudi Batalkan Seluruh Perjalanan Umroh, Potensi Kerugian Capai Rp 30 Triliun

Pemerintah Arab Saudi batalkan seluruh perjalanan umroh, potensi kerugian capai Rp 30 triliun

Editor: Dwi Rizki
Warta Kota/Andika Panduwinata
Mipro Azizan Wisata (MAW) menggelar pameran travel umroh mulai tanggal 1 April 2018 sampai 8 April 2018. 

Pengecualian dijelaskan hanya akan diberikan kepada warga Arab Saudi yang hendak pulang atau bagi warga negara GCC, antara lain Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yang ingin kembali ke negara asal mereka.

Bersamaan dengan pemberlakuan larangan umroh sementara tersebut, Pemerintah Arab Saudi akan menjaga ketat setiap perbatasan masuk.

Otoritas kesehatan akan ditempatkan pada setiap titik masuk untuk melakukan verifikasi identitas jemaah.

Termasuk sejumlah negara yang sebelumnya dikunjungi wisatawan sebelum tiba di Arab Saudi.

Lewat data tersebut, Pemerintah Arab Saudi dapat menerapkan semua langkah pencegahan penyebaran virus corona.

"Pembatasan itu bersifat sementara dan akan terus ditinjau oleh otoritas kesehatan. Langkah ini sebagai bentuk dukungan Kerajaan Arab Saudi untuk mencegah penyebaran virus corona," jelas Pejabat Pemerintah Arab Saudi.

Selain itu, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pun mendesak warga untuk tidak melakukan perjalanan ke negara-negara yang terpapar virus corona.

Sebab diketahui, hampir sebanyak tujuh juta peziarah mengunjungi Kerajaan Arab Saudi setiap tahun.

Sebagian besar dari mereka pun tiba di ARab Saudi melalui bandara di Jeddah dan Madinah.

A n aerial view of the packed Grand Mosque in Makkah.
A n aerial view of the packed Grand Mosque in Makkah. (SPA file photo)

Tujuh Warga Arab Positif Virus Corona

Diberitakan sebelumnya, tercatat ada sebanyak tujuh orang warga Arab Saudi, termasuk warga negara asal Bahrain dan Kuwait yang positif mengidap virus corona.

Temuan tersebut menyusul kasus virus corona yang diidap oleh sebanyak enam orang wanita Arab Saudi yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Bahrain pada Rabu (27/2/2020).

Virus Corona itu terdeteksi sesaat mereka yang berasal dari Iran mendarat di Bandara Internasional Bahrain.

Berdasarkan temuan tersebut, jumlah total kasus virus corona yang dikonfirmasi di negara Bahrain mencapai 26 orang.

Terkait hal tersebut, seluruh sekolah dan universitas diliburkan selama dua minggu untuk membatasi penyebaran virus.

Serupa dengan Bahrain, temuan virus corona juga dilaporkan Pemerintah Kuwait.

Penyebaran virus corona diketahui berawal dari seorang pria berkewarganegaraan Arab Saudi.

Pria yang terinfeksi virus corona tersebut kemudian menjalani karantina selama 14 hari di Kota Mashhad, Iran.

Walau begitu, kasus virus corona kembali ditemukan hingga tercatat ada sebanyak 26 kasus saat ini.

Hani bin Abdul Aziz Jokhdar, wakil menteri kesehatan masyarakat, mengatakan bahwa pedoman tersebut didasarkan pada pengalaman Arab Saudi dalam melindungi kesehatan dan kesejahteraan peziarah selama musim haji.

"Kementerian Kesehatan Saudi telah memberikan negara-negara tetangga dengan saran dan pedoman untuk mengendalikan penyakit menular seperti virus corona dan menangani keadaan darurat kesehatan.

Dirinya memimpin delegasi Kerajaan Arab Saudi pada pertemuan Kantor Eksekutif Dewan Menteri Arab  Saudi untuk Kesehatan pada hari Rabu (26/2/2020) di markas Liga Arab Saudi, Kairo, Mesir.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved