Formula E
Jakpro Gandeng FEO Bangun Sirkuit Formula E di Kawasan Monas
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku panitia penyelenggara turnamen Formula E di Kawasan Monas, Jakarta Pusat menggandeng Formula E Operation (FEO)
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku panitia penyelenggara turnamen Formula E di Kawasan Monas, Jakarta Pusat menggandeng Formula E Operation (FEO) untuk membangun sirkuit.
Lembaga itu digandeng karena telah membidangi pertandingan Formula E di beberapa negara lain.
Deputi Bidang Teknis Formula E Jakarta Wisnu Wardhana mengatakan, pada tahap uji coba lapisan aspal di atas cobblestone (batu alam) Monas yang dilakukan Jakpro pada Sabtu (22/2/2020) dini hari juga diawasi oleh FEO.
Uji coba menggunakan lapisan aspal kasar saja, tidak sampai aspal halus.
“Ini sudah cukup untuk mengukur kekuatan bila terlintasi setelah terpasang dan kemudahan bila nanti dikelupas,” kata Wisnu berdasarkan keterangan yang diterima pada Minggu (23/2/2020).
• Messi Bikin Quattrick ke Gawang Eibar, Barcelona Gusur Real Madrid di Puncak Klasemen Liga Spanyol
• 3 ALASAN Mahfud MD Lempar Wacana Polsek Dilarang Sidik Kasus, Kini Sebut Usulan Dari Kompolnas
• Kerinduan Terus Menggebu, Bunga Citra Lestari Tak Kuat dan Datangi Lagi Makam Suami
• HANYA Beberapa Menit Sebelum Ashraf Sinclair Meninggal Dunia, BCL Posting Lagu Soulmate di Ig Storie
Menurut dia, Area hamparan 15m x 4m yang diuji coba tersebut tetap bisa dilintasi untuk kegiatan keseharian.
Nantinya pada Rabu (26/2/2020) mendatang, lapisan aspal itu akan dikelupas dan FEO akan menentukan jenis aspal yang dipakai, apakah memakai sand sheet (10 meter x 4 meter) atau geotextile (5 meter x 4 meter).
Dia mengatakan, pengaspalan di kawasan perhelatan Formula E Jakarta dijadwalkan Maret 2020 selama 1,5 bulan.
Prosesnya memerhatikan aspek lingkungan, karena sejatinya turnamen ini adalah untuk mengampanyekan Pemprov DKI Jakarta terhadap lingkungan.
• Ikut Orasi Aksi 212 di Monas, Marwan Batubara Singgung Ahok hingga Yasonna Laoly
Ajang ABB FIA Formula E Championship di Jakarta, atau Jakarta E-Prix, digelar pada 6 Juni 2020.
Berikut ini fakta pelapisan Cobblestone:
1. Lumrah terjadi di beberapa sirkuit Formula E, di antaranya Paris dan Roma.
2. Dikerjakan di atas hamparan seluas 32.000 m2 dari keseluruhan 68.176 meter persegi area cobblestone.
3. Untuk lintasan membentang dari menjelang Tikungan 9, 10, 11, 12, 1, hingga selepas Tikungan 2.
4. Untuk kawasan, hamparan membentang dari bagian Barat Daya, Barat, Selatan, sedikit Timur, hingga Tenggara Silang Monas.
• Aksi Reuni 212 Tidak Dihadiri Gubernur Anies Baswedan, Begini Komentar Peserta
5. Lapisan di atas cobblestone: geotextile (tipis), aspal kasar (9 cm), aspal halus (4 cm).
6. Lapisan di atas cobblestone: sand sheet (2 cm), aspal kasar (7 cm), aspal halus (4 cm).
7. Khusus di bagian Barat Daya, ada slope (lereng) aspal penyeimbang ketinggian hingga tidak terlalu terjal. Slope akan membentang 40 meter dari batas cobblestone dengan aspal. Ini adalah permintaan FIA terkait safety.
8. Setelah digunakan untuk Formula E, lapisan aspal dapat dikelupas dan aspalnya bisa digunakan kembali untuk kebutuhan lain.
Komisi X DPR Akan Panggil Jakpro
Sebelumnya, Komisi X DPR RI berencana memanggil PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk mengklarifikasi proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).
Pemanggilan ini setelah para seniman peduli TIM mengelar rapat dengan Komisi X DPR RI di Senayan (17/2) lalu.
Atas hal ini, Direktur Utama Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto siap untuk berdialog dengan Komisi X DPR RI.
"Tentu harus siap lah, kalo di panggil pasti kita akan datang," kata Dwi Wahyu saat di temui, Rabu (19/2/2020).
Sementara itu, Direktur Operasional Jakarta Propertindo (Jakpro), Muhammad Taufiqurrachman menyatakan, pihaknya siap jika diundang untuk berdialog bertemu dengan komisi X DPR RI.
• HANYA Beberapa Menit Sebelum Ashraf Sinclair Meninggal Dunia, BCL Posting Lagu Soulmate di Ig Storie
• Usai Viral Gendong Pria Terserang Jantung Bripka Sigit Dipanggil Kapolres, Ada Apa?
• Dalam Sidang, Rey Utami Sebut Barbie Kumalasari Suruh Galih Bicara Soal Ikan Asin
"Ya insya Allah kami siap tidak masalah itu, kita akan jelaskan," katanya.
Sebelumnya seniman #savetim mendatangi Komisi X DPR RI dimana pertemuan itu untuk mengelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) membahas proyek revitalisasi TIM.
Adapun para seniman menolak Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 63 Tahun 2019, yang memberi kewenangan kepada BUMD Pemprov. DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk mengelola TIM.
Direktur Utama Jakpro Bilang Balapan Formula E Mahal Jika...
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto, merasa perlu meluruskan informasi soal tudingan biaya mahal penyelenggaraan Formula E 2020 di ibu kota.
Mengutip pernyataan Gubernur DKI Anies Baswedan, Dwi mengatakan biaya event bisa dikatakan mahal kalau pembandingnya adalah event yang tak memakan biaya sepeser pun.
"Ini menurut saya harus diklarifikasi, selalu digembar-gemborkan mahal."
• Jakpro Sebut Formula E di Monas Mendukung Perpres yang Diteken Jokowi
"Dari segi biaya, mahal kalau dibandingkan dengan yang tidak ada biaya," kata Dwi dalam diskusi di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (15/2/2020).
Apalagi, gelontoran dana yang mencapai Rp 1,6 triliun tersebut 2/3 nya akan digunakan di dalam negeri.
Maknanya, gelontoran dana itu sama saja memberdayakan usaha-usaha yang ada di Indonesia.
• WNI di Wuhan Sempat Berebut Makanan dengan Warga Setempat, Saat Imlek Malah Jadi Kota Mati
Sebab, diperkirakan bakal ada 1.000-2.000 orang perwakilan pihak Formula E untuk penyelenggaraan kegiatan tersebut.
"Mereka menginap, transportasi, dan lain-lain dari mana? Hampir ada 1.000 orang ke sini," ungkap Dwi.
Sebelumnya, Fraksi PDIP DPRD DKI menyebut biaya yang digelontorkan Pemprov DKI untuk menghadirkan balapan mobil listrik Formula E 2020 di Jakarta, terlalu besar.
• Bukan untuk Lawan Thailand dan UEA, Ini Tujuan Seleksi Timnas Indonesia Senior
Bahkan, anggarannya dua kali lipat dari dana yang dikeluarkan pemerintah Hong Kong ketika menghelat kegiatan serupa.
Pemprov DKI harus merogoh anggaran hingga Rp 1,16 triliun.
• Larangan Pemakaian Ganja untuk Kesehatan Bakal Digugat ke MK
Sedangkan Pemerintah Hong Kong, dengan kurs yang sama, cuma mengeluarkan dana HKD 250-300 juta alias Rp 540 miliar.
"Apa dasar biaya penyelenggaraan Formula E di Jakarta membengkak dua kali lipat dari luar negeri?" Tanya anggota Fraksi PDIPGilbert Simanjuntak kepada wartawan, Selasa (11/2/2020).
Ia juga menjelaskan, terjadi ketidakjelasan leading sector untuk kegiatan tersebut.
• Pemprov DKI Ingin Larang Ondel-Ondel untuk Mengamen, Sejarawan Ingatkan Kejadian Tahun 1950-an
Sebab, dana terbesar dipegang oleh PT Jakarta Propertindo yang punya bisnis utama di sektor infrastruktur.
Hal ini berbanding terbalik dengan target penyelenggaraan Formula E yang fokus pada mendongkrak jumlah turis datang ke Jakarta.
"Dari besaran anggaran tidak bisa dengan jelas ditangkap mana yang jadi leading sector untuk kegiatan ini."
• Witan Sulaeman Main di Eropa, Klub Barunya Nyaris Sentuh Zona Degradasi
"Karena dana paling besar dipegang Jakarta Propertindo yang bisnis utamanya infrastruktur."
"Padahal target adalah menaikkan jumlah turis (Dinas Pariwisata) ke Jakarta atau Indonesia," tuturnya.
Biaya yang meningkat dua kali lipat ini jadi pertanyaan besar bagi PDIP.
• Wartawan Dipenjara karena Kritik Bupati Lewat Tulisan, Adian Napitupulu: Ini Kriminalisasi Jurnalis!
Mengingat, bahan baku yang digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarananya berasal dari dalam negeri.
"Apa yang membedakan biaya penyelenggaraan di Jakarta dua kali lipat biaya di Hong Kong?"
"Sementara, bahan untuk membangun ada di Indonesia," katanya.
• Roy Suryo: Anggota Polri 470 Ribu, Mosok Sudah Sebulan Cari Harun Masiku Tidak Ketemu?
Gilbert kemudian membandingkan perhelatan Formula E di Montreal, Kanada musim 2016-2017, yang ia sebut merugi.
Lalu, Moskow yang juga menghelat Formula E selama dua hari terpaksa membatalkan kegiatan tersebut.
Karena, khawatir dampak kemacetan yang terjadi karena harus menutup jalanan protokol.
"Jakarta sebagai salah satu kota termacet di dunia akan mengalami dampak kemacetan luar biasa selama dua hari," papar Gilbert. (faf/JOS/Danang Triatmojo)